#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Saturday, November 17, 2012

PTK METODE KETERAMPILAN PROSES PKP UT BU YUNI




UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES
PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS



(Laporan)








Oleh

AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIM : 814 745 829













UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
2009


LEMBAR PENGESAHAN


1.
Judul Laporan
:
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD NEGERI  1  MEDASARI KEC. RAWAJITU SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010


2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIM                                               : 814 745 829
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA
 

3.   Lokasi Penelitian                         :

NAMA SEKOLAH                      : SD NEGERI 1 MEDASARI
KELAS                                         : IV (EMPAT)
MATA PELAJARAN                  : IPA  DAN  IPS
ALAMAT                                      : Medasari Kec. Rawajitu Selatan
                                                        Kab. Tulang Bawang
 

4.   Lama Penelitian                        : 1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)


Bumi Dipasena,     Nopember 2009
Mengetahui                                            Mahasiswa
Supervisor



RODIANTO, S.Pd. M.Pd.                     AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIP 19730515199903 1 004              NIM  814 745 829



KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.

Laporan yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.            Bapak  P A D R I, S.Pd.SD.   selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.            Bapak Suharto,  selaku Kepala SD negeri 1 Medasari yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
3.            Ibu Rukiyati selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
4.            Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Medasri yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam perbaikan pembelajaran ini.
5.            Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.

iii
Kepada semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada segenap pembaca sekalian. Amin.



                                                                            Bumi Depasena,     Nopember 2009

                                                                            Penulis,




                                                                             AMIN SRITEGUH WAHYUNI
                                                                             NIM.  814 745 829
















iv


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ..............................................................................................  i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................  ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................           iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................            v
DAFTAR TABEL............................................................................................          vii

BAB   I                      :  PENDAHULUN
A.    Latar Belakang Masalah .....................................             1
B.     Rumusan Masalah ...............................................             3
C.     Tujuan Penelitian ................................................             4
D.    Manfaat dan Kegunaan Penelitian .....................             4

BAB  II                     :  KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Kreativitas  ........................................             5
B.     Pengertian Prestasi /Hasil Belajar ........................             5
C.     Pengertian Pembelajaran Keterampilan Proses ....             8

BAB  III                    :  PELAKSANAAN PENELITIAN
                                      A.  Subjek Penelitian .......................................................... 10
                                      B.  Deskripsi Per Siklus .............................................          11

v   

BAB  IV                    :  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  
                                     A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................           15
                                          1. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa .................           15
                                          2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa .......................           16
                                     B. Pembahasan ...........................................................           16
                                          1. Siklus I ...............................................................           16
                                          2. Siklus II .............................................................           19
                                          3. Siklus III ............................................................           22

BAB    V                     : KESIMPULAN DAN SARAN
                                      A.  Kesimpulan ..........................................................           25
                                      B. Saran......................................................................           26

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN








vi

LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
Judul Laporan
:
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD NEGERI  1  MEDASARI KEC. RAWAJITU SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIM                                               : 814 745 829
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA

NO
HARI /
TANGGAL
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
PARAF


























Bumi Dipasena,      Oktober 2009
Pembimbing,


RODIANTO, S.Pd. M.Pd.
NIP 19730515199903 1 004

BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah

Menyikapi kondisi yang semakin kompleks  seperti  sekarang  ini, guru dituntut mampu membekali para siswa berbagai keterampilan yang dipandang urgent dalam kehidupan. Hal yang paling utama dipersiapkan adalah adanya keterampilan bernalar dan bersikap menempatkan sesuatu yang tepat pada tempatnya. Maka dalam hal ini guru lah yang dipandang paling berperan untuk mengarahkan siswanya pada tataran persiapan menyongsong kehidupan sebenarnya kelak. Kegagalan guru dalam mengarahkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilannya di sekolah akan mengakibatkan hancurnya masa depan anak-anak dewasa kelak. 
 
Kegagalan dan merosotnya  penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dan etike, kenakalan remaja dan sebagainya yang terjadi selama ini sering dianggap sebagai miseducation (salah asuhan) dan  faktor penentu yang diharapkan mampu memperbaikinya adalah guru. Oleh sebab itu salah satu upaya untuk mengantisipasi kemerosotan nilai-nilai sosial dan etike di tengah masyarakat terutama di kalangan generasi muda adalah dengan cara membenahi proses pendidikan. Di sinilah relevansinya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan pendidikan secara terpadu dan simultan, baik secara formal, non-formal, maupun in-formal.
Salah satu komponen pembelajaran yang perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan  kemampuannya  adalah  komponen  guru,   dalam   hal  ini adalah

2
kompetensinya. Komponen guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan nilai, karena posisinya sebagai sumber belajar dan sumber identifikasi  nilai moral dan sumber keteladanan bagi peserta didik. Keberadaan guru adalah sangat penting dan tidak bisa digantikan  oleh  sumber-sumber lain, karena peran guru tidak hanya semata-mata sebagai transfer of knowledge saja, tetapi guru masih berperan sangat penting dan dominan, sehingga apabila guru tidak berkompeten terutama dalam pembentukan kepribadian pada siswa, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Peran guru yang sebenarnya adalah sebagai fasilitator, namun yang perlu mendapat penekanan itu adalah kemampuan guru mensupport para siswanya untuk mampu mengembangkan kreativitasnya dan membangun sendiri pengetahuan yang datang dari luar, sehingga terbangunlah pengetahuan dan keterampilan mengkonstruksi kognitif yang ada terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan.

Menurut pendapat paham konstruktivisme bahwa pengetahuan itu merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya juga dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu atau yang disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru memiliki kompetensi kepribadian (personal) dan kompetensi kemasyarakatan (sosial).
Guru bukan hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri tetapi lebih dari itu yaitu tanggung jawab kepada masyarakat luas, bukan bertanggungjawab untuk satu generasi melainkan sampai ke generasi selanjutnya.Untuk menimbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar.
3
Di sisi lain rendahnya kreatifitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA  merupakan salah satu indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan guru perlu untuk dicermati lebih serius lagi.  Hal yang  lazim  dijumpai  dalam   suatu pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi siswa   di antaranya : (1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru; (2) rendahnya semangat belajar siswa; (3) banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat; (4) metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif (monoton); (5) media pembelajaran yang terbatas; (6) Tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat setempat.

Salah satu bentuk kepedulian dan sebagai kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS di SD Negeri 1 Medasari Kec. Rawajitu Selatan adalah dengan melalui pembelajaran Keterampilan Proses,     merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang didasarkan pada serangkaian langkah-langkah kegiatan untuk mendapatkan atau menguji sesuatu pengetahuan yang dapat berupa konsep atau prinsip, yaitu meliputi observasi, inferensi, merumuskan masalah, melakukan prediksi dan membuat hipotesis, merancang penyelidikan, melakukan interpretasi dan komunikasi ilmiah. Tujuannya untuk mempelajari berbagai macam ilmu serta dapat pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA dan IPS kelas IV SD Negeri 1 Medasari melalui pendekatan pembelajaran keterampilan proses ?”.
4
C.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan proses dalam upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar  siswa  kelas  IV  pada  mata   pelajaran  IPA  dan  IPS di    SD Negeri 1 Medasari  Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang Propinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

D.   Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
  1. Dapat memberikan sumbangan dan kontribusi terhadap peranan guru Mata Pelajaran IPA dan IPS sebagai perwujudan profesionalisme guru dalam pembelajaran keterampilan proses.
  2. Dapat memberikan informasi yang memadai mengenai peranan guru yang berkaitan dengan kreativitas dan prestasi belajar baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diwujudkan dalam perilaku, kepribadian dan kemandirian siswa.
  3. Memberikan informasi yang berharga untuk kalangan akademisi atau para peneliti yang akan mengkaji bahwa peranan guru merupakan komponen yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan secara umum (universal).





BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Kreativitas Belajar

Kreativitas menurut Utami Munandar 1990 dalam Lestari Mikarsa (2007 : 3.25) bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi dan unsur-unsur yang ada. Pendapatnya lagi ia menyebutkan bahwa secara operasional kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuannya untuk mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan memerinci) suatu gagasan. Kebanyakan orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, khususnya hal-hal yang baru, walaupun tidak selalu harus baru.

Kreativitas menurut konsep atau pendekatan 4P, meruapakan suatu pendekatan yang melihat dari segi pribadi, pendorong (press), proses, dan produk kreativitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas itu merupakan kemampuan untuk membuat, mencipta, memadukan, mengembangkan dari sesuatu atas dasar kecerdasan berfikirnya, dari yang belum ada menjadi ada dan dari yang sudah ada dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru yang lebih bermakna.  

B.     Pengertian Prestasi / Hasil Belajar
Berikut ini akan paparan definisi tentang prestsi menurut pendapat para ahli :
a.       Menurut Kamus Umum W.J.S Poerwadarminta (1985:675), prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).


6
b.      Dalam Kamus Edisi Ketiga (2000) didefinisikan bahwa prestasi adalah hasil yang telah diperoleh (dicapai dan lain-lain) ataupun pencapaian terhadap sesuatu.
c.       Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:700) disebutkan bahwa prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru.
Jadi prestasi merupakan suatu kebolehan untuk menghasilkan sesuatu yang benar dengan cara yang benar dan dilakukan pada saat yang tepat dalam suatu usaha yang bersesuaian.

Menurut Tuty Haryati definisi dari prestasi adalah suatu hasil luar biasa/dahsyat yang telah dicapai. Menurutnya pula prestasi merupakan sebuah keberhasilan berstandar tinggi yang citranya hanya diperoleh segelintir orang. Dengan kemampuan   berfikir  dan  menilai,  prestasi   diasumsikan  sebagai kesuksesan
dengan ukuran yang ditentukan sendiri berdasrakan hasil penilaian yang eksternal. Dengan nilai yang tinggi, beliau juga memaknai prestasi sebagai barang mewah dimana hanya sedikit orang saja yang sanggup menyandangnya.
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
a.       Prestasi adalah hasil pencapaian terhadap tugas yang diberikan kepada individu maupun organisasi.
b.      Prestasi tidak mengandung konotasi negatif, artinya keberhasilan dalam kebaikan, karena semua orang selalu mngharapkannya.


7
Jadi istilah prestasi lebih terkesan pada sebuah hasil yang dicapai setelah melalui upaya yang sungguh-sungguh. Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan pembelajaran yang telah dikuasai siswa. Dalam   istilah   yang lebih umum hasil belajar disamakan dengan sebuah prestasi.  Baik hasil/prestasi yang dimaksudkan merupakan hasil yang bersifat kuantitatif daupun kualitatif.

Sedangkan kata belajar berasal dari kata dasar “ajar” yang mendapat awalan ber- menjadi belajar, yang berarti “berusha supaya memperoleh kepandaian, ilmu dan sebagainya.” Agoes Soejanto mendefinisikan belajar adalah sebagai berikut:  “Belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia karena usaha untuk mencapai ke arah kehidupan atas bimbingan tentang cita-citanya dan sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya”.
Berbeda dengan Agoes Soejanto, Prof. Dr. Nasution dalam bukunya mengemukakan bahwa:
“Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf. Definisi lain belajar adalah penambahan atau pengetahuan. Definisi ketiga merumuskan bahwa belajar adalah sebagi perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan   sebuah   prestasi   yang   diraih   oleh    seseorang    atas   usahanya

8
mengalami proses perubahan secara terus menerus dalam hidupnya sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya.

B.     Pengertian Pembelajaran Keterampilan Proses

Carin (1992) dalam Nono Sutarno (2007) menyampaikan pentingnya keterampilan proses yaitu : 1) dalam praktiknya apa yang dikenal dalam IPA merupakan hal yang tidak terpisahkan dari metode penyelidikan; 2) keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasan berikut akan dibahas tentang beberapa keterampilan proses sains yang meliputi :
1.      Observasi dan Inferensi
Keterampilan mengobservasi merupakan keterampilan yang dikembangkan dengan menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi serta mengidentifikasi dan memberi nama karakteristik dari objek atau kejadian. Sedangkan keterampilan mengiferensi menurut Esler dan Esler (1984) dapat dikatakan sebagai keterampilan untuk membuat kesimpulan sementara.
2.      Merumuskan Masalah
Rumusan masalah yang tepat akan sangat menentukan jalannya penyelidikan dengan baik. Bila masalah yang dibuat tidak jelas maka akan menyulitkan kita dalam membuat prediksi, membuat hipotesis, maupun dalam melakukan penyelidikan.


9
3.      Melakukan Prediksi dan Membuat Hipotesis
Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk menduga memperkirakan, meramalkan beberapa kejadian/keadaan yang akan datang berdasarkan dari kejadian/keadaan yang terjadi sekarang. Keterampilan untuk membuat hipotesis melibatkan keterampilan untuk menduga sesuatu yang menunjukkan hubungan sebab akibat atara dua variabel.
4.      Merancang Penyelidikan
Melakukan eksperimen (percobaan) biasanya dilakukan untuk menguji kebenaran dari teori yang telah dipelajari atau untuk membuktikan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya benar atau tidak.
5.      Membuat Interpretasi
Membuat hasil pengamatan atau hasil observasi menjadi bermakna disebut dengan interpretasi data. Interpretasi data ini penting karena makna dan pengertian yang diperoleh dapat dikomunikasikan dengan baik. Bila kita melihat keterampilan proses dalam IPA, perlu kita ingat bahwa IPA dimulai dengan mengajukan pertanyaan.
6.      Komunikasi Ilmiah
Keterampilan mengkomunikasikan menurut Abruscato (1988) adalah keterampilan untuk menyampaikan hasil pengamatan atau menyampaikan hasil penyelidikan. Definisi operasional adalah metode untuk memberi definisi, mengukur, atau mendeteksi adanya variabel. Misalnya untuk membuat definisi operasional dari mencelupkan mengangkat dan menuang.


BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.          Subjek Penelitian
1.      Lokasi Penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas V semester satu SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang Bawang Lampung.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan   yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam     pelajaran (6 kali pertemuan). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 27 orang siswa, yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru  bidang  study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 05 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus II
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus III
Tanggal 07 Oktober 2009 untuk mata pelajaran  IPS siklus I
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata pelajaran  IPS siklus II
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
3.      Mata Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

11
4.      Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas IV SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan KabupatenTulang Bawang.
5.      Karakteristik Siswa
Keberadaan siswa kelas IV SD Negeri 1 Medasari secara umum tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai yang Sarjana. Sedangkan ditinjau dari sisi kondisi sosial dan lingkungan, nampaknya banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses ini diharapkan menambah pengalaman dan keterampilan anak dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga, sekaligus bekal pokok bagi mereka kelak sudah dewasa.

B.           Deskripsi Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus,  dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).  

12
1.      Perencanaan
a.             Menyusun jadwal mengajar
b.            Membuat perangkat pembelajaran
c.             Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.            Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.             Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
2.      Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a.             Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan membagi kelompok belajar;
b.            Guru memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada kelompoknya;
c.             Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok, bertanya jawab dan demonstrasi;
d.            Guru bersama teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.             Setiap kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapinya;
f.             Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.            Guru memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
13
h.            Siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan mnimal, maka dilakukan perbaikan.
3.      Pengamatan/Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas  ini peneliti bekerja sama dengan  guru  (teman sejawat)  yaitu    seorang    guru    dari    SD  Negeri 1
Medasari, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
a)      Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
b)      Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
c)      Lembar Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.
4.      Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.


14
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada silkus ini merupakan siklus pamungkas dalan perbaikan.













BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
  1. Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa
Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses pada siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan yang berjumlah 27 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data kreativitas belajar siswa dari siklus I sampai III adalah :
Tabel 1 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang Kreatif
Prosentase Siswa yang kreatif
I
1
11
40,74 %
II
2
18
66,66 %
III
3
25
92,59 %

Tabel 2 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang kreatif
Prosentase Siswa yang kreatif
I
1
10
37,03 %
II
2
16
59,25 %
III
3
24
88,88 %





16
  1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses pada siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
27
10
37,03 %
1499
55,51
II
27
18
66,66 %
1760
65,18
III
27
26
96,66 %
2131
78,92

Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
27
9
33,33 %
1549
57,37
II
27
17
62,96 %
1746
64,66
III
27
25
92,59 %
2032
75,25


B.     Pembahasan
1.      Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA pada hari Senin tanggal 05 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari  15 laki-laki dan 11 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 1 x pertemuan  (2 x 35 menit).

17
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati kepompong yang disiapkan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka sumber daya alam yang ada di sekitar. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka sumber daya alam yang ada dan diskusikan manfaatnya. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat.   Pada siklus I ini kreativitas siswa  dalam  belajar  tercatat 40,74 % untuk mata pelajaran IPA, dan 37,03 % pada mata pelajaran IPS. Dengan melihat hasil pada siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih sangat rendah.


18
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 10 siswa dari jumlah siswa 27 siswa atau 37,03 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 9 anak atau 33,33 %. Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA maupun Bahasa Indonesia keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
a.       Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
b.      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
c.       Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
d.      Guru kurang teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.
e.       Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi sebuah objekdan cara menyimpulkan.

19
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)      Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan pengamatan terhadap objek yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.

2.      Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari Senin  tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari  15 laki-laki dan 12 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati kupu-kupu yang berasal dari kepompong yang disiapkan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini. 
20
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka sumber daya alam yang ada di sekitar. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka sumber daya alam yang ada dan diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini kreativitas siswa dalam belajar  tercatat 66,66 % untuk mata pelajaran IPA, dan 62,96 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa kreatifitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup, walaupun belum tuntas.
b.   Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran sebanyak 18 siswa dari 27 siswa atau 66,66 %. Sedangkan untuk mata IPS sebanyak 17 anak dari 27 anak atau  62,96 %.  Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih harus dan  bisa  ditingkatkan lagi sesuai

21
dengan yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.   Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)      Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)      Guru kurang teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.
5)      Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi sebuah objekdan cara menyimpulkan.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1) Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;


22
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan pengamatan terhadap objek yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.

3.   Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan pada  hari Senin tanggal 19 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari  15 laki-laki dan 12 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati kupu-kupu yang berasal dari kepompong yang disiapkan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini. 
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III dimulai hari Rabu tanggal 21 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka sumber daya alam yang ada di sekitar. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka sumber daya alam yang ada dan diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat.

23
Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran
a.       Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini kreatifitas siswa dalam belajar  tercatat 92,59 % untuk mata pelajaran IPA, dan 88,88 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 26 siswa atau 96,26 %.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak  atau  92,59 %. Ini berarti kriteria pada siklus III ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu  siswa  yang
mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
24
Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan pendekatan pembelajaran Keterampilan proses pada siklus  III  sudah  lebih  baik  dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 26 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 anak  atau  mencapai   96,26 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 27 anak atau sebesar  92,59 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan motivasi, dorongan dan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran.













BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas beserta pembahasannya yang dilakukan guru di kelas IV SDN 1 Medasari dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan pembelajaran Keterampilam proses telah dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dan siswa telah termotivasi untuk meraih prestasi, maka peranan guru menjadi sangat penting yaitu sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi kreativitas dan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 5 : Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran      IPA
Siklus
Prosentase
Kreativitas
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
40,74 %
37,03 %
1499
55,51
II
66,66 %
66,66 %
1760
65,18
III
92,59 %
96,26 %
2131
78,92

Tabel 6 : Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran  IPS
Siklus
Prosentase
Kreativitas
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
37,03 %
33,33 %
1549
57,37
II
59,25 %
62,96 %
1746
64,66
III
88,88 %
92,59 %
2032
75,25


26
Tabel 7 :  Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
25,92 %
29,63 %
9,67
Siklus II ke Siklus III
25,93 %
29,60 %
13,74

Tabel 8 :  Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
25,93 %
22,22 %
7,29
Siklus II ke Siklus III
25,93 %
29,63 %
10,59

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar meningkat.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan pebelajaran konstruktivisme dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan  hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri siswa.  Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jaklarta

Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito Bandung

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali, Jakarta

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung

Sutarno Nono, 2007, Materi dan Pembelajaran IPA SD, Universitas Terbuka

The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito Bandung

Widodo, dkk. 2004, Alamku Sains 5 Untuk SD Kelas V, PT Bumi Aksara, Jakarta

Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT Gelora Aksara Pratama

Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka










Lampiran 1 :



DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NO.
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Basuki
65
76
87
2
Ahmad fatoni
60
73
85
3
Andian
50
60
71
4
Doni S.
43
55
65
5
Denni Firmanto
70
80
92
6
Ferdi
62
71
85
7
Sumita
66
75
88
8
Bagus susi;o
35
45
56
9
Tri Widodo
46
55
65
10
Saiful anam
55
60
71
11
Firmansyah
70
81
93
12
Aji Supardi
56
64
74
13
Dian Saputa
50
60
69
14
Bayu Saputram
52
61
73
15
Khairul Anam
75
83
95
16
Aristantiningsih
60
73
87
17
Puji Lestari ‘
67
75
89
18
Fauziah
35
45
56
19
Anikmah
37
49
65
20
Rosidah
47
57
67
21
Evi Rianti
63
73
83
22
Tiara Mukti
61
70
81
23
Ernawati
45
55
66
24
Susi Susanti
66
76
85
25
Sumiati
55
65
77
26
Sindi auliah
55
66
78
27
Anis Safitri
74
83
95
Jumlah
1499
1760
2131
Rata-rata
55,5146
65,96
78,92











Lampiran 2 :

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN IPS

NO.
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Basuki
60
67
79
2
Ahmad fatoni
62
70
80
3
Andian
52
60
70
4
Doni S.
40
55
65
5
Denni Firmanto
70
79
85
6
Ferdi
63
72
84
7
Sumita
65
74
86
8
Bagus susi;o
34
45
56
9
Tri Widodo
45
55
66
10
Saiful anam
50
60
71
11
Firmansyah
71
74
84
12
Aji Supardi
55
65
74
13
Dian Saputa
52
60
71
14
Bayu Saputram
50
60
70
15
Khairul Anam
74
81
92
16
Aristantiningsih
61
71
84
17
Puji Lestari ‘
65
74
87
18
Fauziah
36
46
55
19
Anikmah
35
44
54
20
Rosidah
48
55
65
21
Evi Rianti
60
70
81
22
Tiara Mukti
61
72
84
23
Ernawati
46
55
65
24
Susi Susanti
65
74
84
25
Sumiati
56
66
76
26
Sindi auliah
55
61
72
27
Anis Safitri
75
84
95
Jumlah
1549
1746
2032
Rata-rata
5737
64,66
75,25