PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN
PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS
(Laporan)
Oleh
RITA YURIDA
NIM : 814 646 072
UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR
LAMPUNG
2009
LEMBAR
PENGESAHAN
|
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN AHSIL BELAJAR
SISWA DENGAN METODE DISKUSI EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS SD NEGERI V1
PANGGUNG JAYA KEC.. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N
A M A :
RITA YURIDA
NIM :
814 646 072
PROGRAM
STUDI : S-1 PGSD
MASA
UJIAN : 2009.2
KELOMPOK
BELAJAR : BUMI
DIPASENA
3. Lokasi Penelitian :
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 PANGGUNG JAYA
KELAS :
VI (ENAM)
MATA PELAJARAN : IPA DAN IPS
ALAMAT :
Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara
Kab. Mesuji
4.
Lama Penelitian :
1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
DRS. ERI
SETIAWAN,M.Si. RITA
YURIDA
NIP 1958111019883 1 002 NIM 814 646 072
ii
KATA
PENGANTAR
puji
dan syukur hanyalah milik Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia
mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian
dan laporannya dari awal hingga akhir berjalan lancar, sesuai dengan yang
diharapkan tanpa menjumpai kendala yang berarti.
Laporan
yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas
Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan
selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak P A D R I, S.Pd.SD. selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar
(Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk
melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.
Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Bapak Dosen Pembimbing yang elah
banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian
ini dapat terselesaikan sesuai dengan targetnya.
3.
Ibu Eni Purwanti selaku Kepala SD negeri 1 Panggung Jaya yang telah
memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4. Bapak samsuri selaku teman sejawat yang dengan
setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti
untuk kelancaran proses penelitian ini.
iii
5.
Bapak Ibu
guru SD Negeri 1 Panggung Jaya yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam
perbaikan pembelajaran ini.
6.
Rekan-rekan
Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan
pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
Kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya
penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa
kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah
Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap
kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya
kepada segenap pembaca sekalian. Amin.
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Penulis,
RITA
YURIDA
NIM. 814 646 072
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUN
A.
Latar
Belakang Masalah ........................................ 1
B.
Rumusan
Masalah .................................................. 4
C.
Tujuan
Penelitian ................................................... 4
D.
Manfaat dan
Kegunaan Penelitian ........................ 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Aktivitas ............................................ 6
B.
Pengertian
Hasil Belajar ...................................... 6
C.
Pengertian
Pembelajaran Konstruktivisme .......... 11
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .......................................................... 13
B. Deskripsi Per Siklus ............................................. 14
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 18
1.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ................. 18
2.
Peningkatan Hasil Belajas Siswa ....................... 19
B. Pembahasan ........................................................... 19
1.
Siklus I ............................................................... 19
2. Siklus II ............................................................. 22
3.
Siklus III ............................................................ 25
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................... 28
B. Saran...................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam kegiatan belajar mengajar banyak
metode yang bisa dipakai oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada anak
didiknya. Dari sekian banyak metode tidak ada metode yang paling bak, dan
begitu sebaliknya juga tidak ada metode yang paling buruk. Metode yang dipakai
untuk menyampaikan pelajaran dinamakan dengan metode pengajaran.
Masing-masing metode pengajaran selalau
mempunyai kekurangan maupun kelebihan. Kekuranan maupun kelebihan itu sendiri
disamping menjadi karakter khusus dari metode itu sendiri, juga kekurangan
maupun kelebiha metode pengajaran. Itusana t ditentkan oleh faktor lain, yaitu
audience atau objek yang dikenai metode itu, bisa pula jenis mata pelajaran
yang diajarkan. Mengingat karaker maupun jenis informasi yang dimiliki oleh
setiap mata pelajaran itu tidak sama, maka tidak ada metode yang baik untuk
semua mata pelajaran, demikian pula tidak ada metode yang buruk untuk semua
mata pelajaran.
Metode pengajaran tertentu mungkin sangat
baik untuk mata pelajaran tertentu karena adanya faktor-faktor pendukung yang
sesuai, termasuk situsi dan kondisi, namun kurang tepat untuk mata pelajaran
tertentu karena ketidak sesuaiannya dengan situasi dan kondisi. Jadi sebagai
guru harus menjadi yang paling tahu dalam hal penerapan metode apa yang akan
digunakan. Selanjutnya yang menjadi persoalan adalah belum adanya hasil
penelitian yang menyatakan bahwa untuk metode
tertentu sangat baik
untuk mata pelajaran tertentu, demikian
sebaliknya
2
jangan menggunakan metode itu, karena
sangat tidak tepat untuk mata pelajaran itu. Jika ada yang berpendapat bahwa
metode tertentu baik untuk mata pelajaran tertentu pula, namun ternyata tidak
bisa dipraktekkan untuk disegala tempat, juga disegala tingkatan. Dengan
demikian untuk memilih metode mana yang paling tepat dalam rangka meningkatkan
hasil prestasi belajar untuk mata pelajaran yang tertentu, dalam hal ini
khususnya mata pelajaran Sejarah diperlukan langkah-langkah yang tepat.
Memilih metode guna meningkatkan prestasi
dan hasil belajar khususnya mata pelajaran IPA dan IPS SD digunakan
langkah-langkah sebagai berikut :
1.
pertama,
mendasarkan pada pendapat orang lain (ahli) mengenai metode mana yang tepat.
2.
kedua,
menerapkan metode tersebut kemudian membandingkan penggunaan metode-metode itu
sehingga didapatkan pilihan yang tepat mengenai metode yang akan digunakan
untuk menigkatkan prestasi belajar.
Muhibbin Syah (2000), mendefinisakan bahwa
metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
memecahkan masalah (problem solving). Metode ini lazim juga disebut sebagai
diskusi kelompok (group discussion) dan resitasi bersama (socialized
recitation).
Metode diskusi diaplikasikan dalam proses
belajar mengajar untuk mendorong siswa berpikir kritis, mendorong siswa
mengekspresikan pendapatnya secara bebas, mendorong siswa menyumbangkan buah
pikirnya untuk memecahkan masalah bersama, dan mengambil satu alternatif jawaban
atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan
pertimbangan yang seksama.
Oleh karena itu
peneliti menawarkan sebuah solusi
dengan mengambil metode
3
diskusi. Pada penelitian ini peneliti
megambil judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VI pada Mata
Pelajaran IPA dan IPS Dengan Metode Diskusi di SD Negeri 1 Panggung Jaya
Kecamatan Rawajitu Utara Tahun Pelajaran 2009/2010”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasakan latar belakang diatas penulis
menentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
penerapan metode diskusi pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas VI di SD Negeri
1 Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara ?
2.
Bagaimana
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada matampelajaran IPA dan IPS
di SD Negeri 1 Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara dengan metode diskusi ?
C. Tujuan
Sebagaimana rumusan masalah diatas
penelitian ini bertujuan sebagai berikut :
1.
Menerapkan
metode diskusi pada mata pelajaran IPA dan IPS Kelas VI di SD Negeri 1 Panggung
Jaya Kec. Rawajitu Utara
2.
Meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPAdan IPS kelas VI di SD
Negeri Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara.
D. Manfaat Penelitian
Ada banyak manfaat yang diperoleh dari
kegiatan penelitian yaitu :
1.
Bagi siswa
4
Menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, meningkatkan
kebersnisn siswa untuk berpendapat ataupun mengutarakan pertanyaan sehingga
mampu menepis perasaan kecemasan, membiasakan siswa untuk kritis dan kreatif
dalam KBM sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.
Bagi Guru
Menambah wawasan guru dan pengetahuan tentang pembelajaran
yang efektif untuk pembelajaran IPA dan IPS sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
Dengan dikenalnya dan dikembangkannya metode pembelajaran
yang variatif dan kreatif akan meningkatkan prestasi akademik siswa yang mana
akan berpengaruh juga terhadap kualitas dan mutu pembelajaran dari skolah yang
bersangkutan.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Metode
Mengajar
1. Pengertian
Menurut Drs.Jusuf Djajadisastra dalam buku Metode-metode
Mengajar (1982:12), “Istilah Metode Mengajar berasal dari dua kata “Methodos”
berarti jalan yang ditempuh dan “Logos” berarti ilmu, sehingga menjadi metode
(meteodologi) pengajaran yang mempunyai arti suatu ilmu yang ditempuh dalam
mengajar”.
Jadi pengertian dari metodologi pengajaran adalah suatu
ilmu yang mengenal prinsip atau prosedur (cara) mengajar atau dapat pula
dikatakan suatu ilmu tentang metode mengajar yang digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang keberhasilannya dipengaruhi oleh karakteristik siswa
dan kemampuan guru.
Sedangkan menurut Prof.Drs,Subiyanto,M.sc, dalam buku
Strategi Belajar Mengajar (1990:40), “Metode Mengajar dapat dianggap sebagai
suatu prosedur atau Proses yang teratur untuk melakukan segala sesuatu atau
seperangkat prosedur seperti dalam penelitian atau klasifikasi yang teratur.
Sesuai dengan pengertian tersebut di atas maka pengajaran
merupakan suatu kegiatan yang berhubunga dengan mengajar atau dengan kata lain
semua usaha yang bertujuan dengan menimbulkan perubahan tingkah laku pada
dirisiswa baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Semua usaha yang dilakukan oleh guru
untuk menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa,
5
keberhasilannya tergantung pada karakteristik siswa dan
kemampuan guru dalam melaksanakan metode mengajar yang disampaikan
2. Syarat-syarat
Metode Mengajar
Dengan menggunakan satu atau beberapa metode mengajar yang
digunakan guru dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah,
ada beberapa syarat yang harus diperhatikan sebelum guru dalam melaksanakan
tugas dalam penggunaan metode mengajar.
Adapun syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang guru
tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Metode
mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat menjamin perkembangan
kepribadian siswa.
2.
Metode
mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat menjamin dan menggairahkan
belajar siswa.
3.
Metode
mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat merangsang keinginan siswa
untuk belajar lebih lanjut.
4.
Metode
mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat mendidik siswa dalam teknik
belajar sendiri dan harus mampu mengembangkan pengetahuan melalui usaha dan
pikirannya sendiri.
5.
Metode
mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat menanamkan dan
mengembangkan nilai dan sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara kerja
yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
6.
Metode
mengajar yang dipergunakan seorang guru harus dapat membimbing siswa agar pada
akhirnya mampu mandiri sendiri.
6
Demikian tadi syarat-syarat yang harus diperhatikan seorang
guru dalam pelaksanaan metode mengajar.
Untuk itu dalam metode mengajar yang digunakan oleh guru sangatlah
dibuthkan pemahaman yang baik tentang strategi pengajaran yang dapat untuk
mengembangkan prestasi belajar siswa.
- Unsur-unsur Metode Mengajar
Kemajuan suatu pendidikan atau prestasi siswa tergantung
dari metode atau cara mengajar yang ditentukan oleh seorang guru dalam
pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar disekolah.
Oleh sebab itu ada beberapa unsur dalam metode mengajar,
unsur-unsur tersebut dalah :
1.
Tujuan metode
pengajaran adalah untuk memahami, mengetahui dan dapat menggunakan berbagai
metode mengajar.
2.
Nilai hasil
teoritis metodologi pengajaran adalah menambah pengetahuan mengenai adanya
bermacam-macam metode mengajar, serta sadar akan arti metode mengajar tersebut
bagi kepentingan belajar siswa.
3.
Nilai praktis
metodologi pengajaran adalah kegunaanya bagi profesi guru dalam menjalankan
tugas menyajikan materi pelajaran kepada siswa.
B. Metode Diskusi
1. Pengertian
“metode diskusi adalah metode pengajaran dimana siswa
membahas, bertukar pikiran atau pendapat mengenai suatu topik atau masalah
tertentu untuk dapat mencapai suatu kesepakatan”.(Dekdikbud,1984 : 31).
7
Jadi pengertian diskusi kelompok adalah suatu cara mengajar
yang digunakan guru dalam pemberian materi pelajaran (topik bahasan) melalui
pemecahan masalah untuk menarik suatu kesimpulan bersama.
2. Jenis-jenis Metode Diskusi
a. Whole group
suatu diskusi dimana anggota kelompok yang melaksanakan
tidak lebih dari 15 (lima belas) orang peserta.
b.
Buzz group
Suatu diskusi yang terdiri dari satu kelompok besar dibagi
menjadi 2 sampai 8 kelompok yang lebih kecil.
c.
Panel
Suatu diskusi yang sering digunakan yang dari satu kelompok
kecil 3-6 orang peserta dengan susunan semi melingkar yang dihadapkan pada satu
kelompok besar peserta lain.
d.
Caologium
Metode diskusi yang dijalankan oleh beberapa orang tetapi
tidak dalam bentuk pidato.
e.
Informal
Debate
Diskusi yang dilakukan dengan membagi kelompok menjadi 2
(dua) team yang sama kuat dan jumlahnya seimbang.
f.
Fish Bowl
Diskusi yang terdiri dari seorang moderator dan satu atau
tiga orang nara sumber, duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan
kursi menghadap kelompok.
8
Adapun tujuan dari penggunaan metode diskusi ini adalah :
a)
Membangkitkan
kegiatan belajar dengan cara membahas dan memecahkan masalah.
b)
Baik untuk
menumbuhkan dan membina sikap serta perbuatan siswa secara demokratis.
c)
Baik untuk
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan cara pikir kritis dan logis.
d)
Membina siswa
untuk dapat mengemukakan pendapatnya dengan bahasa yang baik dan benar.
3. Kebaikan
dan Kelemahan Metode Diskusi
Adapun kebaikan dan kelemahan metode diskusi adalah sebagai
berikut :
1.
Kebaikan
● Mendidik siswa
untuk belajar bertukar pikiran.
● Memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat memperoleh penjelasan dari berbagai sudut pandangan atau sumber.
● Merangsang siswa untuk mengemukakan
pendapat atau menentang pendapat teman.
●
Mendidik siswa untuk menghayati membaharuan suatu problem secara
bersama-sama.
2.
Kelemahan
●
Tidak semua topik dapat dijadikan pokok diskusi.
● Diskusi
membuttuhkan waktu yang sama.
● Tidak semua siswa
berani mengemukakan pendapatnya.
● Diskusi akan
didominasi oleh siswa yang berani dan biasa bicara.
9
Selanjutnya untuk menutupi segala kekurangan yang terdapat
dalam metode pengajaran diskusi ini, maka seorang guru harus pandai-pandai
menutupi kekurangan tadi dengan misalnya memberikanvariasi-variasi pada waktu
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas. Variasi pada penerapan metode
diskusi dapat diselingi dengan metode tanya jawab dan metode yang lainnya, yang
bertujuan untuk melihat efektifitas metode pengajaran yang diterapkan.
C. Pengertian
Aktivitas Belajar
Pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat “Learning by
doing” dan memegang peranan penting dalam menunjang prestasi belajar. The Liang
Gie (1981:6) mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah
segenap rangkaian atau aktivitas belajar yang dilakukan secara sadar oleh
seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa perubahan
pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen.
Sardiman (2006:100) menyatakan aktivitas belajar dibagi
menjadi aktivitas fisik dan aktivitas mental. Aktivitas fisik adalah peserta
didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu,bermain atau bekerja,
tidak hanya duduk mendengarkan, melihat atau pasif. Peserta didik yang memiliki mental adalah
jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau berfungsi dalam rangka
pembelajaran.
D.
Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih
dahulu mengadakan evaluasi
10
dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya.
Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana
tujuan untuk instrksional yang telah diajarkan dalam kegiatan pembelajaran yang
telah dikuasai siswa.
Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142)
Yang menyatakan bahwa :”Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu : (1) faktor lingkungan :
lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor instrumental : kurikulum,
program, sarana, fasilitas, dan guru; (3) kondisi fisiologis : kondisi
fisiologis, kondisi panca indra; (4) kondisi psikologis : minat, kecerdasan,
bakat, motivasi,kemampuan kognitif”.
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai
dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001:7) yang menyatakan
bahwa :”Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu”.
Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa :”Bagi
seorang siswa nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar, guru dan orang
lainpun memerlukannya”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditinjau dari sudut
peristiwa yang terjadi pada sistem psichophisis seseorang yang melakukan
belajar berarti suatu proses bekerjanya sistem urat saraf dimana berbagai
perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari sikap individu dalam menghadapi
objek yang dipelajari, belajar adalah suatu kegiatan menyusun dan mengatur
lingkungan dengan sebaik-baiknya, sehingga lingkungan tersebut terserap oleh
individu yang bersangkutan. Jika ditinjau
dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk
11
memperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap
bagi orang yang melakukannya.
Dari uraian di atas, belajar mempunyai beberapa pengertian
yaitu yang pertama bahwa belajar merupakan perubahan-perubahan dari proses
kerjanya urat saraf. Kedua belajar
mempunyai arti kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya
dan yang ketiga belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengertian dan
pengembangan sikap. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan,
dikerjakan), sedang pengertian prestasi belajar dalam pembahasan ini yang
penukis maksud adalah hasil diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi
maupun rendah, baik dalam bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.
Pelajar atau siswa harus mempunyai konsekwensi belajar,
menekuni pelajarannya demi tercapai cita-citanya. Tanpa adanya ketekunan
belajar mustahil seorang siswa akan mencapai prestasi yang tinggi. Belajar
adalah merupakan pekerjaan yang berat, seorang siswa tidak akan sanggup
mengeluarkan tenaga yang berat itu dalam satu hari penuh sekalipun siswa itu
mempunyai niatan yang baik, karena pikirannya akan beralih pada satu topik
kepada topik yang lain. Oleh karena itu kegiatan belajar bukanlah pekerjaan
yang terus menerus, tetapi seorang siswa dapat membagi waktunya pada masa yang
pendek dalam kontinuitas belajarnya.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek
penelitian
- Lokasi penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pemelajaran ini dilaksanakan
di kelas 1 semester I SD Negeri I Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara
Kabupaten Mesuji Lampung.
- Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu
mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 6 jam pelajaran
(3 kali pertemuan) untuk masing-masing pelajaran. Siswa yang menjadi subjek
penelitian ini berjumlah 27 orang siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki
dan 11 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru bidang
study), seorang obsever, dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai
gambaran kongret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPA siklus II
Tanggal 26 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPA siklus III
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPS siklus I
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPS siklus II
Tanggal 28 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPS siklus III
- Mata pelajaran
Adapun mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
13
- Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah kelas VI
SD Negeri I Panggung Jaya Kecamatan
Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
- Karakteristik siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas VI SD Negeri I Panggung Jaya
tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia)
maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang
keluarganya, mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi kelas rendah (yang
mayoritas), ekonomi menengah. Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga
(orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai SLTA, bahkan beberapa
orang yang berpendidikan tinggi.
B. Deskripsi
Per Siklus
Adapun pelaksanaan
penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus, dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan
Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto,2006).
1. Perencanaan
a.
Menyusun
jadwal mengajar
b.
Membuat
perangkat pembelajaran
c.
Menyusun
skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
14
d.
Mempersiapkan
media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.
Mempersiapkan
lebar observasi dan catatan lapangan
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan,
yang meliputi :
a.
Guru membuka
kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai dan
membagi kelompok belajar;
b.
Guru
memotivasi siswa agar belajar siswa bersama dalam kelompok dan belajar
bertanggung jawab pada kelompoknya;
c.
Guru
menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok,
serta bertanya jawab;
d.
Guru bersama
teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang
berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap
kelompok menuliskan hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah
satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
menanggapinya;
f.
Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.
Guru
memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
h.
Siswa yang
mendapat nilai kurang dari 65 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan
minimal, maka dilakukan perbaikan.
3. Pengamatam
dan Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti
bekerja sama dengan guru (teman sejawat) yaitu seorang guru dari SD Negeri I
Panggung Jaya
15
Kecamatan Rawajitu Utara, yang bertugas mengamati selama proses
kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam
catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)
Lembar
Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)
Lembar
pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)
Lembar Pengamatan
3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa pada
setiap siklus.
4. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis,
memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan
lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan pada siklus berikutnya.
Pada siklus II, pelaksanaannya berdasarkan refleksi dari
siklus I , yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan: perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran
siklus II ini telah banyak ditemukan kelemahan-kelemahan pada siklus I dan di
sini diadakan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksanaanya berdasarkan refleksi dari
siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan :
16
Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun
dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada
siklus ini merupakan siklus pamungkas dalam perbaikan, sehingga dengan
diterapkan pelaksanaan pembelajaran per siklus akan selalu tampak kelemahan
siklus sebelumnya dan keberhasilannya pada siklus III ini.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
1. Hasil/Temuan
yang Diperoleh
Pada setiap akhir pembelajaran siklus I, II, dan III,
selalu diadakan tes evaluasi dan pengamatan. Hasil tersebut akan disajikan
dalam bentuk tabel yang memuat isi keseluruhan hasil/temuan yang diperoleh
selama melaksanakan penelitian. Hasil tersebut diperoleh dari catatan-catatan
peneliti sendiri dan catatan-catatan guru pendamping atau teman sejawat.
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Mata Pelajaran
IPA
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
|
I
|
II
|
III
|
|
1
|
Artuno
|
70
|
76
|
87
|
|
2
|
Yani
|
65
|
70
|
81
|
|
3
|
Sukmara
|
64
|
71
|
84
|
|
4
|
Epri Setiawan
|
55
|
63
|
73
|
|
5
|
Asnawi Wijaya
|
50
|
60
|
70
|
|
6
|
Ahmad Saifudin
|
41
|
51
|
65
|
|
7
|
Ari Susanto
|
71
|
80
|
91
|
|
8
|
Geri Malda
|
56
|
67
|
75
|
|
9
|
Lailatul Kodriyah
|
50
|
61
|
73
|
|
10
|
Lepi
|
41
|
55
|
65
|
|
11
|
M.Aris Munandar
|
61
|
70
|
84
|
|
12
|
Nanang Ma’ruf
|
63
|
71
|
85
|
|
13
|
Roihatul Jannah
|
70
|
83
|
91
|
|
14
|
Roni Prayogi
|
44
|
56
|
65
|
|
15
|
Wahyu Anggun Sasono
|
35
|
46
|
54
|
|
16
|
Yulia Citra
|
50
|
61
|
70
|
|
17
|
Yulia Luliasa
|
41
|
54
|
67
|
|
18
|
|
18
|
Broto
|
61
|
70
|
83
|
|
19
|
Atresia Yusasari
|
65
|
74
|
86
|
|
20
|
Jatmiko
|
72
|
81
|
93
|
|
21
|
Nunung Sulistiowati
|
63
|
70
|
83
|
|
22
|
Panti Sarah
|
44
|
56
|
66
|
|
23
|
Bagus Aprianto
|
51
|
63
|
73
|
|
24
|
Zainuri Rohim
|
33
|
44
|
55
|
|
25
|
Melta Kusuma
|
66
|
70
|
83
|
|
26
|
Emalia
|
50
|
61
|
74
|
|
27
|
Nogroho
|
67
|
74
|
85
|
|
JUMLAH
|
1516
|
1780
|
2151
|
|
RATA-RATA
|
56,14
|
65,92
|
76,66
|
Tabel 2 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Mata Pelajaran
IPS
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
|
I
|
II
|
III
|
|
1
|
Artuno
|
69
|
77
|
89
|
|
2
|
Yani
|
66
|
73
|
84
|
|
3
|
Sukmara
|
60
|
70
|
81
|
|
4
|
Epri Setiawan
|
53
|
61
|
74
|
|
5
|
Asnawi Wijaya
|
51
|
60
|
72
|
|
6
|
Ahmad Saifudin
|
45
|
55
|
65
|
|
7
|
Ari Susanto
|
70
|
81
|
93
|
|
8
|
Geri Malda
|
53
|
63
|
75
|
|
9
|
Lailatul Kodriyah
|
54
|
65
|
76
|
|
10
|
Lepi
|
42
|
57
|
65
|
|
11
|
M.Aris Munandar
|
62
|
70
|
83
|
|
12
|
Nanang Ma’ruf
|
65
|
75
|
87
|
|
13
|
Roihatul Jannah
|
71
|
82
|
94
|
|
14
|
Roni Prayogi
|
45
|
55
|
65
|
|
15
|
Wahyu Anggun Sasono
|
34
|
44
|
54
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
|
16
|
Yulia Citra
|
50
|
60
|
71
|
|
17
|
Yulia Susiana
|
40
|
56
|
65
|
|
18
|
Broto
|
63
|
72
|
83
|
|
19
|
Atresia Yusasari
|
66
|
75
|
86
|
|
20
|
Jatmiko
|
73
|
81
|
96
|
|
21
|
Nunung Sulistiowati
|
62
|
72
|
85
|
|
22
|
Panti Sarah
|
65
|
75
|
85
|
|
23
|
Bagus Aprianto
|
62
|
72
|
85
|
|
24
|
Zainuri Rohim
|
44
|
55
|
65
|
|
25
|
Melta Kusuma
|
77
|
86
|
94
|
|
26
|
Emalia
|
65
|
72
|
90
|
|
27
|
Nogroho
|
66
|
77
|
83
|
|
JUMLAH
|
1573
|
1756
|
2060
|
|
RATA-RATA
|
58,25
|
65,03
|
76,29
|
Tabel 3 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran IPA
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
|
I
|
II
|
III
|
|
1
|
Artuno
|
70
|
76
|
87
|
|
2
|
Yani
|
65
|
70
|
81
|
|
3
|
Sukmara
|
64
|
71
|
84
|
|
4
|
Epri Setiawan
|
55
|
63
|
73
|
|
5
|
Asnawi Wijaya
|
50
|
60
|
70
|
|
6
|
Ahmad Saifudin
|
41
|
51
|
65
|
|
7
|
Ari Susanto
|
71
|
80
|
91
|
|
8
|
Geri Malda
|
56
|
67
|
75
|
|
9
|
Lailatul Kodriyah
|
50
|
61
|
73
|
|
10
|
Lepi
|
41
|
55
|
65
|
|
11
|
M.Aris Munandar
|
61
|
70
|
84
|
|
12
|
Nanang Ma’ruf
|
63
|
71
|
85
|
|
13
|
Roihatul Jannah
|
70
|
83
|
91
|
|
|
|
|
|
|
|
20
|
|
14
|
Roni Prayogi
|
44
|
56
|
65
|
|
15
|
Wahyu Anggun Sasono
|
35
|
46
|
54
|
|
16
|
Yulia Citra
|
50
|
61
|
70
|
|
17
|
Yulia Susiana
|
41
|
54
|
67
|
|
18
|
Broto
|
61
|
70
|
83
|
|
19
|
Atresia Yusasari
|
65
|
74
|
86
|
|
20
|
Jatmiko
|
72
|
81
|
93
|
|
21
|
Nunung Sulistiowati
|
63
|
70
|
83
|
|
22
|
Panti Sarah
|
44
|
56
|
66
|
|
23
|
Bagus Aprianto
|
51
|
63
|
73
|
|
24
|
Zainuri Rohim
|
33
|
44
|
55
|
|
25
|
Melta Kusuma
|
66
|
70
|
83
|
|
26
|
Emalia
|
50
|
61
|
74
|
|
27
|
Nogroho
|
67
|
74
|
85
|
Tabel 4 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran IPS
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
|
I
|
II
|
III
|
|
1
|
Artuno
|
69
|
77
|
89
|
|
2
|
Yani
|
66
|
73
|
84
|
|
3
|
Sukmara
|
60
|
70
|
81
|
|
4
|
Epri Setiawan
|
53
|
61
|
74
|
|
5
|
Asnawi Wijaya
|
51
|
60
|
72
|
|
6
|
Ahmad Saifudin
|
45
|
55
|
65
|
|
7
|
Ari Susanto
|
70
|
81
|
93
|
|
8
|
Geri Malda
|
53
|
63
|
75
|
|
9
|
Lailatul Kodriyah
|
54
|
65
|
76
|
|
10
|
Lepi
|
42
|
57
|
65
|
|
11
|
M.Aris Munandar
|
62
|
70
|
83
|
|
12
|
Nanang Ma’ruf
|
65
|
75
|
87
|
|
13
|
Roihatul Jannah
|
71
|
82
|
94
|
|
|
|
|
|
|
|
21
|
|
14
|
Roni Prayogi
|
45
|
55
|
65
|
|
15
|
Wahyu Anggun Sasono
|
34
|
44
|
54
|
|
16
|
Yulia Citra
|
50
|
60
|
71
|
|
17
|
Yulia Susiana
|
40
|
56
|
65
|
|
18
|
Broto
|
63
|
72
|
83
|
|
19
|
Atresia Yusasari
|
66
|
75
|
86
|
|
20
|
Jatmiko
|
73
|
81
|
96
|
|
21
|
Nunung Sulistiowati
|
62
|
72
|
85
|
|
22
|
Panti Sarah
|
55
|
65
|
75
|
|
23
|
Bagus Aprianto
|
62
|
72
|
85
|
|
24
|
Zainuri Rohim
|
44
|
55
|
65
|
|
25
|
Melta Kusuma
|
77
|
86
|
94
|
|
26
|
Emalia
|
51
|
62
|
72
|
|
27
|
Nogroho
|
66
|
77
|
83
|
|
JUMLAH
|
1549
|
1746
|
2032
|
|
RATA-RATA
|
57,37
|
64,66
|
75,25
|
- Peningkatan Aktivitas Belajar
Siswa
Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dan IPS dengan metode diskusi pada siswa kelas VI semseter I SD Negeri I
Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara yang berjumlah 27 siswa, selalu diamati
di setiap pertemuan pada masing-masing siklus.
Secara lengkap data aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai III
adalah :
22
Tabel 5 : Proses Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang aktif
|
Prosentase
Siswa yang aktif
|
|
I
|
1
|
10
|
37,03%
|
|
II
|
2
|
17
|
62,96%
|
|
III
|
3
|
25
|
92,59%
|
Tabel 6 : Prosentase Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran
IPS
|
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang aktif
|
Prosentase
Siswa yang aktif
|
|
I
|
1
|
11
|
40,74%
|
|
II
|
2
|
20
|
74,37%
|
|
III
|
3
|
26
|
92,29%
|
- Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan
IPS dengan metode diskusi pada siswa kelas VI semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya
dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada
siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 7 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai 65
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
|
I
|
27
|
8
|
29,62%
|
1499
|
55,51
|
|
II
|
27
|
15
|
55,55%
|
1760
|
65,18
|
|
III
|
27
|
25
|
92,59%
|
2131
|
78,92
|
23
Tabel 8 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
|
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai 65
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
|
I
|
27
|
9
|
33,33%
|
1549
|
57,37
|
|
II
|
27
|
18
|
66,66%
|
1746
|
64,66
|
|
III
|
27
|
26
|
96,29%
|
2032
|
75,25
|
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA dimulai pada hari
Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas VI yang terdiri
dari 16 laki-laki dan 11 anak perempuan.
Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit.
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya.
Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bertanya
jawab seputar perkembangbiakan makhluk hidup dan dilanjutkan dengan tanya jawab
dan penjelasan tentang keseimbangan ekosistem kemudian siswa belajar
berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru
bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru
mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari Rabu
tanggal 14 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang propinsi-propinsi di Indonesia, Kemudian dilanjut dengan
pembahasan tentang kenampakan alam di Asia Tenggara.
24
Siswa diajak berdiskusi membaca peta Asia Tenggara,
kemudian mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru
mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
a.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan terhadap
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman
sejawat. Pada siklus I ini aktivitas siswa dalam belajar tercatat 37,03% untuk mata pelajaran IPA, dan
40,74% pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar
siswa masih sangat rendah.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 8 siswa atau 29,62%.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS
sebanyak 9 anak atau 33,33%.
Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA
maupun IPS keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang
diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
25
2)
Guru kurang tegas
dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerjasama dalam kelompk
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari
Senin tanggal 19 Oktober 2009 diikuti
oleh 27 siswa kelas VI yang terdiri dari
16 laki-laki dan 11 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x
35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan
mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya dan
menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu, serta menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan
terbentuknya kelompok yang dibentuk pada minggu yang lalu guru mencoba
mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya tentang perkembangbiakan
26
makhluk hidup. Guru
memotifasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya memahami perkembangbiakan
makhluk hidup, (hewan maupun tumbuhan).
Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas
soal-soal yang ada di LKS.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari rabu
tanggal 21 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang kenampakan Alam Asia Tenggara, seperti nama Selat yang
menghubungkan Pulau Sumatera dengan Malaysia, laut yang memisahkan antara
Malaysia Barat dengan Malaysia Timur, dan sebagainya. Kemudian anak diajak mendiskusikan materi
kenampakan alam Asia Tenggara. Wakil dari
kelompoknya masing-masing mempresentasikan didepan kelas, sementara yang lain
menanggapinya.
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward
(penguatan), kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan
evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
a.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini motivasi siswa
dalam belajar tercatat 62,96 % untuk
mata pelajaran IPA, dan 74.37 % pada mata
pelajaran IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa
27
aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang meningkat.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 15 siswa atau 55,55
%. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 18 anak atau 66,66
%.
Ini berarti kriteria pada siklus II, baik mata pelajaran IPA
maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami
kemajuan walaupun masih jauh dari
yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas
sebesar 85 % atau lebih.
c. Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompk belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerjasama dalam kelompk
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;
28
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3.
Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009
diikuti oleh 27 siswa kelas VI yang terdiri dari 16 laki-laki dan 11 anak perempuan. Pertemuan
ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan
apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan
kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu lalu,
serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan terbentuknya kelompok yang dibentuk
pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya
tentang perkembangbiakan makhluk hidup.
Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya memahami
perkembangbiakan makhluk hidup, baik hewan maupun tumbuhan. Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok
dan diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS, dengan materinya dibagi
perkelompok. Masing-masing kelompok
menunjuk salah satu perwakilannya untuk menyampaikan hasil diskusinya didepan
kelas, dan yang lain menanggapinya.
Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan
materi.
Pada akhir proses
29
pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat
keberhasilan pada siklus III ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III mulai hari Rabu
tanggal 28 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang kenampakan Alam Asia Tenggara, seperti nama Selat yang
menghubungkan Pulau Sumatera dengan Malaysia, laut yang memisahkan antara
Malaysia Barat dengan Malaysia Timur, dan sebagainya. Kemudian anak diajak mendiskusikan materi
kenampakan alam Asia Tenggara. Wakil
dari kelompoknya masing-masing mempresentasikan didepan kelas, sementara yang
lain menanggapinya. Dalam diskusi ini
guru memberikan arahan dan pancingan-pancingan supaya diskusinya tampak hidup
dan harus berani mengemukakan pendapat, jangan takut salah.
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward
(penguatan), kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan
evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
oleh teman sejawat
dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada
siklus III ini aktivitas siswa dalam belajar
tercatat 92,59 % untuk mata pelajaran IPA, dan 96,29 % pada mata
pelajaran IPS.
30
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada
kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas
mencapai target yang ditentukan.
b. Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 25 siswa dari 27
siswa keseluruhan atau pencapai 92,59 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS
sebanyak 26 anak dari 27 siswa
keseluruah atau 96,29 %. Ini berarti
kriteria pada siklus III ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah
banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu
siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang
diperolehnya telah sampai pada target yang ditentukan.
c. Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan metode diskusi pada
siklus III sudah lebih baik dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil
belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada
mata pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 25 siswa dari
jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 anak atau mencapai
92,59 %. Sedangkan mata
31
pelajaran IPS sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 27
anak atau sebesar 96,29 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses
pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, dorongan dan pendamping dalam kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan
pembahasannya dapat disimpulan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan
pembelajran heuristik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa jika
siswa benar benar termotifasi untu meraih prestasi, peranan guru menjadi sangat
penting sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas dan
hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu:
Tabel 9 : Prosentase Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Prosentase
Aktivitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya 65
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|
I
|
37,03 %
|
29,62 %
|
1499
|
55,51
|
|
II
|
62,96 %
|
55,55 %
|
1760
|
65,18
|
|
III
|
92,59 %
|
92,59 %
|
2131
|
78,92
|
Tabel 10 : prosentase Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
|
Siklus
|
Prosentase
Aktivitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya 65
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|
I
|
40,74%
|
33,33%
|
1549
|
57,37
|
|
II
|
74,07%
|
66,66%
|
1746
|
64,66
|
|
III
|
92,59 %
|
92,59%
|
2032
|
75,25
|
33
Tabel 11 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Peningkatan Aktiv-itas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa 65 (%)
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
|
Siklus I ke Siklus II
|
25,93%
|
25,93%
|
9,67
|
|
Siklus II ke Siklus III
|
29,63%
|
37,04%
|
13,74
|
Tabel 12 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
|
Siklus
|
Peningkatan Aktiv-itas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa 65 (%)
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
|
Siklus I ke Siklus II
|
33,33 %
|
33,33 %
|
7,29
|
|
Siklus II ke Siklus III
|
22,22 %
|
29,63 %
|
10,59
|
Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa motivasi dan hasil belajar meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
disarankan bahwa dengan menggunakan metode diskusi dapat menjadi salah satu
alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna
meningkatkan hasil belajar siswa. Serta
hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan
kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri
siswa. Dan seyogyanya guru lebih dapat
mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
|
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN AHSIL BELAJAR
SISWA DENGAN METODE DISKUSI EKSPERIMEN PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS SD NEGERI V1
PANGGUNG JAYA KEC.. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N
A M A :
RITA YURIDA
NIM :
814 646 072
PROGRAM
STUDI : S-1 PGSD
MASA
UJIAN : 2009.2
KELOMPOK
BELAJAR : BUMI
DIPASENA
|
NO
|
HARI/ TANGGAL
|
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
|
PARAF
|
|
|
|
|
|
Bumi
Dipasena, Nopember 2009
Pembimbing,
DRS.
ERI SETIAWAN,M.Si. NIP 1958111019883 1 002