BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Motivasi Belajar
Menurut James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai
penggunaan istilah “Motivation” dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa
motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan
kapada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan motivasi
tersebut. (Martin Yamin : 2006 : 83). Thorndike
yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses “trial and
error”. Ia mengatakan bahwa belajar dengan trial and error itu dimulai dengan
adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk
mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.
Dalam pengelolaan kelas, motivasi dapat berpengaruh dalam
mengatur tingkah laku siswa. Hakekat pengelolaan kelas tidak lain adalah
menyediakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar motivasi
berfungsi untuk :
1)
Menyediakan
kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar.
2)
Menggiatkan
semangat belajar siswa.
3)
Menimbulkan
atau menggugah minat siswa agar mau belajar.
4)
Membantu
siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah laku yang
sesuai mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya jangka
panjang. (Kati Soeharto : 1995 : 112).
B. Pengertian
Prestasi Belajar
Berikut
ini akan paparan definisi tentang prestsi menurut pendapat para ahli :
a. Menurut Kamus Umum
W.J.S Poerwadarminta, prestasi adalah hasil yang telahdicapai
(dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
b. Dalam Kamus Edisi
Ketiga (2000) didefinisikan bahwa prestasi adalah hasil yang telah diperoleh
(dicapai dan lain-lain) ataupun pencapaian terhadap sesuatu.
c. Philip Ricciardi
(1996) menyatakan pula bahwa prestasi merupakan hasil yang berhasil dicapai
dengan kuantitas tertentu atau nilai kerja yang dilakukan terhadap pelajaran
atau hasil belajar. Menurut beliau juga, prestasi merupakan suatu kebolehan
untuk menghasilkan sesuatu yang benar dengan cara yang benar dan dilakukan pada
saat yang tepat dalam suatu usaha yang bersesuaian.
Kata belajar berasal dari kata dasar “ajar”
yang mendapat awalan ber- menjadi belajar, yang berarti “berusha supaya
memperoleh kepandaian, ilmu dan sebagainya.”Pengertian tentang belajar itu
sangat kompleks, sehingga banyak pengertian yang dapat diambil dari padanya.
Akan tetapi belajar mempunyai cirri–ciri kegiatan yang antara lain adalah:
“Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui suatu pengalaman atau
latihan.”
Jadi prestrasi belajar adalah
suatu proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia karena usaha untuk
mencapai ke arah kehidupan atas bimbingan tentang cita-citanya dan sesuai
dengan cita-cita dan falsafahnya yang diperoleh dari hasil belajarnya di bangku
sekolah. Baik itu yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
C. Pengertian Pendekatan Mastery
Learning
Pendekatan yaitu suatu rangkaian tindakan yang terpola /
terorganisir berdasarkan prinsip tertentu (filosofis, psikhologis, didaktis,
ekologis) yang terarah secara sistematis pada tujuan yang hendak dicapai (Depdiknas, 2003). Mastery Learning (pembelajaran tuntas) pada
dasarnya merupakan pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik pada
tempat yang semestinya ia dapatkan. Mereka datang ke sekolah mempunyai niat dan
tujuan, yaitu untuk menambah pengetahuan dan pengalamannya sesuai dengan
perkembangan yang dimiliki. Maka guru harus menyadari keberadaannya, sehingga
guru dalam pembelajarannnya harus menyamaratakan hak mereka supaya mereka tidak
kecewa dan ketinggalan pengetahuannya sesuai perkembangannya.
Kegiatan pembelajarannya ditekankan pada optimalisasi kemampuan individu
(perseorangan). Kegiatan belajar perseorangan ditujukan untuk menampung
kegiatan pengayaan dan perbaikan (Depdikbud : 1999). Program pengayaan
(enrichment) perlu diberikan pada siswa yang memiliki prestasi atau kemampuan
yang melebihi dari teman sekelasnya. Program pengayaan dapat dilaksanakan oleh
setiap sekolah yang programnya disesuaikan dengan kondisi siswa dan kondisi sekolah yang
bersangkutan. Sedangkan kegiatan perbaikan (remedial) dilaksanakan
untuk membantu siswa yang kurang berhasil atau yang prestasinya di bawah
rata-rata teman sekelasnya. Juga program perbaikan disediakan untuk siswa yang
ketinggalan pelajarannya karena tidak masuk sekolah dengan alasan ijin atau
sakit. Pembelajaran perseorangan pada dasarnya dilandasi oleh prinsip-prinsip
belajar tuntas (mastery learning).
Adanya kegiatan pengayaan dan perbaikan dalam pembelajaran merupakan
suatu upaya dalam menempatkan siswa sebagai kelompok atau sebagai individu yang
memiliki perbedaan. Paling tidak membedakan kelompok siswa yang cepat menerima
pelajaran dan kelompok siswa yang lambat.
Siswa yang cepat menerima pelajaran
dan cepat paham, mereka diberikan pengayaan
dan yang lambat dalam menerima pelajaran, mereka diberikan remedial. Yang terpenting
dalam pelaksanaannya jangansampai memperlihatkan
apalagi mempatenkan adanya diskriminasi antara dua kelompok siswa tersebut.
Tahapan kegiatan pembelajaran
mastery learning melalui program pengayaan dan perbaikan di antaranya harus
menempuh langkah-langkah berikut :
1. Guru mengidentifikasi
tingkat penguasaan siswa berdasarkan hasil belajar siswa dan kehadiran;
2. Mengelompokkan siswa yang
mengikuti pengayaan dan yang mengikuti program perbaikan;
3. Membuat program pengayaan
dan perbaikan berdasarkan hasil identifikasi. Mencakup : tujuan pembelajaran;
waktu kegiatan; topic pembahasan; alternative kegiatan dan tahapan belajar;
sumber belajar yang mendukung; system evaluasi; dan lembar kerja siswa (LKS).
4. Melaksanakan program
pengayaan dan perbaikan di luar jam pelajaran dengan memegangi prinsip
kontinuitas, fleksibel, dan sistematis. Dengan alternative kegiatan sebagai
berikut :
a. Program
pengayaan, di antaranya : 1) menyuruh siswa membaca; 2) mengerjakan tugas /
latihan; 3) mendiskuskan topik tertentu; 4) menyusun laporan hasil pengamatan.
b. Program
perbaikan, di antaranya : 1) menjelaskan kembali; 2) memberikan tugas /
latihan; 3) mengulangi bahan pelajaran yang sulit.
5. Menilai
hasil belajar dalam program pengayaan dan dalam program perbaikan.