#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Friday, March 30, 2012

TEKS KHUTBAH JUMAT (30 Maret 2012)

Berkarya Untuk Bangsa

Maret 2012

 

الحمد لله الذى جَعَلَنا مِنْ عِبادِهِ الْمُخْلِصِيْْنَ ووَفَّقَنا لِلْعَمَلِ بِما فيهِ صَلاحُ الاسْلامِ والمسلمين.
نحمـده سبحـا نه وتعـا لى الذى ارزقـنا بزيا دة العـلم واليقين. ا شهـد ان لا اله الا الله و حـد ه لا شر يك له الملك الحق المبين. واشهـد ا ن محـمـدا عـبده  و ر سو له . المبـعـو ث رحـمـة للعـا لمين. اللــهم صـل و سلـم و با رك عـلى سيد نا محمـد وعـلى اله واصحا به ومن تبعـهم بإحـسا ن الى يوم الدين.    ا ما بعـد . فـيا عـبا د الله ، اوصيكم ونفس بتقواالله فقد فازالمتقون.
Ma’a syiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. dengan sebenar-benarnya dengan berharap betul semoga kita semakin cerdas memaknai arti kehidupan ini. Salah satu arti dan makna kehidupan seseorang adalah “apa yang dapat ia berikan kepada orang lain”, dan bagaimana agar pemberian itu bernilai ikhlas sehingga menjadi amal shaleh yang akan diterima di sisi Allah SWT.


Ajaran Islam sangatlah mensuport kepada kaum muslimin dan memberinya apresiasi yang tinggi kepada setiap muslim yang benar-benar beriman dan membuktikan imannya dalam bentuk kerja nyata yang bermanfaat untuk kemaslahatan ummat manusia.
Maka hampir pasti setiap ada kalimat iman di dalam Al-Qur’an senantiasa di gandeng dengan kalimat amal shaleh. Karena dengan iman dan amal shaleh itulah derajat dan kemulyaan manusia akan dapat diperolehnya, yaitu derajat Muttaqin.
Sungguh begitu berat untuk mencapai derajat muttaqin tersebut sehingga predikat muttaqin ibarat “Tropi ” yang senantiasa diperebutkan oleh setiap muslim.
Adalah hak seluruh kaum muslimin dari suku apapun dan dari bangsa manapun untuk memperolehnya.
Hadirin jama’ah shalat jum’at rahimakumullah.
Untuk mendapatkan nilai “taqwa” maka sangatlah di tentukan oleh kualitas dan produktifitas amal, kualitas itu tentu mencakup makna kikhlasan dan keteladanan kepada Rasulullah saw, serta manfaat dari amal perbuatannya bagi diri dan orang lain. Karenanya Allah SWT memberikan prestasi manusia atas keberhasilannya dengan dasar kualitas kerjanya, bukan semata-mata kuantitasnya.
x8t»t6s? Ï%©!$# ÍnÏuÎ/ à7ù=ßJø9$# uqèdur 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« 퍃Ïs% ÇÊÈ   Ï%©!$# t,n=y{ |NöqyJø9$# no4quptø:$#ur öNä.uqè=ö7uÏ9 ö/ä3ƒr& ß`|¡ômr& WxuKtã 4 uqèdur âƒÍyèø9$# âqàÿtóø9$# ÇËÈ  
 “Maha suci Allah yang di tangan-Nya seluruh kerajaan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Allah yang telah menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu siapa diantara kamu yang paling baik kualitas amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun” (QS.Al-Muluk :1-2)
Demikian pula Rasulullah saw menjelaskan bahwa orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat keberadaannya untuk orang lain.
رَسُولَ اللَّهِ , أَيُّ النَّاسِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ وَأَيُّ الأَعْمَالِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا , وَمَنَ كَفَّ غَضَبَهُ سَتَرَ اللَّهُ عَوْرَتَهُ , وَمَنْ كَظَمَ غَيْظَهُ وَلَوْ شَاءَ أَنْ يُمْضِيَهُ أَمْضَاهُ مَلأَ اللَّهُ قَلْبَهُ رَجَاءً يَوْمَ الْقِيَامَةِ .


“Rasulullah saw ditanya tentang siapa orang yang paling dicintai Allah? dan perbuatan-perbuatan apa yang paling dicintai Allah? Nabi saw menjawab : “Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain, dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah ; memasukkan kegembiraan pada seorang muslim, menghilangkan kesusahannya, melunasi hutangnya, mengusir kelaparannya, bersama menyelesaikan sebuah hajat saudaraku muslim lebih aku sukai dari pada sebulan ber i’tikaf di masjid Nabawi, siapa orang yang dapat mengendalikan amarahnya maka Allah akan menutupi keburukannya, siapa yang mampu meledakkan emosi namun ia mampu mengendalikan emosinya, maka Allah akan memenuhi harapan hatinya di hari kiamat dan orang yang bersamanya.” Al-Hadist
Kalau surat Al Muluk diatas menekankan pada kualitas dengan spirit vertikal, sedangkan hadist Nabi menjelaskan kuantitasnya dengan spirit horisontal, artinya kualitas amal perbuatan yang diinginkan oleh Allah adalah amal perbuatan yang bermanfaat bagi seluruh ummat manusia. Jadi semakin banyak manfaat yang diperoleh orang lain atas amal kita maka semakin besar pula kebaikan dan makna kesalihan amal kita di sisi Allah swt. Di manapun kita beramal jadikan niat amal itu karena Allah dan jadilah manusia yang amanah dan tanggungjawab atas apa yang dipercayakan kepada kita.
Sebagai anak bangsa dan sekaligus sebagai warga masyarakat yang baik, kita dituntut untuk mewujudkan pengabdian kita secara nyata. Dalam hal ini tentunya kita bisa menempatkan bentuk pengabdian kepada Allah dan bentuk pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan Negara secara proporsional.  Kita simak firman Allah dalam Surat At Tauvah :
È@è%ur (#qè=yJôã$# uŽz|¡sù ª!$# ö/ä3n=uHxå ¼ã&è!qßuur tbqãZÏB÷sßJø9$#ur ( šcrŠuŽäIyur 4n<Î) ÉOÎ=»tã É=øtóø9$# Íoy»pk¤9$#ur /ä3ã¥Îm7t^ãsù $yJÎ/ ÷LäêZä. tbqè=yJ÷ès? ÇÊÉÎÈ  
 “Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan akan dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. At-Taubah:105).
Hadirin Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah.
Ajaran Islam menganjurkan kepada ummatnya untuk bekerja dalam semua skill dan lapangan dimana saja, dan apapun kedudukan kita, prinsipnya selama pekerjaan itu halal, bermanfaat dan tidak membawa madharat bagi kehidupan, maka kesemuanya memungkinkan untuk menjadi amal shaleh.




Jadi di manapun kita bekerja apapun profesinya di situlah kita beramal shaleh, di situlah berda’wah dan di situ pula beribadah karena sesungguhnya di manapun kita berada, di situlah bumi Allah SWT. Dan sah-sah saja melalui profesi apapun yang telah kita pilih di situlah kita senantiasa berusaha untuk meraih pahala sebesar-besarnya serta keridhoan dari Allah SWT. sesuai dengan janji Allah yang akan menilai dan memberi pahala sekecil apapun amal kita.
9e@à6Ï9ur ×M»y_uyŠ $£JÏiB (#qè=ÏJtã 4 $tBur š/u @@Ïÿ»tóÎ/ $£Jtã šcqè=yJ÷ètƒ ÇÊÌËÈ  
“Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang dia kerjakan” Al-An’am:132
Hadirin jama’ah shalat jum’at rahimakumullah
Sebagai anak bangsa saya yakin bahwa kita semua ingin, bangsa ini segera berubah menjadi bangsa yang terbaik, bangsa yang makmur, adil dan sejahtera lahir dan batin, meski kita menyadari bahwa kesemua itu tidak mudah mencapainya.
Bahkan sudah cukup lama kemerdekaan negeri ini kita peroleh, namun cita-cita untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur nyatanya belum terwujud sampai sekarang, bahkan salah satu agenda di era reformasi untuk memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme sampai hari ini masih menjadi agenda bangsa yang tak kunjung terselesaikan.
Maka sangatlah ironis jika kita hanya gencar mengkritik pemerintah sementara kita hanya duduk berpangku tangan tidak mengerjakan apapun, dan tidak memberi solusi ataupun pemecahannya, bisa jadi ternyata kita adalah bagian dari problema itu sendiri.
Untuk itu, marilah kita buka hati, fikiran dan wawasan, satukan kekuatan dan energi, singsingkan lengan baju untuk bersama membuktikan bahwa kita bisa bekerja berkarya memajukan negeri kita sebagaimana bangsa-bangsa lain. Kita songsong masa depan Indonesia yang lebih baik dari hari ini. Marilah kita beramal sesuai dengan profesi, kedudukan, tanggung jawab dan kemampuan kita masing-masing .
Sungguh berat tanggung jawab kita ketika kita mengatakan “Islam itu tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi dari Islam” sementara realita ummatnya senantiasa terpuruk dan tertinggal dari bangsa bangsa lain. Apalagi kita masih terkotak-kotak dengan paham eksklusif, tidak mau menyatu dengan masyarakat.


@è%ur tûïÏ%©#Ïj9 Ÿw tbqãYÏB÷sム(#qè=yJôã$# 4n?tã öNä3ÏGtR%s3tB $¯RÎ) tbqè=ÏJ»tã ÇÊËÊÈ   (#ÿrãÏàtGR$#ur $¯RÎ) tbrãÏàtFZãB ÇÊËËÈ  
“Dan katakanlah kepada orang-orang yang tidak beriman: “berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya kami-pun berbuat pula. Dan tunggulah (akibat perbuatanmu ) sesungguhnya kami-pun menunggu pula.” Hud:121-122
Demikianlah ajaran Islam mendorong semangat kepada ummatnya untuk kompetisi di tengah-tengah ummat yang lain untuk bekerja keras meraih prestasi, kemajuan dan kemenangan dalam kehidupannya.
jika kita umat Islam tidak menunjukkan kerja dan prestasinya, maka bersiap-siaplah kita untuk menjadi budak orang atau bangsa lain didalam negeri sendiri, karena sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga kaum itu mau merubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri.
Semoga kita tidak menjadi “ayam yang mati diatas lumbung” akan tetapi jadilah “gajah yang mati meninggalkan gading”, di negeri tercinta ini. Amin …

بارك الله لنا ولكم فى القران العظيم. ونفعناواياكم فيه من الايات وذكرالحكيم. فاستغفرواالله العظيم. لناولكم ولسائرالمسلمين والمسلمات. والمؤمنين والمؤمنات. فاستغفره. انه هوالغفورالرحيم.


Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. وارحمنا معهم برحمتك باارحم الرحمين




اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.