#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Saturday, November 17, 2012

PTK UT METODE LEARNING CYCLE BU DIANA




UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM DAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL



(Laporan)








Oleh

MARDIANA
NIM : 814 645 744













UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
2009


LEMBAR PENGESAHAN


1.
Judul Laporan
:
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) PADA MATA PELAJARAN  IPA  DAN  IPS DI SD NEGERI  1  SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : MARDIANA
NIM                                               : 814 645 744
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA
 

3.   Lokasi Penelitian                         :

NAMA SEKOLAH                      : SD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGA
KELAS                                         : V (LIMA)
MATA PELAJARAN                  : IPA  DAN  IPS
ALAMAT                                      : Sidang Gunung Tiga - Rawajitu Utara
                                                        Kab. Mesuji
 

4.   Lama Penelitian                        : 1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)

Bumi Dipasena,     Nopember 2009
Mengetahui                                            Mahasiswa
Supervisor



Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.                 MARDIANA
NIP 1958111919883 1 002               NIM.  814 645 744



KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.

Laporan yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.            Bapak  P A D R I, S.Pd.SD.   selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.            Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, konsultasi, dan pengarahan dalam penelitian dan penulisan laporan ini hingga selesai
3.            Ibu Marsini, S.Pd.,  selaku Kepala SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4.            Ibu Martina Barniat, selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
5.            Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Medasri yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam perbaikan pembelajaran ini.

iii


6.            Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
Kepada semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada segenap pembaca sekalian. Amin.



                                                                          Bumi Dipasena,           Nopember 2009

                                                                          Penulis,




  MARDIANA
                                                                          NIM  814 645 744












iv
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
Judul Laporan
:
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (SIKLUS BELAJAR) PADA MATA PELAJARAN   IPA  DAN IPS DI SD NEGERI  1  SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : MARDIANA
NIM                                               : 814 645 744
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA

NO
HARI /
TANGGAL
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
PARAF

























Bumi Dipasena,      Oktober 2009
Pembimbing,


Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.
NIP 1958111019883 1 002
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ..............................................................................................  i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................  ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................           iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................            v
DAFTAR TABEL............................................................................................          vii

BAB   I                      :  PENDAHULUN
A.    Latar Belakang Masalah .....................................             1
B.     Rumusan Masalah ...............................................             3
C.     Tujuan Penelitian ................................................             4
D.    Manfaat dan Kegunaan Penelitian .....................             4

BAB  II                     :  KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Motivasi .............................................             6
B.     Pengertian Hasil Belajar ......................................             7
C.     Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle..             9

BAB  III                    :  PELAKSANAAN PENELITIAN
                                      A.  Subjek Penelitian .......................................................... 11
                                      B.  Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Per Siklus ........          12

v   

BAB  IV                    :  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  
                                     A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................           16
                                          1. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa .................           15
                                          2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa .......................           17
                                     B. Pembahasan ...........................................................           17
                                          1. Siklus I ...............................................................           17
                                          2. Siklus II .............................................................           19
                                          3. Siklus III ............................................................           23

BAB    V                     : KESIMPULAN DAN SARAN
                                      A.  Kesimpulan ..........................................................           26
                                      B.  Saran.....................................................................           27

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN








vi

BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang Masalah
Dewasa ini masalah yang muncul di seputar pendidikan dan hasilnya seolah menjadi indikasi betapa besarnya harapan masyarakat terhadap produk yang dicetak oleh para guru di sekolah. Menyikapi kondisi yang semakin kompleks  seperti  sekarang  ini, guru dituntut mampu membekali para siswa berbagai keterampilan yang dipandang urgent dalam kehidupan. Hal yang paling utama dipersiapkan adalah adanya keterampilan bernalar dan bersikap menempatkan sesuatu yang tepat pada tempatnya. Maka dalam hal ini guru lah yang dipandang paling berperan untuk mengarahkan siswanya pada tataran persiapan menyongsong kehidupan sebenarnya kelak. Kegagalan guru dalam mengarahkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilannya di sekolah akan mengakibatkan hancurnya masa depan anak-anak dewasa kelak. 
 
Kegagalan dan merosotnya  penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dan etika, kenakalan remaja dan sebagainya yang terjadi selama ini sering dianggap sebagai miseducation (salah asuhan) dan  faktor penentu yang diharapkan mampu memperbaikinya adalah guru. Oleh sebab itu salah satu upaya untuk mengantisipasi kemerosotan nilai-nilai sosial dan etike di tengah masyarakat terutama di kalangan generasi muda adalah dengan cara membenahi proses pendidikan. Di sinilah relevansinya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan pendidikan secara terpadu dan simultan, baik secara formal, non-formal, maupun in-formal. Ketiga unsur ini harus saling bahu membahu, bekerja sama untuk mewujudkan pendidkan yang berkualitas.

2
Salah satu komponen pembelajaran yang perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan  kemampuannya  adalah  komponen  guru,   dalam   hal  ini adalah kompetensinya. Komponen guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan nilai, karena posisinya sebagai sumber belajar dan sumber identifikasi  nilai moral dan sumber keteladanan bagi peserta didik. Keberadaan guru adalah sangat penting dan tidak bisa digantikan  oleh  sumber-sumber lain, karena peran guru tidak hanya semata-mata sebagai transfer of knowledge saja, tetapi guru masih berperan sangat penting dan dominan, sehingga apabila guru tidak berkompeten terutama dalam pembentukan kepribadian pada siswa, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Peran guru yang sebenarnya adalah sebagai fasilitator, namun yang perlu mendapat penekanan itu adalah kemampuan guru mensupport para siswanya untuk mampu mengembangkan kreativitasnya dan membangun sendiri pengetahuan yang datang dari luar, sehingga terbangunlah pengetahuan dan keterampilan mengkonstruksi kognitif yang ada terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan.

Menurut pendapat paham konstruktivisme bahwa pengetahuan itu merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya juga dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu atau yang disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru memiliki kompetensi kepribadian (personal) dan kompetensi kemasyarakatan (sosial).Guru bukan hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri tetapi lebih dari itu yaitu tanggung jawab kepada masyarakat luas, bukan bertanggungjawab untuk satu generasi melainkan sampai ke generasi selanjutnya.
3
Untuk menimbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar. Di sisi lain rendahnya motivasi dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS  merupakan salah satu indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan guru perlu untuk dicermati lebih serius lagi.  Hal yang  lazim  dijumpai  dalam   suatu pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi siswa   di antaranya : (1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru; (2) rendahnya semangat belajar siswa; (3) banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat; (4) metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif (monoton); (5) media pembelajaran yang terbatas; (6) Tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat setempat.

Salah satu bentuk kepedulian dan sebagai kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS di SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kec. Rawajitu Selatan adalah dengan melalui Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle),  yaitu   merupakan suatu program pengembangan pendidikan sains yang dalam pelaksanaannya terdiri atas tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep.

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPA dan IPS kelas V SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga melalui pendekatan pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar)?”.

4
C.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran keterampilan proses dalam upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar  siswa  kelas  V  pada  mata   pelajaran  IPA  dan  IPS di    SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Propinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

D.   Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Suatu penelitian tentunya diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
1.  Bagi Guru
Membantu guru dalam usaha menemukan bentuk pembelajaran dan sebagai bahan masukan untuk mengetahui bahwa pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar)  merupakan salah satu bentuk upaya dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan dapat menambah atau meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.
2.   Bagi Lembaga yang Diteliti
Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur serta inovasi dalam pengelolaan pendidikan di sekolah, serta sebagai motivasi untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di sekolah.
Selain itu juga sebagai  suatu usaha dalam rangka mencapai tujuan kurikulum seperti yang telah dirumuskan dalam kurikulum sekolah yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).


5
3.   Bagi Siswa
Memotivasi siswa yang dimungkinkan dapat mendorong penigkatan kreativitas, aktivitas, prestasi atau hasil belajar, baik ketia ia masih di bangku sekolah maupun setelah mereka kembali ke keluarga ataupun masyarakat.



















BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Motivasi

Berikut pandangan-pandangan tentang motivasi dari berbagai ahli pendidikan :
1.            Menurut James O. Whittaker
Menurut James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah “Motivation” dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kapada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan motivasi tersebu t. (Martin Yamin : 2006 :  83).
Apa yang dilakukan oleh James O. Whittaker mengenai motivasi di atas, berlaku umum, baik pada manusia atau hewan. Pendapat-pendapat berikut ini erat hubungannya dengan hal belajar murid.
2.            Menurut Thorndike
Thorndke yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses “trial and error”. Ia mengatakan bahwa belajar dengan trial and error itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.
Dari eksperimennya ia menyimpulkan :
-          law of readliness
-          law of exsercise
-          law of effect

7
diantara ketiga hukum tersebut, yang dianggap paling penting adalah “law of effect”. Dalam hubungannya dengan hukum “law of effect” dalam belajar, ternyata Thorndike menekankan pentingnya motivasi dalam belajar. (Martin Yamin : 2006 : 83).
3.                  Menurut Ghutrie
Pendapat Ghutrie sama halnya dengan pendapat Thorndike, Ghutrie pun membangun teori asosiasi tentang belajar. Mengenai motivasi dalam belajar, ternyata ia mempunyai pendangan yang agak berbeda dengan pandangan Thorndike. Ghutrie memandang motivasi dan reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar.
Menurut Ghutrie, motivasi hanyalah menimbulkan variasi respon pada individu, dan bila dihubungkan dengan hasil belajar, motivasi tersebut bukan instrumental dalam belajar.

B.     Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan pembelajaran yang telah dikuasai siswa.
Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142) yang menyatakan bahwa : “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu : (1) faktor lingkungan :  lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor instrumental : kurikulum, program, sarana, fasilitas, dan guru;
8
(3) kondisi fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4) kondisi psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001 : 7) yang menyatakan bahwa : “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu”.
Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa : “Bagi seorang siswa nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar.  Namun bukan hanya siswa sendiri yang memerlukan cermin keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun memerlukannya”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditinjau dari sudut peristiwa yang terjadi pada sitem psichophisis seseorang yang melakukan belajar berarti suatu proses bekerjanya sistem urat saraf dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari sikap individu dalam menghadapi objek yang dipelajari, belajar dalah suatu kegiatan menyusun dan mengatur lingkungn dengan sebaik-baiknya, sehingga lingkungan tersebut terserap oleh individu yang bersangkutan. Jika ditinjau dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk memmperoleh kebiasaan-kebiasaan, pegetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi orang yang melakukannya.

Dari uraian di atas, belajar mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama bahwa belajar merupakan perubahan-perubahan dari proses bekerjanya urat syaraf. Kedua belajar mepunyai arti kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik–baiknya dan   yang   ketiga   belajar   merupakan suatu
9
proses untuk memperoleh pengertian dan pengembangan sikap. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan, dikerjakan), sedang pengertian prestasi belajar dalam pembahasan ini yang penulis maksud adalah hasil diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi maupun rendah, baik dalam bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.

C.    Pengertian Model Pembelajaran Learning Cycle (siklus belajar)
Model siklus belajar pertama kali dikembangkan pada tahun 1970 dalam Science Curriculum Improvement (SCIS), yaitu suatu program pengembangan pendidikan sains di Amerika Serikat. Dalam pelaksanaannya model siklus belajar terdiri atas tiga fase, yaitu eksplorasi, pengenalan konsep, dan penerapan konsep. Siklus di sini diartikan bahwa tahap-tahap tersebut dapat berulang.
1.      Eksplorasi;
Pada fase ini siswa diberi kesempatan untuk melakukan penjelajahan atau eksplorasi secara bebas. Kegiatan ini memberi siswa pengalaman fisik dan interaksi sosial dengan teman dan gurunya.
2.      Pengenalan konsep;
Pada fase ini guru dengan metode yang sesuai menjelaskan konsep dan teori-teori yang dapat membantu siswa untuk menjawab permasalahan yang muncul dan menyusun gagasan mereka.
3.      Penerapan konsep;
Pada fase ini siswa mencoba menggunakan konsep yang telah dikuasai untuk memecahkan masalah dalam situasi yang berbeda. Dalam hal ini guru menyiapkan masalah-masalah yang dapat dipecahkan berdasarkan konsep yang telah diperoleh siswa pada fase sebelumnya.
10
Contoh :
Rancangan Alur Pembelajaran menurut Model Pembelajaran Siklus Belajar :

Pertemuan ke 1

Indikator
Definisi Konsep
Deskripsi Pembelajaran
Assesmen

1
Dapat me-ngelompok-kan hewan pemakan tumbuhan.


Pemakan tumbuhan (herbivora) menggunakan tumbuhan sebagai makanan.
Eksplorasi
Siswa ditugasi meng-amati jenis makanan hewan tertentu yang ada di rumah. Siswa mencatat hasil pengamatan sesuai LKS dan melaporkan pada saat pembelajaran.
Hasil Pengamat-an Tes tulis no.

Tes no.

Dapat me-ngelompok-kan hewan pemakan hewan.
Pemakan daging (karni vora) memakan hewan lain.
Tes no.

Siswa mengelompok-kan hewan hasil peng-amatan seluruh siswa berdasarkan asal makanannya.

Tes no.

Dapat me-ngelompok-kan hewan pemakan hewan, dan tumbuhan
Pemakan segala (omni-vora) mema-kan daging dan tumbuhan

Pengenalan Konsep
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelas untuk meluruskan konsep tentang herbivora, karnivvora, omnivora, dan konsumen.

Tes no.

2
Menyimpul-kan : semua hewan memperoleh makanan dengan cara memakan makhluk hidup lain
Pemakan (konsumen) memakan makhluk hidup lain sebagai sumber makanan
Penerapan Konsep
Siswa diberi tugas rumah untuk mencatat jenis konsumen yang ada di lingkungan tempat tinggal siswa.
Tes no.





BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
E.           Subjek Penelitian
1.      Lokasi Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas V semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Lampung.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan   yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam     pelajaran (6 kali pertemuan). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 27 orang siswa, yang terdiri dari 17 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru  bidang  study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 05 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus II
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus III
Tanggal 07 Oktober 2009 untuk mata pelajaran  IPS siklus I
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata pelajaran  IPS siklus II
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
3.      Mata Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

12
4.      Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas V SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
5.      Karakteristik Siswa
Keberadaan siswa kelas V SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga secara umum tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai yang Sarjana. Sedangkan ditinjau dari sisi kondisi sosial dan lingkungan, nampaknya banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan pendekatan pembelajaran keterampilan proses ini diharapkan menambah pengalaman dan keterampilan anak dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga, sekaligus bekal pokok bagi mereka kelak sudah dewasa.

F.           Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus,  dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).  

13
1.      Perencanaan
b.            Menyusun jadwal mengajar
c.             Membuat perangkat pembelajaran
d.            Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan model pembelajaran siklus (learning cycle)
e.             Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
f.             Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
2.      Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a.             Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan membagi kelompok belajar;
b.            Guru memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada kelompoknya;
c.             Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok, bertanya jawab dan demonstrasi;
d.            Guru bersama teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.             Setiap kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapinya;
f.             Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.            Guru memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
14
h.            Siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan mnimal, maka dilakukan perbaikan.
3.      Pengamatan/Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas  ini peneliti bekerja sama dengan  guru  (teman sejawat)  yaitu    seorang    guru    dari    SD  Negeri 1
Sidang Gunung Tiga, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
a)      Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
b)      Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
c)      Lembar Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.
4.      Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.


15
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada silkus ini merupakan siklus terakhir (pamungkas) dalam perbaikan, dan diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimal.












BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
  1. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui model pembelajaran Learning Cycle pada siswa kelas V semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara yang berjumlah 27 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data motivasi dan prestasi belajar siswa dari siklus I sampai III ada pada lampiran 1 dan 2, dan dapat disimpulkan sebagai berikut :
Tabel 1 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang Bermotivasi
Prosentase Siswa yang Bermotivasi
I
1
11
40,74 %
II
2
18
66,66 %
III
3
25
92,59 %

Tabel 2 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang Bermotivasi
Prosentase Siswa yang Bermotivasi
I
1
10
37,03 %
II
2
16
59,25 %
III
3
24
88,88 %




17
  1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui pendekatan model pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) pada siswa kelas V semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel lampiran 1 dan 2, dan dapat disimpulkan berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
27
10
37,03 %
1499
55,51
II
27
18
66,66 %
1760
65,18
III
27
26
96,66 %
2131
78,92

Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
27
9
33,33 %
1549
57,37
II
27
17
62,96 %
1746
64,66
III
27
25
92,59 %
2032
75,25


B.     Pembahasan
1.      Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA pada hari Senin tanggal 05 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari  17 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 1 x pertemuan  (2 x 35 menit).

18
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan makanannya lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati jenis-jenis makanan hewan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dilaksanakan hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka flora dan fauna di Indonesia. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka flora dan fauna yang ada dan diskusikan manfaatnya. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat.   Pada siklus I ini kreativitas siswa  dalam  belajar  tercatat 40,74 % untuk mata pelajaran IPA, dan 37,03 % pada mata pelajaran IPS. Dengan melihat hasil pada siklus I ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih sangat rendah.


19
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 10 siswa dari jumlah siswa 27 siswa atau 37,03 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 9 anak atau 33,33 %. Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)      Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)      Guru kurang teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.
5)      Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi sebuah objek dan cara menyimpulkan.

20
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)      Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan pengamatan terhadap objek yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.

2.      Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA  dilaksanakan  hari Senin  tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas V yang terdiri dari  17 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengidentifikasi hewan dan makanannya. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini. 
21
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka flora dan fauna. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka flora dan fauna yang ada di sekitar kita dan diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Motivasi Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini kreativitas siswa dalam belajar  tercatat 66,66 % untuk mata pelajaran IPA, dan 62,96 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup, walaupun belum tuntas.
b.   Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran sebanyak 18 siswa dari 27 siswa atau 66,66 %. Sedangkan untuk mata IPS sebanyak 17 anak dari 27 anak atau  62,96 %.  Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih harus dan  bisa  ditingkatkan lagi sesuai

22
dengan yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.   Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)      Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)      Guru kurang teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.
5)      Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi maupun mengeksplorasi sebuah objek dan cara menyimpulkan.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1) Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;

23
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, eksplorasi maupun kegiatan pengamatan terhadap objek yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.

3.   Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan pada  hari Senin tanggal 19 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari  17 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup berdasarkan jenis makanannya dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu pemakan tumbuhan, pemakan hewan dan pemakan tumbuhan dan hewan, dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengidentifikasi hewan dan jenis makanannya. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini. 
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang aneka flora dan fauna. Tugas kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka flora dan fauna yang ada di sekitar kita dan diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat.
24
Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran
a.       Hasil Observasi Motivasi Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini motivasi siswa dalam belajar  tercatat 92,59 % untuk mata pelajaran IPA, dan 88,88 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 26 siswa atau 96,26 %.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak  atau  92,59 %. Hal ini berarti kriteria pada siklus III, baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu  siswa  yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
25
Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) pada siklus  III  sudah  lebih  baik  dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 26 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 anak  atau  mencapai   96,26 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 27 anak atau sebesar  92,59 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai motivator, dan fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan motivasi, dorongan dan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas beserta pembahasannya yang dilakukan guru di kelas V SDN 1 Sidang Gunung Tiga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) telah dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dan siswa benar-benar telah termotivasi untuk meraih prestasi, maka peranan guru menjadi sangat penting dalam pembelajaran ini, yaitu sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi motivasi dan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 5 : Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran      IPA
Siklus
Prosentase
Motivasi
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
40,74 %
37,03 %
1499
55,51
II
66,66 %
66,66 %
1760
65,18
III
92,59 %
96,26 %
2131
78,92

Tabel 6 : Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran  IPS
Siklus
Prosentase
Motivasi
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
37,03 %
33,33 %
1549
57,37
II
59,25 %
62,96 %
1746
64,66
III
88,88 %
92,59 %
2032
75,25



27
Tabel 7 :  Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
25,92 %
29,63 %
9,67
Siklus II ke Siklus III
25,93 %
29,60 %
13,74

Tabel 8 :  Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
25,93 %
22,22 %
7,29
Siklus II ke Siklus III
25,93 %
29,63 %
10,59

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar meningkat.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan Model Pembelajaran Learning Cycle (Siklus Belajar) dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri siswa.  Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Asy’ari, dkk., 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk kelas V, Erlangga, Jakarta

Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jaklarta

Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito Bandung

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali, Jakarta

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung

Sutarno Nono, 2007, Materi dan Pembelajaran IPA SD, Universitas Terbuka

The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito Bandung

Widodo, dkk. 2004, Alamku Sains 5 Untuk SD Kelas V, PT Bumi Aksara, Jakarta

Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT Gelora Aksara Pratama

Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka









Lampiran 1 :



DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS V
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NO.
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Irfan Sholeh
65
76
87
2
Nuril Huda Fatoni
60
73
85
3
Alfan Andian Rahman
50
60
71
4
Doni Suparmanto
43
55
65
5
Denni Setiawan
70
80
92
6
Ferdi Hasan
62
71
85
7
Rafli Cahya Septiadi
66
75
88
8
Bagus Fajri Ramadani
35
45
56
9
Tri Widodo
46
55
65
10
Saiful Ghufron
55
60
71
11
Firman Muntako
70
81
93
12
Aji Supardi
56
64
74
13
Dian Pramana
50
60
69
14
Aan Kurniawan
52
61
73
15
Khairul Anam
75
83
95
16
Bhakti Firmana
60
73
87
17
Sohib Ansori
67
75
89
18
Fauziah
35
45
56
19
Kartika Septiarini
37
49
65
20
Rosidah
47
57
67
21
Listiawati
63
73
83
22
Mutiara Sani
61
70
81
23
Elly Ernawati
45
55
66
24
Susi Susanti
66
76
85
25
Putri Rahayu
55
65
77
26
Riska Aprilia
55
66
78
27
Meta Aprilia Melani
74
83
95
Jumlah
1499
1760
2131
Rata-rata
55,5146
65,96
78,92











Lampiran 2 :

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN IPS

NO.
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Irfan Sholeh
60
67
79
2
Nuril Huda Fatoni
62
70
80
3
Alfan Andian Rahman
52
60
70
4
Doni Suparmanto
40
55
65
5
Denni Setiawan
70
79
85
6
Ferdi Hasan
63
72
84
7
Rafli Cahya Septiadi
65
74
86
8
Bagus Fajri Ramadani
34
45
56
9
Tri Widodo
45
55
66
10
Saiful Ghufron
50
60
71
11
Firman Muntako
71
74
84
12
Aji Supardi
55
65
74
13
Dian Pramana
52
60
71
14
Aan Kurniawan
50
60
70
15
Khairul Anam
74
81
92
16
Bhakti Firmana
61
71
84
17
Sohib Ansori
65
74
87
18
Fauziah
36
46
55
19
Kartika Septiarini
35
44
54
20
Rosidah
48
55
65
21
Listiawati
60
70
81
22
Mutiara Sani
61
72
84
23
Elly Ernawati
46
55
65
24
Susi Susanti
65
74
84
25
Putri Rahayu
56
66
76
26
Riska Aprilia
55
61
72
27
Meta Aprilia Melani
75
84
95
Jumlah
1549
1746
2032
Rata-rata
5737
64,66
75,25