#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Saturday, November 17, 2012

LAPORAN PKP UT PAK HISOM




BAB I
PENDAHULUAN

A.          Latar Belakang Masalah

Ditinjau dari segi peran dan manfaatnya, pendidikan memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi konservatif dan fungsi progresif. Fungsi konservatif pendidikan adalah bagaimana untuk mempertahankan dan mewariskan identitas dan cita-cita suatu masyarakat. Sedangkan fungsi progresif pendidikan adalah sebagaimana aktifitas pendidikan adalah yang dapat memberikan pembekalan dan pengembangan pengetahuan serta nilai-nilai keterampilan kepada generasi penerus sehingga memiliki kemampuan dan kesanggupan dalam menghadapi tantangan kehidupan di masa depan yang semakin kompleks.

Untuk mengantisipasi dan menyikapi kondisi yang semakin kompleks  seperti  sekarang  ini, guru dituntut mampu membekali para siswa berbagai keterampilan yang dipandang urgent dalam kehidupan. Hal yang paling utama dipersiapkan adalah adanya keterampilan bernalar dan bersikap menempatkan sesuatu yang tepat pada tempatnya. Maka dalam hal ini guru lah yang dipandang paling berperan untuk mengarahkan siswanya pada tataran persiapan menyongsong kehidupan sebenarnya kelak. Kegagalan guru dalam mengarahkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilannya di sekolah akan mengakibatkan hancurnya masa depan anak-anak dewasa kelak.   



2
Salah satu komponen penentu pembelajaran yang perlu terus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya adalah komponen guru, dalam hal ini adalah kompetensinya. Komponen guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan nilai, karena posisinya sebagai sumber belajar dan sumber identifikasi  nilai moral dan sumber keteladanan bagi peserta didik. Keberadaan guru adalah sangat penting dan tidak bisa digantikan  oleh  sumber-sumber lain, karena peran guru tidak hanya semata-mata sebagai transfer of knowledge saja, tetapi guru masih berperan sangat penting dan dominan, sehingga apabila guru tidak berkompeten terutama dalam pembentukan kepribadian pada siswa, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Peran guru yang sebenarnya adalah sebagai fasilitator, namun yang perlu mendapat penekanan itu adalah kemampuan guru mensupport para siswanya untuk mampu mengembangkan kreativitasnya dan membangun sendiri pengetahuan yang datang dari luar, sehingga terbangunlah pengetahuan dan keterampilan mengkonstruksi kognitif yang ada terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan.
Para penganut konstruktivisme berpendapat bahwa pengetahuan itu adalah merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya juga dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu atau yang disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru memiliki kompetensi kepribadian (personal) dan kompetensi kemasyarakatan (sosial).
Guru bukan hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri tetapi lebih dari itu yaitu tanggung jawab kepada masyarakat luas, bukan hanya untuk satu generasi melainkan sampai ke generasi selanjutnya.
3
Untuk menumbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dari siswa tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar yang paling benar.
Di sisi lain rendahnya kreatifitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA maupun IPS merupakan salah satu indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan guru perlu untuk dicermati lebih serius lagi.  Hal yang  lazim  dijumpai  dalam   suatu pembelajaran yang mengakibatkan rendahnya prestasi siswa   di antaranya : (1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru; (2) rendahnya semangat belajar siswa; (3) banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat; (4) metode pembelajaran yang digunakan kurang bervariatif (monoton); (5) media pembelajaran yang terbatas; (6) Tidak berorientasi pada kebutuhan masyarakat setempat.

Sebagai kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya kreativitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS di SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kec. Rawajitu Selatan adalah dengan melalui Model Pembelajaran Interaktif,  yaitu   metodologi atau model dalam pembelajaran yang dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian mereka dapat menemukan jawaban atas pertanyaan mereka sendiri. Pembelajaran ini berbasis pada pertanyaan-pertanyaan siswa sebagai upaya penjelajahan kemampuan siswa (eksplorasi), kemudian dari pertanyaan tersebut diseleksi bersama guna menghindari mengembangnya permasalahan, dan yang telah diseleksi bersama sesuai dengan tema pembelajaran itulah yang dijadikan sebagai topik pembahasan dalam model pembelajaran interaktif ini.

4
B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana meningkatkan kreativitas dan hasil    belajar siswa kelas VI SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui Model Pembelajaran Interaktif ?”.

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran Interaktif dalam upaya meningkatkan kreativitas dan hasil  belajar  siswa  kelas  VI  pada  mata   pelajaran  IPA  dan  IPS di    SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Propinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

D.   Manfaat dan Kegunaan Penelitian
Manfaat dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
  1. Dapat memberikan sumbangan dan kontribusi terhadap peranan guru Mata Pelajaran IPA dan IPS sebagai perwujudan profesionalisme guru dalam Model Pembelajaran Interaktif.
  2. Dapat memberikan informasi yang memadai mengenai peranan guru yang berkaitan dengan kreativitas dan prestasi belajar baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diwujudkan dalam perilaku, kepribadian dan kemandirian siswa.
  3. Memberikan informasi yang berharga untuk kalangan akademisi atau para peneliti yang akan mengkaji bahwa peranan guru merupakan komponen yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan secara umum (universal).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Kreativitas Belajar
Pengertian kreativitas menurut Utami Munandar, 1990 dalam Hera Lestari Mikarsa (2007 : 3.25) bahwa kreativitas merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi dan unsur-unsur yang ada. Pendapatnya yang lain menyebutkan bahwa secara operasional kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuannya untuk mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan memerinci) suatu gagasan. Kebanyakan orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, khususnya hal-hal yang baru, walaupun tidak selalu harus baru.
Kreativitas menurut konsep atau pendekatan 4 P, merupakan suatu pendekatan yang melihat dari segi pribadi, pendorong (press), proses, dan produk kreativitas. Jadi dapat disimpulkan bahwa kreativitas itu merupakan kemampuan untuk membuat, mencipta, memadukan, mengembangkan dari sesuatu atas dasar kecerdasan berfikirnya, dari yang belum ada menjadi ada dan dari yang sudah ada dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru yang lebih bermakna.  

B.     Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan untuk instruksional  yang  telah  diajarkan  dalam  kegiatan  pembelajaran    yang   telah

6
dikuasai siswa. Dalam   istilah   yang lebih umum hasil belajar disamakan dengan
sebuah prestasi. Berikut ini akan paparan definisi tentang prestsi menurut pendapat para ahli :
1.            Menurut Kamus Umum W.J.S Poerwadarminta, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
2.            Dalam Kamus Edisi Ketiga (2000) didefinisikan bahwa prestasi adalah hasil yang telah diperoleh (dicapai dan lain-lain) ataupun pencapaian terhadap sesuatu.
3.            L.W.Rue (1993) berpendapat bahwa prestasi adalah hasil pencapaian tugas yang merujuk kepada kerja bagi setiap individu.
4.            Philip Ricciardi (1996) menyatakan pula bahwa prestasi merupakan hasil yang berhasil dicapai dengan kuantitas tertentu atau nilai kerja yang dilakukan terhadap pelajaran atau hasil belajar. Menurut beliau juga, prestasi merupakan suatu kebolehan untuk menghasilkan sesuatu yang benar dengan cara yang benar dan dilakukan pada saat yang tepat dalam suatu usaha yang bersesuaian.
Menurut Tuty Haryati definisi dari prestasi adalah suatu hasil luar biasa/dahsyat yang telah dicapai. Menurutnya pula prestasi merupakan sebuah keberhasilan berstandar tinggi yang citranya hanya diperoleh segelintir orang. Dengan kemampuan   berfikir  dan  menilai,  prestasi   diasumsikan  sebagai kesuksesan
dengan ukuran yang ditentukan sendiri berdasrakan hasil penilaian yang eksternal. Dengan nilai yang tinggi, beliau juga memaknai prestasi sebagai barang mewah dimana hanya sedikit orang saja yang sanggup menyandangnya.
Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:

7
a.       Prestasi adalah hasil pencapaian terhadap tugas yang diberikan kepada individu maupun organisasi.
b.      Prestasi tidak mengandung konotasi negatif, artinya keberhasilan dalam kebaikan, karena semua orang selalu mngharapkannya.
Jadi istilah prestasi lebih terkesan pada sebuah hasil yang dicapai setelah melalui upaya yang sungguh-sungguh. Baik hasil yang dimaksudkan merupakan hasil yang bersifat kuantitatif daupun kualitatif.

Sedangkan kata belajar berasal dari kata dasar “ajar” yang mendapat awalan ber- menjadi belajar, yang berarti “berusha supaya memperoleh kepandaian, ilmu dan sebagainya.” Agoes Soejanto mendefinisikan belajar adalah sebagai berikut:  “Belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus pada diri manusia karena usaha untuk mencapai ke arah kehidupan atas bimbingan tentang cita-citanya dan sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya”.
Berbeda dengan Agoes Soejanto, Prof. Dr. Nasution dalam bukunya mengemukakan bahwa:
“Belajar adalah perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf ….. Definisi lain belajar adalah penambahan atau pengetahuan …… Definisi ketiga merumuskan bahwa belajar adalah sebagi perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah prestasi yang diraih oleh seseorang atas usahanya mengalami proses perubahan secara terus menerus dalam hidupnya sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya.

8
C.     Model Pembelajaran Interaktif
1.   Pengertian Model Pembelajaran Interaktif
      Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pertanyaan anak. Model ini dirancang agar siswa akan bertanya dan kemudian menemukan jawaban pertanyaan mereka sendiri (Faire & Cosgrove dalam Harlen 1992 dalam Nono Sutarno, 2007). Meskipun anak-anak mengajukan pertanyaan dalam berbagai kegiatan bebas, pertanyaan-pertanyaan tersebut akan terlalu melebar dan seringkali kabur sehingga kurang terfokus. Guru perlu mengambil langkah khusus untuk mengumpulkan, memilah dan mengubah pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam kegiatan khusus.
2.      Langkah-langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Interaktif
a.             Persiapan : Guru dan kelas memilih topik dan menemukan informasi yang melatarbelakanginya,
b.            Kegiatan penjelasan : lebih melibatkan siswa pada topik yang sedang dibahas,
c.             Pertanyaan anak ; saat kelas mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang topik yang dibahas.
d.            Penyelidkan : Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi, selama 2 – 3 hari,
e.             Refleksi : melakukan evaluasi untuk memantapkan hal-hal  ysg terbukti dan memisahkan hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

9
3.            Contoh Model Pembelajaran Interaktif
a.       Persiapan :
Sebelum pembelajaran dimulai, guru menugaskan 5 orang siswa kelas VI SD untuk membawa hewan peliharaannya dan mempersiapkan diri untuk menceritakan tentang hewan peliharaannya masing-masing
b.      Kegiatan penjelasan :  
Pada saat pembelajaran di kelas, siswa yang lain boleh mengamati hewan peliharaan teman-temannya dari dekat (meraba, mengelus, memegang, menggendong, dll.) dan boleh mengajukan pertanyaan.
c.       Pertanyaan anak :
Selanjutnya pertanyaan siswa diarahkan pada seputar proses perkembangbiakannya.
d.      Penyelidikan :
Guru dan siswa memlih pertanyaan untuk dieksplorasi lebih jauh. Umpamanya siswa diminta mengamati keadaan hewan-hewan yang tidak dipelihara. Dari mana mereka memperoleh makanan? Di mana mereka tidur ? Bagaimana kalau mereka beranak atau bertelur?
e.   Refleksi :
Pada pertemuan berikutnya dibahas hasil penyelidikan mereka, dilakukan pembandingan antara hewan peliharaan dengan hewan liar untuk memantapkan hal-hal yang sudah jelas dan memisahkan hal-hal yang masih perlu diselidiki lebih jauh. Pada akhir kegiatan guru dapat memberikan tugas kepada siswa untuk mengamati benda-benda di sekitar termasuk mengamati perkembangbiakan tumbuhan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.          Subjek Penelitian
1.      Lokasi Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas VI semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Lampung.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan   yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam     pelajaran (6 kali pertemuan). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 30 orang siswa, yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru  bidang  study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 06 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 13 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus II
Tanggal 20 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus III
Tanggal 09 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus I
Tanggal 16 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus II
Tanggal 23 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
3.      Mata Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

11
4.      Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas VI SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
5.      Karakteristik Siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas VI SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai yang Sarjana. Sedangkan ditinjau dari sisi kondisi sosial dan lingkungan, nampaknya banyak potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan pembelajaran yang berbasis sains dan teknologi seperti yang dicanangkan dalam penelitian ini diharapkan siswa merasa terpanggil dan peduli dengan kondisi lingkungan sosialnya untuk menerapkan ilmunya kelak demi untuk membangun desa dan masyarakatnya.

B.           Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus,  dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :

12
Perncanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).  
1.      Perencanaan
a.             Menyusun jadwal mengajar
b.            Membuat perangkat pembelajaran
c.             Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.            Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.             Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
2.      Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a.             Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan membagi kelompok belajar;
b.            Guru memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada kelompoknya;
c.             Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok, bertanya jawab dan demonstrasi;
d.            Guru bersama teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.             Setiap kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapinya;
13
f.             Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.            Guru memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
h.            Siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan minimal, maka dilakukan perbaikan.
3.      Pengamatan/Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas  ini peneliti bekerja sama dengan  guru  (teman sejawat)  yaitu    seorang    guru    dari    SD  Negeri 1
Sidang Gunung Tiga, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)      Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)      Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)      Lembar Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai kreativitas belajar siswa pada setiap siklus.

4.      Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.
14
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada silkus ini merupakan siklus pamungkas dalan perbaikan.













BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
  1. Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa
Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui pendekatan Model Pembelajaran Interaktif pada siswa kelas VI  semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara yang berjumlah 30 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data kreativitas belajar siswa dari siklus I sampai III terdapat pada lampirtan 1 dan 2 laporan ini, dan kesimpulannya adalah :
Tabel 1 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang Kreatif
Prosentase Siswa yang kreatif
I
1
11
36,66 %
II
2
21
70,00 %
III
3
29
96,66 %

Tabel 2 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang kreatif
Prosentase Siswa yang kreatif
I
1
10
33,33 %
II
2
18
60,00 %
III
3
28
93,33 %




16
  1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui pendekatan Model Pembelajaran Interaktif pada siswa kelas VI semester I SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga Kecamatan Rawajitu Utara dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III (dalam lampiran) dan dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
30
9
30,00 %
1634
54,46
II
30
20
66,66 %
1979
66,96
III
30
29
96,66 %
2315
77,16

Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
30
7
23,33 %
1662
55,40
II
30
16
53,33 %
1935
64,53
III
30
27
90,00 %
2254
75,13


B.     Pembahasan
1.      Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA pada hari Selasa tanggal 06 Oktober 2009 diikuti oleh 30 siswa kelas VI yang terdiri dari  16 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 1 x pertemuan  (2 x 35 menit).

17
Dalam pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok mengamati objek hewan yang dibawa temannya dan diskusi kelas seputar hewan yang dibawa. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab berdirinya negara-negara di Asia Tenggara dan letaknya pada peta. Tugas kalian mengamati peta untuk mengetahui negara-negara anggota Asean. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok dan mempresentasikan laporan hasil pengamatannya di depan kelas. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat.   Pada siklus I ini kreativitas siswa  dalam  belajar  tercatat 36,66 % untuk mata pelajaran IPA, dan 33,33 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas belajar siswa masih sangat rendah dan harus bisa ditingkatkan.


18
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 9 siswa dari jumlah siswa 30 atau 30,00 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 7 anak atau 23,33 %. Ini berarti kriteria berarti pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA maupun Bahasa Indonesia keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)  Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)      Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengkonstruksi sebuah pemahaman berdasarkan pengamatan pada ojek yang dilakukan siswa.
5)      Guru kurang dalam memberikan motivasi untuk membangkitkan gairah siswa mengamati dan membuat pertanyaan dari objek yang diamati mereka.

19
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)      Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.

2.      Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari Selasa  tanggal 13 Oktober 2009 diikuti oleh 30 siswa kelas VI yang terdiri dari  16 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Dalam pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok mengamati objek hewan yang dibawa temannya dan diskusi kelas seputar hewan yang dibawa. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.



20

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab berdirinya negara-negara di Asia Tenggara dan letaknya pada peta. Tugas kalian mengamati peta untuk mengetahui negara-negara anggota Asean. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok dan mempresentasikan laporan hasil pengamatannya di depan kelas. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini kreativitas siswa dalam belajar  tercatat 70,00 % untuk mata pelajaran IPA, dan 60,00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa kreatifitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, walaupun belum tuntas.
b.   Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran sebanyak 20 siswa dari 30 siswa atau 66,66 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS  sebanyak 16 anak dari 30 anak atau  53,33 %.  Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih harus
21
dan bisa ditingkatkan lagi sesuai dengan yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.   Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)      Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)      Guru belum optimal dalam menanamkan prinsip cara mengkonstruksi sebuah pemahaman pada anak, yaitu dengan mengaitkan peristiwa dan pengalaman-pengalaman yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.
5)      Guru kurang pandai dalam memberikan motivasi untuk membangkitkan gairah siswa mengamati dan membuat pertanyaan dari objek yang diamati mereka.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
a.       Sebagian siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;

22
b.      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
c.       Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3.   Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan pada  hari Selasa tanggal 20 Oktober 2009 diikuti oleh 30 siswa kelas VI yang terdiri dari  16 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Dalam pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok mengamati objek hewan yang dibawa temannya dan diskusi kelas seputar hewan yang dibawa. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III dilaksanakan hari Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab berdirinya negara-negara di Asia Tenggara dan letaknya pada peta. Tugas kalian mengamati peta untuk mengetahui negara-negara anggota Asean. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok dan mempresentasikan laporan hasil pengamatannya di depan kelas.
23
Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Kreativitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini kreativitas siswa dalam belajar  tercatat 96,66 % untuk mata pelajaran IPA, dan 90,00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 29 siswa atau 96,66 %.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 28 anak  atau  93,33 %. Ini berarti kriteria pada siklus III baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu  siswa  yang   mendapat   nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
24
Pelaksanaan pembelajaran IPA dan IPS dengan pendekatan Model Pembelajaran Interaktif pada siklus III sudah lebih baik dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 29 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 30 anak  atau  mencapai   96,66 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 28 anak dari jumlah keseluruhan 30 anak atau sebesar 93,33 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan motivasi, dorongan dan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran.












BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas beserta pembahasannya yang dilakukan guru di kelas VI SDN 1 Sidang Gunung Tiga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui Pendekatan Model Pembelajaran Interaktif telah dapat meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dan siswa telah termotivasi untuk meraih prestasi, maka peranan guru menjadi sangat penting yaitu sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi kreativitas dan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 5 : Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran      IPA
Siklus
Prosentase
Kreativitas
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
36,66 %
30,00 %
1634
54,46
II
70,00 %
66,66 %
1979
65,96
III
96,66 %
96,66 %
2315
77,16

Tabel 6 : Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran  IPS
Siklus
Prosentase
Kreativitas
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
33,33 %
23,33 %
1662
55,40
II
60,00 %
53,33 %
1935
64,53
III
93,33 %
90,00 %
2254
75,13



26
Tabel 7 :  Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
33,34 %
36,66 %
11,50
Siklus II ke Siklus III
26,66 %
30,00 %
11,20

Tabel 8 :  Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
26,67 %
30,00 %
9,13
Siklus II ke Siklus III
33,33 %
36,67 %
10,60

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa aktivitas dan hasil belajar meningkat.

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan Model Pembelajaran Interaktif dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan kreatifitas dan  hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri siswa.  Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Asy’ari, dkk., 2007, Ilmu Pengetahuan Sosial SD untuk kelas VI, Erlangga Jakarta

Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jaklarta

Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito Bandung

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali, Jakarta

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung

Sutarno Nono, 2007, Materi dan Pembelajaran IPA SD, Universitas Terbuka

The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito Bandung

Widodo, dkk. 2004, Alamku Sains 6  Untuk SD Kelas VI, PT Bumi Aksara, Jakarta

Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT Gelora Aksara Pratama

Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka









Lampiran 1 :

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

NO.
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Anisa Dwi Nurlaila
65
76
87
2
Alfa Resa fahira
60
73
85
3
Heni Uswatun Hasalah
50
60
71
4
Hani Muntamima
43
55
65
5
Ibnu Jamil
70
80
92
6
Jamilah
62
71
85
7
Jamal  Firdaus
66
75
88
8
Kartika Candra
35
45
56
9
Karmilawati
46
55
65
10
Karsim Afandi
55
60
71
11
Komari
70
81
93
12
Lisa Minarti
56
64
74
13
Laila Rahma
50
60
69
14
Lulu Wahyuni
52
61
73
15
M. Alfan Saifudin
75
83
95
16
M. Nuril Khatim
60
73
87
17
M. Syahidin
67
75
89
18
M. Iqbal Muzakki
35
45
56
19
Maya Rizkiani
37
49
65
20
Muji Rahayu
47
57
67
21
Mohan Saputra
63
73
83
22
Rendi Ardiansyah
61
70
81
23
Gilang Ramadan
45
55
66
24
Fahima Rifki Zahara
66
76
85
25
Sariful Anwar
55
65
77
26
Mardian Rahman
55
66
78
27
Beti Muslihah
74
83
95
28
Nasrul Falah
65
77
87
29
Imam Hanafi
49
59
65
30
Zuhrul Anam
47
57
65
Jumlah
1634
1979
2315
Rata-rata
54,46
65,96
77,16










Lampiran 2 :

DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

NO.
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Anisa Dwi Nurlaila
60
67
79
2
Alfa Resa fahira
62
70
80
3
Heni Uswatun Hasalah
52
60
70
4
Hani Muntamima
40
55
65
5
Ibnu Jamil
70
79
85
6
Jamilah
63
72
84
7
Jamal  Firdaus
65
74
86
8
Kartika Candra
34
45
56
9
Karmilawati
45
55
66
10
Karsim Afandi
50
60
71
11
Komari
71
74
84
12
Lisa Minarti
55
65
74
13
Laila Rahma
52
60
71
14
Lulu Wahyuni
50
60
70
15
M. Alfan Saifudin
74
81
92
16
M. Nuril Khatim
61
71
84
17
M. Syahidin
65
74
87
18
M. Iqbal Muzakki
36
46
55
19
Maya Rizkiani
35
44
54
20
Muji Rahayu
48
55
65
21
Mohan Saputra
60
70
81
22
Rendi Ardiansyah
61
72
84
23
Gilang Ramadan
46
55
65
24
Fahima Rifki Zahara
65
74
84
25
Sariful Anwar
56
66
76
26
Mardian Rahman
55
61
72
27
Beti Muslihah
75
84
95
28
Nasrul Falah
65
75
86
29
Imam Hanafi
45
55
66
30
Zuhrul Anam
46
57
67
Jumlah
1662
1935
2254
Rata-rata
55,40
64,53
75,13










PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF
PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS



(Laporan)








Oleh

H I S O M
NIM : 814 646 144













UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
2009


LEMBAR PENGESAHAN


1.
Judul Laporan
:
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD NEGERI  1  SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : H I S O M
NIM                                               : 814 646 144
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA
 

3.   Lokasi Penelitian                         :

NAMA SEKOLAH                      : SD NEGERI 1 SIDANG GUNUNG TIGA
KELAS                                         : VI (ENAM)
MATA PELAJARAN                  : IPA  DAN  IPS
ALAMAT                                      : Sidang Gunung Tiga - Rawajitu Utara
                                                        Kab. Mesuji
 

4.   Lama Penelitian                        : 1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)


Bumi Dipasena,     Nopember 2009
Mengetahui                                            Mahasiswa
Supervisor



Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.                 H I S O M
NIP 1958111019883 1 002               NIM.  814 646 144


ii


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, tidak menemukan kendala yang berarti.

Laporan yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.            Bapak  P A D R I, S.Pd.SD.   selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.            Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahannya demi terselesaikannya penulisan laporan ini.
3.            Ibu Marsini, S.Pd.  selaku Kepala SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4.            Bapak Misgianto, A.Ma.Pd., selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
5.            Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Sidang Gunung Tiga yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam perbaikan pembelajaran ini.

iii
6.            Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.

Kepada semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada segenap pembaca sekalian. Amin.



Bumi Dipasena,         Nopember 2009

Penulis,




H I S O M
NIM.  814 646 144











iv
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
Judul Laporan
:
PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD NEGERI  1  SIDANG GUNUNG TIGA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : H I S O M
NIM                                               : 814 646 144
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA

NO
HARI /
TANGGAL
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
PARAF


























Bumi Dipasena,      Nopember 2009
Pembimbing,


Drs. ERI SETIAWAN, S.Pd.
NIP 1958111019883 1 002
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ..............................................................................................  i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................  ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................           iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................            v
DAFTAR TABEL............................................................................................          vii

BAB   I                    :  PENDAHULUN
A.    Latar Belakang Masalah ..................................             1
B.     Rumusan Masalah ............................................             4
C.     Tujuan Penelitian .............................................             4
D.    Manfaat dan Kegunaan Penelitian ..................             4

BAB  II                     :  KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Kreativitas Belajar .............................             5
B.     Pengertian Hasil Belajar ......................................             5
C.     Model Pembelajaran Interaktif ............................            8

BAB  III                    :  PELAKSANAAN PENELITIAN
                                      A.  Subjek Penelitian .......................................................... 10
                                      B.  Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Per Siklus ........          11


v   
BAB  IV                    :  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  
                                     A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................           15
                                          1. Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa ..............           15
                                          2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa .......................           16
                                     B. Pembahasan ...........................................................           16
                                          1. Siklus I ...............................................................           16
                                          2. Siklus II .............................................................           19
                                          3. Siklus III ............................................................           22

BAB    V                     : KESIMPULAN DAN SARAN
                                      A.  Kesimpulan ..........................................................           25
                                      B. Saran......................................................................           26

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN









vii