BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Ditinjau dari segi peran dan manfaatnya, pendidikan
memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi konservatif dan fungsi progresif. Fungsi
konservatif pendidikan adalah bagaimana untuk mempertahankan dan mewariskan
identitas dan cita-cita suatu masyarakat. Sedangkan fungsi progresif pendidikan
adalah sebagaimana aktifitas pendidikan adalah yang dapat memberikan pembekalan
dan pengembangan pengetahuan serta nilai-nilai keterampilan kepada generasi penerus
sehingga memiliki kemampuan dan kesanggupan dalam menghadapi tantangan
kehidupan di masa depan yang semakin kompleks.
Untuk mengantisipasi dan menyikapi kondisi yang semakin
kompleks seperti sekarang
ini, guru dituntut mampu membekali para siswa berbagai keterampilan yang
dipandang urgent dalam kehidupan. Hal yang paling utama dipersiapkan adalah
adanya keterampilan bernalar dan bersikap menempatkan sesuatu yang tepat pada
tempatnya. Maka dalam hal ini guru lah yang dipandang paling berperan untuk
mengarahkan siswanya pada tataran persiapan menyongsong kehidupan sebenarnya
kelak. Kegagalan guru dalam mengarahkan dan mengembangkan ilmu dan
keterampilannya di sekolah akan mengakibatkan hancurnya masa depan anak-anak
dewasa kelak.
2
Salah satu komponen penentu pembelajaran yang perlu terus
dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya adalah komponen guru, dalam hal ini
adalah kompetensinya. Komponen guru merupakan salah satu komponen terpenting
dalam pendidikan nilai, karena posisinya sebagai sumber belajar dan sumber identifikasi nilai moral dan sumber keteladanan bagi
peserta didik. Keberadaan guru adalah sangat penting dan tidak bisa
digantikan oleh sumber-sumber lain, karena peran guru tidak
hanya semata-mata sebagai transfer of
knowledge saja, tetapi guru masih berperan sangat penting dan dominan,
sehingga apabila guru tidak berkompeten terutama dalam pembentukan kepribadian
pada siswa, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Peran guru yang sebenarnya
adalah sebagai fasilitator, namun yang perlu mendapat penekanan itu adalah
kemampuan guru mensupport para siswanya untuk mampu mengembangkan
kreativitasnya dan membangun sendiri pengetahuan yang datang dari luar,
sehingga terbangunlah pengetahuan dan keterampilan mengkonstruksi kognitif yang
ada terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan.
Para penganut konstruktivisme berpendapat bahwa pengetahuan
itu adalah merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru
yang merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya juga
dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu atau yang
disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru memiliki kompetensi
kepribadian (personal) dan kompetensi kemasyarakatan (sosial).
Guru bukan hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri
tetapi lebih dari itu yaitu tanggung jawab kepada masyarakat luas, bukan hanya untuk
satu generasi melainkan sampai ke generasi selanjutnya.
3
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dari siswa
tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar
yang paling benar.
Di sisi lain rendahnya kreatifitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA maupun IPS merupakan salah satu indikasi bahwa
pembelajaran yang dilakukan guru perlu untuk dicermati lebih serius lagi. Hal yang
lazim dijumpai dalam
suatu pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi siswa di antaranya : (1) kegiatan pembelajaran
masih banyak didominasi oleh guru; (2) rendahnya semangat belajar siswa; (3)
banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat; (4)
metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif (monoton); (5) media
pembelajaran yang terbatas; (6) Tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat
setempat.
Sebagai kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam
mengatasi rendahnya kreativitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dan IPS di SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kec. Rawajitu Selatan adalah dengan
melalui Model Pembelajaran Interaktif,
yaitu metodologi atau model
dalam pembelajaran yang dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian mereka
dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. Pembelajaran ini
berbasis pada pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai upaya penjelajahan kemampuan
siswa (eksplorasi), kemudian dari pertanyaan tersebut diseleksi bersama guna
menghindari mengembangnya permasalahan, dan yang telah diseleksi bersama sesuai
dengan tema pembelajaran itulah yang dijadikan sebagai topik pembahasan dalam
model pembelajaran interaktif ini.
4
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
meningkatkan kreativitas dan hasil
belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga pada mata
pelajaran IPA dan IPS melalui Model Pembelajaran Interaktif ?”.
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : mendeskripsikan
pelaksanaan pembelajaran Interaktif dalam upaya meningkatkan kreativitas dan
hasil belajar siswa
kelas VI pada
mata pelajaran IPA
dan IPS di SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan
Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Propinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat dan
Kegunaan Penelitian
Manfaat
dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
- Dapat memberikan sumbangan dan kontribusi terhadap peranan guru Mata Pelajaran IPA dan IPS sebagai perwujudan profesionalisme guru dalam Model Pembelajaran Interaktif.
- Dapat memberikan informasi yang memadai mengenai peranan guru yang berkaitan dengan kreativitas dan prestasi belajar baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diwujudkan dalam perilaku, kepribadian dan kemandirian siswa.
- Memberikan informasi yang berharga untuk kalangan akademisi atau para peneliti yang akan mengkaji bahwa peranan guru merupakan komponen yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan secara umum (universal).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kreativitas Belajar
Pengertian kreativitas menurut Utami Munandar, 1990 dalam
Hera Lestari Mikarsa (2007 : 3.25) bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk
membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi dan unsur-unsur yang ada.
Pendapatnya yang lain menyebutkan bahwa secara operasional kreativitas adalah
kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam
berpikir, serta kemampuannya untuk mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan,
dan memerinci) suatu gagasan. Kebanyakan orang mengartikan kreativitas sebagai
daya cipta, khususnya hal-hal yang baru, walaupun tidak selalu harus baru.
Kreativitas menurut konsep atau pendekatan 4 P, merupakan
suatu pendekatan yang melihat dari segi pribadi, pendorong (press), proses, dan
produk kreativitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas itu merupakan
kemampuan untuk membuat, mencipta, memadukan, mengembangkan dari sesuatu atas
dasar kecerdasan berfikirnya, dari yang belum ada menjadi ada dan dari yang
sudah ada dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru yang lebih bermakna.
B. Pengertian Hasil
Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih
dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang
dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran yang telah
6
dikuasai siswa. Dalam
istilah yang lebih umum hasil
belajar disamakan dengan
sebuah prestasi. Berikut
ini akan paparan definisi tentang prestsi menurut pendapat para ahli :
1.
Menurut Kamus Umum W.J.S Poerwadarminta,
prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya).
2.
Dalam Kamus Edisi Ketiga (2000) didefinisikan
bahwa prestasi adalah hasil yang telah diperoleh (dicapai dan lain-lain)
ataupun pencapaian terhadap sesuatu.
3.
L.W.Rue (1993) berpendapat bahwa prestasi
adalah hasil pencapaian tugas yang merujuk kepada kerja bagi setiap individu.
4.
Philip Ricciardi (1996) menyatakan pula bahwa
prestasi merupakan hasil yang berhasil dicapai dengan kuantitas tertentu atau
nilai kerja yang dilakukan terhadap pelajaran atau hasil belajar. Menurut
beliau juga, prestasi merupakan suatu kebolehan untuk menghasilkan sesuatu yang
benar dengan cara yang benar dan dilakukan pada saat yang tepat dalam suatu
usaha yang bersesuaian.
Menurut Tuty Haryati
definisi dari prestasi adalah suatu hasil luar biasa/dahsyat yang telah
dicapai. Menurutnya pula prestasi merupakan sebuah keberhasilan berstandar
tinggi yang citranya hanya diperoleh segelintir orang. Dengan kemampuan berfikir dan menilai,
prestasi
diasumsikan sebagai kesuksesan
dengan ukuran yang
ditentukan sendiri berdasrakan hasil penilaian yang eksternal. Dengan nilai
yang tinggi, beliau juga memaknai prestasi sebagai barang mewah dimana hanya
sedikit orang saja yang sanggup menyandangnya.
Dari
beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
7
a. Prestasi adalah
hasil pencapaian terhadap tugas yang diberikan kepada individu maupun
organisasi.
b. Prestasi tidak
mengandung konotasi negatif, artinya keberhasilan dalam kebaikan, karena semua
orang selalu mngharapkannya.
Jadi istilah prestasi lebih
terkesan pada sebuah hasil yang dicapai setelah melalui upaya yang
sungguh-sungguh. Baik hasil yang dimaksudkan merupakan hasil yang bersifat
kuantitatif daupun kualitatif.
Sedangkan kata belajar
berasal dari kata dasar “ajar” yang mendapat awalan ber- menjadi belajar, yang
berarti “berusha supaya memperoleh kepandaian, ilmu dan sebagainya.” Agoes
Soejanto mendefinisikan belajar adalah sebagai berikut: “Belajar adalah suatu proses perubahan yang
terus menerus pada diri manusia karena usaha untuk mencapai ke arah kehidupan
atas bimbingan tentang cita-citanya dan sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya”.
Berbeda dengan Agoes
Soejanto, Prof. Dr. Nasution dalam bukunya mengemukakan bahwa:
“Belajar adalah
perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf ….. Definisi lain belajar adalah
penambahan atau pengetahuan …… Definisi ketiga merumuskan bahwa belajar adalah
sebagi perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan”.
Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah prestasi
yang diraih oleh seseorang atas usahanya mengalami proses perubahan secara
terus menerus dalam hidupnya sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya.
8
C. Model
Pembelajaran Interaktif
1.
Pengertian Model Pembelajaran Interaktif
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan
pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian
menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen
1992 dalam Nono Sutarno, 2007). Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam
berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar
dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah
khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut
ke dalam kegiatan khusus.
2.
Langkah-langkah
Pelaksanaan Model Pembelajaran Interaktif
a.
Persiapan :
Guru dan kelas memilih topik dan menemukan informasi yang melatarbelakanginya,
b.
Kegiatan
penjelasan : lebih melibatkan siswa pada topik yang sedang dibahas,
c.
Pertanyaan
anak ; saat kelas mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang topik
yang dibahas.
d.
Penyelidkan :
Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi, selama 2 – 3 hari,
e.
Refleksi :
melakukan evaluasi untuk memantapkan hal-hal ysg terbukti dan memisahkan hal-hal yang masih
perlu diperbaiki.
9
3.
Contoh Model
Pembelajaran Interaktif
a.
Persiapan :
Sebelum pembelajaran dimulai, guru menugaskan 5 orang siswa
kelas VI SD untuk membawa hewan peliharaannya dan mempersiapkan diri untuk menceritakan
tentang hewan peliharaannya masing-masing
b.
Kegiatan
penjelasan :
Pada saat pembelajaran di kelas, siswa yang lain boleh
mengamati hewan peliharaan teman-temannya dari dekat (meraba, mengelus,
memegang, menggendong, dll.) dan boleh mengajukan pertanyaan.
c.
Pertanyaan
anak :
Selanjutnya pertanyaan siswa diarahkan pada seputar proses
perkembangbiakannya.
d.
Penyelidikan
:
Guru dan siswa memlih pertanyaan
untuk dieksplorasi lebih jauh. Umpamanya siswa diminta mengamati keadaan
hewan-hewan yang tidak dipelihara. Dari mana mereka memperoleh makanan? Di mana
mereka tidur ? Bagaimana kalau mereka beranak atau bertelur?
e. Refleksi :
Pada pertemuan berikutnya dibahas hasil penyelidikan mereka,
dilakukan pembandingan antara hewan peliharaan dengan hewan liar untuk
memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan memisahkan hal-hal yang masih perlu
diselidiki lebih jauh. Pada akhir kegiatan guru dapat memberikan tugas kepada
siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar termasuk mengamati
perkembangbiakan tumbuhan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Subjek Penelitian
1.
Lokasi
Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas
VI semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten
Mesuji Lampung.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu
bulan yaitu mulai tanggal 01 Oktober
sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam
pelajaran (6 kali pertemuan). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini
berjumlah 30 orang siswa, yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang
perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru bidang
study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab.
Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 06 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 13 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus II
Tanggal 20 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus III
Tanggal 09 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus I
Tanggal 16 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus II
Tanggal 23 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
3.
Mata
Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
11
4.
Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas VI
SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
5.
Karakteristik
Siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas VI SD Negeri 1 Sidang
Gunung Tiga tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan
(intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar
belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka
cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi
menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada
beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang
pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai yang
Sarjana. Sedangkan ditinjau dari sisi kondisi sosial dan lingkungan, nampaknya
banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan
pembelajaran yang berbasis sains dan teknologi seperti yang dicanangkan dalam
penelitian ini diharapkan siswa merasa terpanggil dan peduli dengan kondisi
lingkungan sosialnya untuk menerapkan ilmunya kelak demi untuk membangun desa
dan masyarakatnya.
B.
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus
sebanyak tiga siklus, dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
12
Perncanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan
(observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).
1.
Perencanaan
a.
Menyusun
jadwal mengajar
b.
Membuat
perangkat pembelajaran
c.
Menyusun
skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.
Mempersiapkan
media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.
Mempersiapkan
lembar observasi dan catatan lapangan
2.
Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari
tahap perencanaan, yang meliputi :
a.
Guru membuka
kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan membagi kelompok belajar;
b.
Guru
memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada
kelompoknya;
c.
Guru
menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok,
bertanya jawab dan demonstrasi;
d.
Guru bersama
teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang
berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap
kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah
satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
menanggapinya;
13
f.
Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.
Guru
memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
h.
Siswa yang
mendapat nilai kurang dari 60 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan minimal,
maka dilakukan perbaikan.
3.
Pengamatan/Pengumpulan
Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru
(teman sejawat) yaitu seorang
guru dari SD
Negeri 1
Sidang Gunung Tiga, yang bertugas mengamati selama proses
kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam
catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)
Lembar
Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan
untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)
Lembar
pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)
Lembar
Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai kreativitas belajar
siswa pada setiap siklus.
4.
Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis,
memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan
lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan pada siklus berikutnya.
14
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan
kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan
dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada silkus ini merupakan siklus
pamungkas dalan perbaikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
- Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa
Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui
pendekatan Model Pembelajaran Interaktif pada siswa kelas VI semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan
Rawajitu Utara yang berjumlah 30 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada
masing-masing siklus. Secara lengkap data kreativitas belajar siswa dari siklus
I sampai III terdapat pada lampirtan 1 dan 2 laporan ini, dan kesimpulannya adalah
:
Tabel 1 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran
IPA
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang Kreatif
|
Prosentase
Siswa yang kreatif
|
I
|
1
|
11
|
36,66 %
|
II
|
2
|
21
|
70,00 %
|
III
|
3
|
29
|
96,66 %
|
Tabel 2 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang kreatif
|
Prosentase
Siswa yang kreatif
|
I
|
1
|
10
|
33,33 %
|
II
|
2
|
18
|
60,00 %
|
III
|
3
|
28
|
93,33 %
|
16
- Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui
pendekatan Model Pembelajaran Interaktif pada siswa kelas VI semester I SD
Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara dapat dilihat dari hasil
ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III (dalam
lampiran) dan dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
30
|
9
|
30,00 %
|
1634
|
54,46
|
II
|
30
|
20
|
66,66 %
|
1979
|
66,96
|
III
|
30
|
29
|
96,66 %
|
2315
|
77,16
|
Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
30
|
7
|
23,33 %
|
1662
|
55,40
|
II
|
30
|
16
|
53,33 %
|
1935
|
64,53
|
III
|
30
|
27
|
90,00 %
|
2254
|
75,13
|
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA pada hari Selasa
tanggal 06 Oktober 2009 diikuti oleh 30 siswa kelas VI yang terdiri dari 16 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan
ini berlangsung selama 1 x pertemuan (2
x 35 menit).
17
Dalam pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan
mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan
terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita dan
dilanjutkan dengan belajar berkelompok mengamati objek hewan yang dibawa
temannya dan diskusi kelas seputar hewan yang dibawa. Kemudian guru bersama
siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan
evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari
Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab berdirinya negara-negara di Asia Tenggara dan letaknya pada peta.
Tugas kalian mengamati peta untuk mengetahui negara-negara anggota Asean.
Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok dan mempresentasikan laporan hasil
pengamatannya di depan kelas. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi,
yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Kreativitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan
terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat
yaitu teman sejawat. Pada siklus I ini
kreativitas siswa dalam belajar
tercatat 36,66 % untuk mata pelajaran IPA, dan 33,33 % pada mata
pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar siswa masih sangat
rendah dan harus bisa ditingkatkan.
18
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 9 siswa dari
jumlah siswa 30 atau 30,00 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 7
anak atau 23,33 %. Ini berarti kriteria berarti pada siklus I ini baik mata
pelajaran IPA maupun Bahasa Indonesia keduanya belum memenuhi target bahkan
masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar
85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)
Guru belum
optimal dalam menanamkan prinsip cara mengkonstruksi sebuah pemahaman berdasarkan
pengamatan pada ojek yang dilakukan siswa.
5)
Guru kurang dalam
memberikan motivasi untuk membangkitkan gairah siswa mengamati dan membuat
pertanyaan dari objek yang diamati mereka.
19
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari
Selasa tanggal 13 Oktober 2009 diikuti
oleh 30 siswa kelas VI yang terdiri dari
16 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x
35 menit. Dalam pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan
tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan
terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita dan
dilanjutkan dengan belajar berkelompok mengamati objek hewan yang dibawa
temannya dan diskusi kelas seputar hewan yang dibawa. Kemudian guru bersama
siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan
evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.
20
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari
Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab berdirinya negara-negara di Asia Tenggara dan letaknya
pada peta. Tugas kalian mengamati peta untuk mengetahui negara-negara anggota
Asean. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok dan mempresentasikan laporan
hasil pengamatannya di depan kelas. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan
evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
a. Hasil Observasi Kreativitas
Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini kreativitas
siswa dalam belajar tercatat 70,00 %
untuk mata pelajaran IPA, dan 60,00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa kreatifitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang cukup signifikan, walaupun belum tuntas.
b.
Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran sebanyak 20 siswa dari 30 siswa
atau 66,66 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 16 anak dari 30 anak atau 53,33 %.
Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS
keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun
masih harus
21
dan bisa ditingkatkan lagi sesuai dengan yang diharapkan,
yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)
Guru belum
optimal dalam menanamkan prinsip cara mengkonstruksi sebuah pemahaman pada
anak, yaitu dengan mengaitkan peristiwa dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki
dalam kehidupan sehari-hari.
5)
Guru kurang
pandai dalam memberikan motivasi untuk membangkitkan gairah siswa mengamati dan
membuat pertanyaan dari objek yang diamati mereka.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
a.
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;
22
b.
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
c.
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3. Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan
pada hari Selasa tanggal 20 Oktober 2009
diikuti oleh 30 siswa kelas VI yang terdiri dari 16 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan
ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Dalam pertemuan ini guru melakukan
apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan
kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi
siswa dengan bercerita dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok mengamati
objek hewan yang dibawa temannya dan diskusi kelas seputar hewan yang dibawa.
Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran
guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III dilaksanakan
hari Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan
apersepsi dengan bertanya jawab berdirinya negara-negara di Asia Tenggara dan
letaknya pada peta. Tugas kalian mengamati peta untuk mengetahui negara-negara
anggota Asean. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok dan mempresentasikan
laporan hasil pengamatannya di depan kelas.
23
Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Kreativitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini kreativitas siswa
dalam belajar tercatat 96,66 % untuk
mata pelajaran IPA, dan 90,00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang
cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 29 siswa atau
96,66 %.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 28 anak atau
93,33 %. Ini berarti kriteria pada siklus III baik mata pelajaran IPA
maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target
yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat
nilai 65 keatas sebesar 85 % atau
lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
24
Pelaksanaan pembelajaran IPA dan IPS dengan pendekatan Model
Pembelajaran Interaktif pada siklus III sudah lebih baik dari siklus II, dan
terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang
diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA
dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 29 siswa dari jumlah siswa keseluruhan
yaitu 30 anak atau mencapai
96,66 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 28 anak dari jumlah
keseluruhan 30 anak atau sebesar 93,33 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses
pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, dorongan dan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas beserta pembahasannya yang
dilakukan guru di kelas VI SDN 1 Sidang Gunung Tiga dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran dengan melalui Pendekatan Model Pembelajaran Interaktif telah
dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dan siswa telah
termotivasi untuk meraih prestasi, maka peranan guru menjadi sangat penting
yaitu sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi kreativitas dan
hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 5 : Prosentase Kreativitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
IPA
Siklus
|
Prosentase
Kreativitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
36,66 %
|
30,00 %
|
1634
|
54,46
|
II
|
70,00 %
|
66,66 %
|
1979
|
65,96
|
III
|
96,66 %
|
96,66 %
|
2315
|
77,16
|
Tabel 6 : Prosentase Kreativitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Prosentase
Kreativitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
33,33 %
|
23,33 %
|
1662
|
55,40
|
II
|
60,00 %
|
53,33 %
|
1935
|
64,53
|
III
|
93,33 %
|
90,00 %
|
2254
|
75,13
|
26
Tabel 7 : Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
|
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
33,34 %
|
36,66 %
|
11,50
|
Siklus II ke Siklus III
|
26,66 %
|
30,00 %
|
11,20
|
Tabel 8 : Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
26,67 %
|
30,00 %
|
9,13
|
Siklus II ke Siklus III
|
33,33 %
|
36,67 %
|
10,60
|
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa
aktivitas dan hasil belajar meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan Model Pembelajaran Interaktif dapat
menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah
guna meningkatkan kreatifitas dan hasil
belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode
pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai
upaya pengekspresian dari diri siswa.
Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator
dan fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Asy’ari, dkk., 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk
kelas VI, Erlangga Jakarta
Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi
Mahasatya, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka
Cipta, Jaklarta
Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan
Belajar, Tarsito Bandung
Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas
Terbuka
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi,
PT Rineka Cipta, Jakarta
Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Rajawali, Jakarta
Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa
Beta, Bandung
Sutarno Nono, 2007, Materi dan Pembelajaran IPA SD,
Universitas Terbuka
The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito
Bandung
Widodo, dkk. 2004, Alamku Sains 6 Untuk SD Kelas VI, PT Bumi Aksara,
Jakarta
Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT
Gelora Aksara Pratama
Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar,
Universitas Terbuka
Lampiran 1 :
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Anisa Dwi Nurlaila
|
65
|
76
|
87
|
2
|
Alfa Resa fahira
|
60
|
73
|
85
|
3
|
Heni Uswatun Hasalah
|
50
|
60
|
71
|
4
|
Hani Muntamima
|
43
|
55
|
65
|
5
|
Ibnu Jamil
|
70
|
80
|
92
|
6
|
Jamilah
|
62
|
71
|
85
|
7
|
Jamal
Firdaus
|
66
|
75
|
88
|
8
|
Kartika Candra
|
35
|
45
|
56
|
9
|
Karmilawati
|
46
|
55
|
65
|
10
|
Karsim Afandi
|
55
|
60
|
71
|
11
|
Komari
|
70
|
81
|
93
|
12
|
Lisa Minarti
|
56
|
64
|
74
|
13
|
Laila Rahma
|
50
|
60
|
69
|
14
|
Lulu Wahyuni
|
52
|
61
|
73
|
15
|
M. Alfan Saifudin
|
75
|
83
|
95
|
16
|
M. Nuril Khatim
|
60
|
73
|
87
|
17
|
M. Syahidin
|
67
|
75
|
89
|
18
|
M. Iqbal Muzakki
|
35
|
45
|
56
|
19
|
Maya Rizkiani
|
37
|
49
|
65
|
20
|
Muji Rahayu
|
47
|
57
|
67
|
21
|
Mohan Saputra
|
63
|
73
|
83
|
22
|
Rendi Ardiansyah
|
61
|
70
|
81
|
23
|
Gilang Ramadan
|
45
|
55
|
66
|
24
|
Fahima Rifki Zahara
|
66
|
76
|
85
|
25
|
Sariful Anwar
|
55
|
65
|
77
|
26
|
Mardian Rahman
|
55
|
66
|
78
|
27
|
Beti Muslihah
|
74
|
83
|
95
|
28
|
Nasrul Falah
|
65
|
77
|
87
|
29
|
Imam Hanafi
|
49
|
59
|
65
|
30
|
Zuhrul Anam
|
47
|
57
|
65
|
Jumlah
|
1634
|
1979
|
2315
|
|
Rata-rata
|
54,46
|
65,96
|
77,16
|
|
Lampiran 2 :
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Anisa Dwi Nurlaila
|
60
|
67
|
79
|
2
|
Alfa Resa fahira
|
62
|
70
|
80
|
3
|
Heni Uswatun Hasalah
|
52
|
60
|
70
|
4
|
Hani Muntamima
|
40
|
55
|
65
|
5
|
Ibnu Jamil
|
70
|
79
|
85
|
6
|
Jamilah
|
63
|
72
|
84
|
7
|
Jamal
Firdaus
|
65
|
74
|
86
|
8
|
Kartika Candra
|
34
|
45
|
56
|
9
|
Karmilawati
|
45
|
55
|
66
|
10
|
Karsim Afandi
|
50
|
60
|
71
|
11
|
Komari
|
71
|
74
|
84
|
12
|
Lisa Minarti
|
55
|
65
|
74
|
13
|
Laila Rahma
|
52
|
60
|
71
|
14
|
Lulu Wahyuni
|
50
|
60
|
70
|
15
|
M. Alfan Saifudin
|
74
|
81
|
92
|
16
|
M. Nuril Khatim
|
61
|
71
|
84
|
17
|
M. Syahidin
|
65
|
74
|
87
|
18
|
M. Iqbal Muzakki
|
36
|
46
|
55
|
19
|
Maya Rizkiani
|
35
|
44
|
54
|
20
|
Muji Rahayu
|
48
|
55
|
65
|
21
|
Mohan Saputra
|
60
|
70
|
81
|
22
|
Rendi Ardiansyah
|
61
|
72
|
84
|
23
|
Gilang Ramadan
|
46
|
55
|
65
|
24
|
Fahima Rifki Zahara
|
65
|
74
|
84
|
25
|
Sariful Anwar
|
56
|
66
|
76
|
26
|
Mardian Rahman
|
55
|
61
|
72
|
27
|
Beti Muslihah
|
75
|
84
|
95
|
28
|
Nasrul Falah
|
65
|
75
|
86
|
29
|
Imam Hanafi
|
45
|
55
|
66
|
30
|
Zuhrul Anam
|
46
|
57
|
67
|
Jumlah
|
1662
|
1935
|
2254
|
|
Rata-rata
|
55,40
|
64,53
|
75,13
|
|
PENINGKATAN
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS
(Laporan)
Oleh
H I S O M
NIM : 814 646
144

UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR
LAMPUNG
2009
LEMBAR
PENGESAHAN
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
PENINGKATAN
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA
MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD NEGERI 1 SIDANG
GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A : H I S O M
NIM :
814 646 144
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
MASA UJIAN : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA
3. Lokasi Penelitian :
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGA
KELAS :
VI (ENAM)
MATA PELAJARAN : IPA DAN IPS
ALAMAT :
Sidang Gunung Tiga - Rawajitu Utara
Kab. Mesuji
4.
Lama Penelitian :
1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
Drs. ERI
SETIAWAN, M.Si. H I S O M
NIP 1958111019883 1 002 NIM. 814 646 144
ii
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas
Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal
hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, tidak menemukan kendala yang
berarti.
Laporan
yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas
Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan
selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1.
Bapak P A D R I, S.Pd.SD. selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar
(Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk
melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.
Bapak Drs.
Eri Setiawan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan arahannya demi terselesaikannya penulisan laporan ini.
3.
Ibu Marsini,
S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 1 Sidang
Gunung Tiga yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan penelitian.
4.
Bapak
Misgianto, A.Ma.Pd., selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi,
mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran
proses penelitian ini.
5.
Bapak Ibu
guru SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga yang telah membantu pelaksanaan observasi
dalam perbaikan pembelajaran ini.
iii
6.
Rekan-rekan
Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan
pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
Kepada
semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan
baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan
laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa
semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap
kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada
segenap pembaca sekalian. Amin.
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Penulis,
H I S O M
NIM. 814 646 144
iv
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
|
Judul
Laporan
|
:
|
PENINGKATAN
KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA
MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A :
H I S O M
NIM :
814 646 144
PROGRAM STUDI :
S-1 PGSD
MASA UJIAN :
2009.2
KELOMPOK BELAJAR :
BUMI DIPASENA
NO
|
HARI /
TANGGAL
|
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
|
PARAF
|
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Pembimbing,
Drs. ERI SETIAWAN, S.Pd.
NIP 1958111019883
1 002
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUN
A.
Latar
Belakang Masalah .................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ............................................ 4
C.
Tujuan
Penelitian ............................................. 4
D.
Manfaat dan
Kegunaan Penelitian .................. 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Kreativitas Belajar ............................. 5
B.
Pengertian
Hasil Belajar ...................................... 5
C.
Model Pembelajaran
Interaktif ............................ 8
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .......................................................... 10
B. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian Per Siklus ........ 11
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 15
1.
Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa .............. 15
2.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa ....................... 16
B. Pembahasan ........................................................... 16
1.
Siklus I ............................................................... 16
2.
Siklus II ............................................................. 19
3.
Siklus III ............................................................ 22
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................... 25
B. Saran...................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii