PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
DENGAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN
PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS
(Laporan)
Oleh
SUPRIYATIN
NIM : 814 646 058

UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR
LAMPUNG
2009
LEMBAR
PENGESAHAN
|
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
PENINGKATAN
AKTIVITAS DAN AHSIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN PADA
MATA PELAJARAN IPA DAN IPS SD NEGERI 1 PANGGUNG REJO KEC.. RAWAJITU UTARA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A : SUPRIYATIN
NIM :
814 646 058
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
MASA UJIAN : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA
3. Lokasi Penelitian :
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 PANGGUNG REJO
KELAS :
I (SATU)
MATA PELAJARAN : IPA DAN IPS
ALAMAT :
Panggung Rejo Kec. Rawajitu Utara
Kab. Mesuji
4.
Lama Penelitian :
1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
RODIANTO, S.Pd.
M.Pd. SUPRIYATIN
NIP 19730515199903 1 004 NIM 814 646 058
ii
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas
Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal
hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan
yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas
Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan
selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak P A D R I, S.Pd.SD. selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar
(Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk
melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.
Bapak Rodianto, S.Pd. M.Pd., selaku Bapak Dosen Pembimbing mata kuliah
PKP yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya dalam penelitian dan
penulisan laporan ini hingga selesai.
3.
Bapak Gono, A,Ma. Pd. selaku
Kepala SD negeri 1 Panggung Rejo yang telah memberikan ijin dan kesempatan
kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4.
Ibu Aminah, A.Ma. selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi,
mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran
proses penelitian ini.
iii
5.
Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Panggung Rejo yang telah membantu pelaksanaan
observasi dalam perbaikan pembelajaran ini.
Rekan-rekan
Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan
pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
Kepada
semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan
baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan
laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa
semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap
kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya
kepada segenap pembaca sekalian. Amin.
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Penulis,
SUPRIYATIN
NIM. 814 646 058
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUN
A.
Latar
Belakang Masalah ........................................ 1
B.
Rumusan
Masalah .................................................. 4
C.
Tujuan
Penelitian ................................................... 4
D.
Manfaat dan
Kegunaan Penelitian ........................ 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Aktivitas ............................................ 6
B.
Pengertian
Hasil Belajar ...................................... 6
C.
Pengertian
Pembelajaran Konstruktivisme .......... 11
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .......................................................... 13
B. Deskripsi Per Siklus ............................................. 14
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 18
1.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ................. 18
2.
Peningkatan Hasil Belajas Siswa ....................... 19
B. Pembahasan ........................................................... 19
1.
Siklus I ............................................................... 19
2. Siklus II ............................................................. 22
3.
Siklus III ............................................................ 25
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................... 28
B. Saran...................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi Sumber daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah
konsep kependidika yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar (learning) dan
penbelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan
konsep pembelajaran erakar pada pihak pendidik.
Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi
antara peserta didik dan pendidik .
Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima
pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang aatau sekelompok
orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan
seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang efektif.
Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen,
yaitu peserta didik, guru (pendidik) tujuan pembelajaran, isi pelajaran, metode
mengajar, media dan evaluasi. Tujuan pembelajara adalah perubahan prilaku dan
tingkah laku yang positif dari peserta
didik setelah mengikuti kegiatan belajar
mengajar, seperti : perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah
laku (overbehaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain
baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.
Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu yang optimal,
untuk itu ada beberapa yang perlu diperhaikan oleh pendidik, salah satu
diantaranya yang menurut penulis penting adalah Metodologi mengajar. Mengajar
merupakan istilah kunci
2
yang hampir tak pernah luput dari pembahasan mengenai
pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya.
Metodologi mengajar dalam dunia pendidikan perlu dimiliki
oleh pendidik, karena keberhasilan Proses Belajar Mengajar (PBM) bergantung
pada cara/mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya enak menurut siswa, maka
siswa akan tekun, rajin, antusias menerima pelajaran yang diberikan, sehingga
diharapkan akan terjadi perubahan dan tingkah laku pada siswa baik tutur
katanya, sopan santunnya, Motorik dan gaya hidupnya.
Metodologi mengajar banyak ragamnya, kita sebagai pendidik
tentu harus memiliki metode mengajar yang beraneka ragam, agar dalam proses
belajar mengajar tidak menggunakan hanya satu metode saja, tetapi harus
divariasikan, yaitu disesuaikan dengan tipe belajar siswa dan kondisi serta
situasi yang ada pada saat itu, sehingga tujuan pengajaran yang telah
dirumuskan oleh pendidik dapat terwujud/tercapai.
Memilih metode guna meningkatkan prestasi belajar khususnya
mata pelajaran IPA dan IPS SD digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
pertama,
mendasarkan pada pendapat orang lain ( ahli ) mengenai metode mana yang tepat.
2.
Kedua,
menerapkan metode tersebut kemudian membandingkan penggunaan metode-metode itu
sehingga didapatkan pilihan yang tepat mengenai metode yang akan digunakan
untuk meningkatkan prestasi belajar.
Pada pembelajaran kelas rendah terutama kelas I (satu) yang
menurut teori masih berada pada tahap pra operasional, maka pembelajaran yang
dilakukan guru tentunya harus disesuaikan metodenya. Metode yang dipandang sesuai dengan
3
perkembangan siswa kelas I adalah metode demonstrasi
experimen (peragaan percobaan).
Metode demonstrasi experimen diaplikasikan dalam belajar
mengajar untuk mendorong siswa berpikir kongkret, kritis, dan mendorong siswa
mengekspresikan pengetahuan dan pengalamannya secara bebas, dan mengambil satu
alternatif kesimpulan atau beberapa
alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang
cermat dan logis.
Oleh karena itu peneliti menawarkan sebuah alternative
dengan mengambil metode pembelajaraan IPA dan IPS kelas rendah dengan metode
demonstrasi eksperimen. Pada penelitian ini peneliti mengambil judul “Peningkatan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Demonstrasi Eksperimen pada Mata Pelajaran IPA dan IPS
Kelas I SD Negeri 1 Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara Tahun Pelajaran
2009/2010.”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas penulis menentukan
rumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana penerapan metode demonstrasi eksperimen dalam meningkatkan aktivitas dan hasil brlajar siswa kelas I SD Negeri 1 Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara?
- Apakah metode demontrasi eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri 1 Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara?
4
C. Tujuan
Sebagaimana rumusan masalah diatas penelitian bertujuan
sebagai berikut :
1.
Menerapkan
metode demonstrasi eksperimen pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas I SD Negeri
Panggung Rejo Rawajitu Utara.
2.
Meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS kelas 1 SD
Negeri 1 Panggung Rejo Rawajitu Utara dengan metode demontrasi eksperimen.
D. Manfaat
penelitian
Ada banyak manfaat yang diperoleh dari kegiatan penelitian
yaitu :
- Bagi siswa
Menumbuhkan motivasi siswa untuk belajar, meningkatkan
keberanian siswa untuk berpendapat ataupun mengutarakan pertanyaan sehingga
mampu menepis perasaan kecemasan pelajaran, membiasakan siswa untuk kritis dan
kreatif dalam KBM sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
- Bagi Guru
Menambah wawasan guru dan pengetahuan tentang pembelajaran
yang efektif untuk pembelajaran IPA dan IPS sehingga dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran.
- Bagi Sekolah
Dengan dikenalnya dandikembangkannya metode pembelajaran
yang variatif dan kreatif akan meningkatkan prestasi akademik siswa yang mana
akan berpengaruh juga terhadap kualitas dan mutu pembelajaran dari sekolah yang
bersangkutan.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Pengertian
Aktivitas Belajar
Pada prinsipnya belajar itu adalah berbuat “Learning by doing” dan memegang peranan penting dalam menunjang prestasi
belajar. Gie (1981 : 6) mengemukaan
bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah segenap rangkaian atau
aktivitas belajar yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan
perubahan dalam dirinya berupa perubahan
pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen”.
Sardiman (2006 : 100) menyatakan bahwa aktivitas belajar
dibagi menjadi aktivitas fisik dan aktivitas mental. Aktivitas fisik adalah
peserta didik adalah giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain
atau bekerja tidak hanya duduk mendengarkan, melihat atau pasif. Peserta didik
yang memiliki mental adalah jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau
berfungsi dalam rangka pembelajaran. Sedangkan kata belajar berasal dari kata
dasar “ajar” yang mendapat awalan ber- menjadi belajar, yang berarti “berusaha
supaya memperoleh kepandaian, ilmu dan sebagainya”.
Pengertian tenang belajar itu sangat kompleks, sehingga
banyak pengertian yang dapat diambil dari padanya. Akan tetapi belajar
mempunyai ciri-ciri kegiatan yang antara lain adalah : “ Belajar merupakan
suatu perubahan yang terjadi melalui suatu pengalaman atau latihan”. Manusia
belajar dengan tujjuan agar terjadi perubahan didalam aspek kehidupannya, baik
manusia itu sebagai makhluk psichophisis, makhluk socioindividual ataupun
makhluk culturreligius.
6
Untuk lebih memperjelas tentang pengertian belajar, maka
penulis perlu mendefinisikan pengertian belajar menurut pemikiran para ahli.
Walaupun terjsdi perbedaan yang dipengaruhi oleh sudut pandang yang berbeda,
tetapi pada prinsipnya mempunyai titik persamaan.
Soejanto mendefinisikan belajar adalah sebagai berikut:
“Belajar adalah suatu proses perubahan yang terus menerus
pada diri manusia karena usaha untuk mencapai kearah kehidupan atas bimbingan
tentang cita-citanya dan sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya”.
Ditinjau dari sikap individu dalam menghsdspi objek yang
dipelajari, belajar adalah suatu kegiatan menyusun dan mengatur lingkungan
dengan sebaik-baiknya, sehingga lingkungan tersebut terserap oleh individu yang
bersangkutan.
Jika ditinjau dari segi aktivitas (kegiatan), belajar adalah
suatu kegiatan untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan
pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi orang yang melakukannya.
Dari uraian diatas, belajar mempunyai beberapa pengertian
yaitu yang pertama bahwa belajar merupakan perubahan-perubahan dari proses
kerjanya urat syaraf. Kedua belajar mempunyaiarti kemampuan menyusun dan
mengatur lingkungan denga sebaik-baiknya dan yang ketiga belajar merupakan
suatu proses untuk memperoleh pengertian dan pengembangan sikap.
7
B. Pengertian
Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih
dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang
dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran yang telah dikuasai siswa.
Hal ini sejalan dengan Bahri (2002 : 142) yang menyatakan
bahwa : Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu :
(1) faktor lingkungan : lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor
instrumental : kurikulum, program, sarana, fasilitas, dan guru; (3) kondisi
fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4) kondisi psikologis :
minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai
dengan pendapat Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001:7) yang menyatakan bahwa penilaian hasil belajar
adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa
dengan kriteria tertentu.
Arikunto (1997:282) menyatakan bahwa :”Bagi seorang siswa
nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar. Namun bukan hanya siswa
sendiri yang memerlukan cermin keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun
memerlukannya”.
8
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditinjau dari sudut
peristiwa yang terjdadi pada sistem psichophisis seseorang yang melakukan
belajar berarti suatu proses bekerjanya
sistem urat ssaraf dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari
sikap individu dalam menghadapi objek yang dipelajari, belajar dalam suatu
kegiatan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik-baiknya, sehingga
lingkungan tersebut terserap oleh individu yang bersangkutan. Jika ditinjau
dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan
pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi orang yang melakukannya.
C. Pengertian
Metode Demonstrasi Eksperimen
Istilah metode demonstrasi eksperimen dalam pembelajaran
merupakan dua kata yang umumnya berdiri sendiri-sendiri, yaitu metode
demonstrasi dan metode eksperimen. Pada hakikiatnya kedua istilah tersebut
dalam prakteknya sulit dipisahkan, karena keduanya berkemungkinan kuat selalu
digunakan secara bersamaan. Di sisi lain, dalam pembelajaran dikelas, tidak
menutup kemungkinan atau bahkan seorang guru dituntut mampumengkolaborasikan
dua metode atau lebih dalam pelaksanaan pembelajarannya yang lebih populer
disebut dengan pendekatan pembelajaran bervariatif. Atas dasar pemikiran
seperti itulah dalam hal ini penulis sengaja menggabungkan dua istilah tersebut
(demonstrasi eksperimen) dalam satu tema, yaitu menjadi nama sebuah metode
pembelajaran di kelas.
9
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar yang
menyajikan bahan pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objeknya atau
caranya melakukan sesuatu untuk mempertunjukkan proses tertentu. Sedangkan
metode eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau pembahasan materinya
melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses. Metode
demonstrasi eksperimen dapat digunakan
pada semua mata pelajaran. Dalam pelaksanaannya guru harus sudah yakin bahwa
seluruh siswa dapat memperhatikan (mengamati) terhadap objek yang akan
diperagakan atau dicobakan. Dengan peragaan dan percobaan dimaksudkan bahwa
guru dan siswamencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil
pekerjaannya. Setelah selesai siswa ditugaskan untuk membanding-bandingkan
dengan hasil percobaan/eksperimen yang lain, kemudian diskusikan bila ada
perbedaan dan kekeliruan.
Prosedur pelaksanaan metode demonstrasi eksperimen dapat
dilakukan sebagai berikut :
Pertama, mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan ;
Kedua, memberikan penjelasan atau
informasi tentang tugas atau topik yang akan diperaga-cobakan;
Ketiga, pelaksanaan demonstrasi eksperimen dengan peniruan dan lembar kerja
yang disusun secara sisematis ;
Keempat, penguatan perolehan temuan-temuan demonstrasi eksperimen dilakukan
dengan diskusi, tanya jawab dan latihan;
Kelima, kesimpulan.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek
penelitian
- Lokasi penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pemelajaran ini dilaksanakan
di kelas 1 semester 1 SD Negeri I Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara
Kabupaten Mesuji Lampung.
- Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan
yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam
pelajaran (6 kali pertemuan ). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini
berjumlah 28 orang siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 10siswa
perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru bidang study), seorang
obsever, dan kepala sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongret
jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPA siklus II
Tanggal 26 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPA siklus III
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPS siklus I
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPS siklus II
Tanggal 28 Oktober 2009 untuk mata
pelajaran IPS siklus III
11
- Mata pelajaran
Adapun mata pelajaran yang diteliti adalah Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
- Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah kelas I
SD Negeri I Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji.
- Karakteristik siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas VI SD Negeri I Panggung
Rejo tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia)
maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang
keluarganya, mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi kelas rendah (yang
mayoritas), ekonomi menengah. Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga
(orang tua murid) amat beragam, mulai dari Sdsampai SLTA dan ada beberapa orang
yang sudah berpendidikan Sarjana.
B. Deskripsi
Per Siklus
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini melalui
langkah siklus sebanyak tiga siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari
empat tahap, yaitu: Perencanaan
(planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi
(reflecting) (Suharsini Arikunto,2006).
1. Perencanaan
a.
Menyusun
jadwal mengajar
b.
Membuat
perangkat pembelajaran
12
c.
Menyusun
skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.
Mempersiapkan
media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.
Mempersiapkan
lebar observasi dan catatan lapangan
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan,
yang meliputi :
a.
Guru membuka
kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai dan
mengabsen siswa;
b.
Guru
memotivasi siswa agar belajar siswa bersama dalam kelompok dan belajar
bertanggung jawab pada kelompoknya;
c.
Guru
menyampaikan materi yang telah ditentukan dan membagi tugas untuk
mengelompokkan benda dan sifatnya, dan pentingnya kerukunan dalam keluarga;
d.
Guru bersama
teman sejawat mengamati proses kegiatan demonstrasi dan eksperimen baik secara
individu maupun kelompok dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap
kelompok atau secara individu menuliskan nama benda dan sifatnya di papan
tulis, atas hasil percobaan dan peragaannya;
f.
Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi
g.
Guru
memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
h.
Siswa yang
mendapat nilai kurang dari 65 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan
minimal, maka dilakukan perbaikan.
13
3. Pengamatam
dan Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti
bekerja sama dengan guru (teman sejawat) yaitu seorang guru dari SD Negeri I
Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara, yang bertugas mengamati selama proses
kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam
catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)
Lembar
Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)
Lembar
pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)
Lembar Pengamatan
3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa pada
setiap siklus.
4. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis,
memahami dan membuat kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan dan catatan
lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan pada siklus berikutnya.
Pada siklus II, pelaksanaannya berdasarkan refleksi dari
siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses
14
kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan
kelemahan-kelemahan pada siklus I dan di sini diadakan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksanaanya berdasarkan refleksi dari
siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan :
Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun
dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada
siklus ke III ini merupakan siklus terakhir dalam perbaikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
1. Hasil/Temuan
yang Diperoleh
Pada setiap akhir pembelajaran siklus I, II, dan III,
selalu diadakan tes evaluasi dan pengamatan. Hasil tersebut akan disajikan
dalam bentuk tabel yang memuat isi keseluruhan hasil/temuan yang diperoleh
selama melaksanakan penelitian. Hasil tersebut diperoleh dari catatan-catatan
peneliti sendiri dan catatan-catatan guru pendamping atau teman sejawat.
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Mata Pelajaran
IPA
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
|
I
|
II
|
III
|
||
|
1
|
Nanang Saibur
Rahman
|
50
|
60
|
71
|
|
2
|
Cecep Saifudin
|
49
|
56
|
65
|
|
3
|
Iwan
|
71
|
82
|
91
|
|
4
|
Agus Riyanto
|
60
|
73
|
85
|
|
5
|
Alsa
|
66
|
79
|
90
|
|
6
|
Ahmad Efendi
|
40
|
55
|
64
|
|
7
|
Dhita Yunizar
|
56
|
63
|
72
|
|
8
|
Fitri Yani
|
55
|
65
|
78
|
|
9
|
Imam Mujtahid
|
72
|
83
|
95
|
|
10
|
Jerli Enggel
|
60
|
72
|
85
|
|
11
|
Juwita
|
61
|
70
|
81
|
|
12
|
Muhamad Erwan
|
53
|
65
|
74
|
|
13
|
Muhamad Erwin
|
65
|
77
|
87
|
|
14
|
Markos Adi Saputra
|
70
|
83
|
94
|
|
15
|
Nike Fitriyani
|
42
|
54
|
65
|
|
16
|
Niko Sri Wahyudi
|
54
|
59
|
66
|
|
16
|
||||
|
17
|
Nadila Sawitri
|
30
|
44
|
56
|
|
18
|
Pahrozi
|
72
|
83
|
95
|
|
19
|
Putri Nikmatul
Hasanah
|
70
|
80
|
90
|
|
20
|
Renda Apriansah
|
66
|
79
|
87
|
|
21
|
Rieske Octa
Verantika
|
65
|
68
|
75
|
|
22
|
Riskiyanto
|
65
|
79
|
81
|
|
23
|
Rini Agustin
|
55
|
65
|
77
|
|
24
|
Sugeng Tri Widodo
|
50
|
65
|
72
|
|
25
|
Tri Dewi Pangestu
|
56
|
66
|
70
|
|
26
|
Turyani
|
71
|
83
|
91
|
|
27
|
Roijadi
|
65
|
71
|
83
|
|
28
|
Erpan
|
34
|
45
|
56
|
|
JUMLAH
|
1623
|
1926
|
2199
|
|
|
RATA-RATA
|
57,96
|
68,78
|
78,53
|
|
Tabel 2 : Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Mata Pelajaran
IPS
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
|
I
|
II
|
III
|
||
|
1
|
Nanang Saibur
Rahman
|
51
|
60
|
70
|
|
2
|
Cecep Saifudin
|
45
|
56
|
65
|
|
3
|
Iwan
|
70
|
81
|
92
|
|
4
|
Agus Riyanto
|
65
|
73
|
82
|
|
5
|
Alsa
|
65
|
75
|
89
|
|
6
|
Ahmad Efendi
|
45
|
56
|
65
|
|
7
|
Dhita Yunizar
|
55
|
65
|
71
|
|
8
|
Fitri Yani
|
56
|
65
|
70
|
|
9
|
Imam Mujtahid
|
70
|
81
|
92
|
|
10
|
Jerli Enggel
|
65
|
74
|
85
|
|
11
|
Juwita
|
65
|
76
|
87
|
|
12
|
Muhamad Erwan
|
50
|
65
|
72
|
|
13
|
Muhamad Erwin
|
65
|
69
|
78
|
|
|
|
|
|
|
|
17
|
||||
|
14
|
Markos Adi Saputra
|
71
|
79
|
86
|
|
15
|
Nike Fitriyani
|
44
|
59
|
66
|
|
16
|
Niko Sri Wahyudi
|
55
|
65
|
72
|
|
17
|
Nadila Sawitri
|
35
|
44
|
65
|
|
18
|
Pahrozi
|
70
|
81
|
94
|
|
19
|
Putri Nikmatul
Hasanah
|
71
|
83
|
96
|
|
20
|
Renda Apriansah
|
65
|
70
|
84
|
|
21
|
Rieske Octa
Verantika
|
65
|
71
|
84
|
|
22
|
Riskiyanto
|
65
|
74
|
86
|
|
23
|
Rini Agustin
|
54
|
65
|
72
|
|
24
|
Sugeng Tri Widodo
|
55
|
65
|
77
|
|
25
|
Tri Dewi Pangestu
|
56
|
66
|
76
|
|
26
|
Turyani
|
70
|
80
|
93
|
|
27
|
Roijadi
|
61
|
65
|
76
|
|
28
|
Erpan
|
35
|
45
|
56
|
|
JUMLAH
|
1639
|
1908
|
2200
|
|
|
RATA-RATA
|
58,54
|
68,14
|
78,57
|
|
Tabel 3 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran IPA
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
|
I
|
II
|
III
|
||
|
1
|
Nanang Saibur
Rahman
|
50
|
60
|
71
|
|
2
|
Cecep Saifudin
|
49
|
56
|
65
|
|
3
|
Iwan
|
71
|
82
|
91
|
|
4
|
Agus Riyanto
|
60
|
73
|
85
|
|
5
|
Alsa
|
66
|
79
|
90
|
|
6
|
Ahmad Efendi
|
40
|
55
|
67
|
|
7
|
Dhita Yunizar
|
56
|
63
|
72
|
|
8
|
Fitri Yani
|
55
|
65
|
78
|
|
9
|
Imam Mujtahid
|
72
|
83
|
95
|
|
10
|
Jerli Enggel
|
60
|
72
|
85
|
|
|
|
|
|
|
|
18
|
||||
|
11
|
Juwita
|
61
|
70
|
81
|
|
12
|
Muhamad Erwan
|
53
|
61
|
74
|
|
13
|
Muhamad Erwin
|
65
|
77
|
87
|
|
14
|
Markos Adi Saputra
|
70
|
83
|
94
|
|
15
|
Nike Fitriyani
|
42
|
54
|
65
|
|
16
|
Niko Sri Wahyudi
|
54
|
59
|
66
|
|
17
|
Nadila Sawitri
|
30
|
44
|
56
|
|
18
|
Pahrozi
|
72
|
83
|
95
|
|
19
|
Putri Nikmatul
Hasanah
|
70
|
80
|
90
|
|
20
|
Renda Apriansah
|
66
|
79
|
87
|
|
21
|
Rieske Octa
Verantika
|
60
|
68
|
75
|
|
22
|
Riskiyanto
|
63
|
79
|
81
|
|
23
|
Rini Agustin
|
55
|
65
|
77
|
|
24
|
Sugeng Tri Widodo
|
50
|
61
|
72
|
|
25
|
Tri Dewi Pangestu
|
56
|
66
|
70
|
|
26
|
Turyani
|
71
|
83
|
91
|
|
27
|
Roijadi
|
60
|
71
|
83
|
|
28
|
Erpan
|
34
|
45
|
56
|
|
JUMLAH
|
1611
|
1917
|
2201
|
|
|
RATA-RATA
|
57,53
|
68,46
|
78,60
|
|
Tabel 4 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran IPS
|
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
|
I
|
II
|
III
|
||
|
1
|
Nanang Saibur
Rahman
|
51
|
60
|
70
|
|
2
|
Cecep Saifudin
|
45
|
56
|
65
|
|
3
|
Iwan
|
70
|
81
|
92
|
|
4
|
Agus Riyanto
|
62
|
73
|
82
|
|
5
|
Alsa
|
65
|
75
|
89
|
|
6
|
Ahmad Efendi
|
45
|
56
|
65
|
|
7
|
Dhita Yunizar
|
55
|
60
|
71
|
|
|
|
|
|
|
|
19
|
||||
|
8
|
Fitri Yani
|
56
|
62
|
70
|
|
9
|
Imam Mujtahid
|
70
|
81
|
92
|
|
10
|
Jerli Enggel
|
63
|
74
|
85
|
|
11
|
Juwita
|
65
|
76
|
87
|
|
12
|
Muhamad Erwan
|
50
|
60
|
72
|
|
13
|
Muhamad Erwin
|
64
|
69
|
78
|
|
14
|
Markos Adi Saputra
|
71
|
79
|
86
|
|
15
|
Nike Fitriyani
|
44
|
59
|
66
|
|
16
|
Niko Sri Wahyudi
|
55
|
60
|
72
|
|
17
|
Nadila Sawitri
|
35
|
44
|
55
|
|
18
|
Pahrozi
|
70
|
81
|
94
|
|
19
|
Putri Nikmatul
Hasanah
|
71
|
83
|
96
|
|
20
|
Renda Apriansah
|
65
|
70
|
84
|
|
21
|
Rieske Octa
Verantika
|
64
|
71
|
84
|
|
22
|
Riskiyanto
|
65
|
74
|
86
|
|
23
|
Rini Agustin
|
54
|
61
|
72
|
|
24
|
Sugeng Tri Widodo
|
55
|
65
|
77
|
|
25
|
Tri Dewi Pangestu
|
56
|
66
|
76
|
|
26
|
Turyani
|
70
|
80
|
93
|
|
27
|
Roijadi
|
61
|
65
|
76
|
|
28
|
Erpan
|
35
|
45
|
56
|
|
JUMLAH
|
1632
|
1886
|
2190
|
|
|
RATA-RATA
|
58,28
|
67,35
|
78,21
|
|
2. Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA
dan IPS dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas I semseter I SD
Negeri I Panggung Rejo Kecamatan Rawajitu Utara yang berjumlah 28 siswa, selalu
diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data aktivitas belajar siswa
dari siklus I sampai III adalah :
20
Tabel 5 : Proses Aktivitas Siswa Pada Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang aktif
|
Prosentase
Siswa yang aktif
|
|
I
|
1
|
12
|
42,85%
|
|
II
|
2
|
20
|
71,42%
|
|
III
|
3
|
25
|
89,28%
|
Tabel 6 : Prosentase Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran
IPS
|
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang aktif
|
Prosentase
Siswa yang aktif
|
|
I
|
1
|
14
|
50,00%
|
|
II
|
2
|
21
|
75,00%
|
|
III
|
3
|
27
|
96,42%
|
- Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan
IPS dengan metode demonstrasi eksperimen pada siswa kelas I semester I SD
Negeri 1 Panggung Rejo dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam
pembelajaran pada siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel berikut
ini :
Tabel 7 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
|
I
|
28
|
9
|
32,24%
|
1611
|
57,53
|
|
II
|
28
|
18
|
64,28%
|
1917
|
68,46
|
|
III
|
28
|
26
|
92,85%
|
2201
|
78,60
|
21
Tabel 8 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
|
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
|
I
|
28
|
10
|
35,71%
|
1632
|
58,28
|
|
II
|
28
|
16
|
57,14%
|
1886
|
67,35
|
|
III
|
28
|
25
|
89,28%
|
2190
|
78,21
|
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA dimulai pada hari
Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 28 siswa kelas I yang terdiri
dari 18 laki-laki dan 10 anak perempuan.
Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit.
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan anak dengan
bertanya jawab seputar benda-benda di sekitar kita dan bentuknya, dan membaca
tek bacaan kemudian membahas soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama
siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan
evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari Rabu
tanggal 14 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang nama-nama anggota keluarganya. Kemudian dilanjut dengan membaca teks bacaan
dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan
evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
22
a.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu
teman sejawat. Pada siklus I ini aktivitas siswa dalam belajar tercatat 42% untuk mata pelajaran IPA, dan 50%
pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa
masih sangat rendah.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 9 siswa atau 32,24%.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS
sebanyak 10 anak atau 35,71%.
Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran IPA
maupun IPS keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang
diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang pandai
membawa diri didepan anak-anak;
3)
Guru kurang
memperhatikan banyak siswa yang usil dan tidak memperhatikan pelajaran;
23
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam mendemonstrasikan alat-alat peraga yang disiapkan.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari
Senin tanggal 19 Oktober 2009 diikuti
oleh 28 siswa kelas I yang terdiri dari
18 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x
35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan
mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan anak dengan
bertanya jawab dan pemeriksaan kebersiah dan kerapihan, guru memotivasi siswa
dengan bersama-sama menyanyikan lagu “Aku Anak Sehat” bertanya jawab seputar
benda-benda di sekitar kita dan bentuknya, dan membaca tek bacaan kemudian
membahas soal-soal yang ada di LKS.
Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru
mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini.
24
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari rabu
tanggal 21 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab tentang nama-nama anggota keluarganya. Kemudian dilanjutkan
dengan menyanyikan lagu “Satu-satu Aku Sayang Ibu” lalu mendemonstrasikan kasih
sayang ibu dan perlunya saling bekerja sama dalam keluarga. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan
evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti
pelajaran.
a.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini aktivitas
siswa dalam belajar tercatat 71,42 %
untuk mata pelajaran IPA, dan 75.00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang meningkat, walaupun belum tuntas.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 18 siswa atau 64,28
%. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 16 anak atau 57,14
%.
Ini berarti kriteria pada siklus II, baik mata pelajaran IPA
maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami
kemajuan walaupun masih jauh dari
25
yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas
sebesar 85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang pandai
membawa diri didepan anak-anak;
3)
Guru kurang
memperhatikan banyak siswa yang usil dan tidak memperhatikan pelajaran.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1.
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;
2.
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3.
Siswa kurang
aktif dalam mendemonstrasikan alat-alat peraga yang disiapkan.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
26
3. Siklus
III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 26 Oktober 2009
diikuti oleh 28 siswa kelas I yang terdiri dari
18 laki-laki dan 10 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x
35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan
mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan anak dengan
bertanya jawab dan pemeriksaan kebersiah dan kerapihan, guru memotivasi siswa
dengan bersama-sama menyanyikan lagu “Aku Anak Sehat” bertanya jawab seputar
benda-benda sekitar kita dan bentuk bentuk dan sifatnya, kemudian memperagakan
nama-nama benda. Bentunyam dan
sifat-sifatnya. Kemudian guru bersama
siswa menyimpulkan materi. Pada akhir
proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada
siklus III ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III mulai hari Rabu
tanggal 28 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan
bertanya jawab nama-nama anggota keluarganya. Kemudian menyanyikan lagu
“Satu-satu Aku Sayang Ibu” lalu mendemonstrasikan kasih sayang ibu dan perlunya
saling bekerja sama dalam keluarga. Mengakhiri pertemuan siklus III ini guru
mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
oleh teman sejawat
27
dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada
siklus III ini aktivitas siswa dalam belajar
tercatat 89,28 % untuk mata pelajaran IPA, dan 96,42 % pada mata
pelajaran IPS.
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada
kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas
mencapai target yang ditentukan.
b. Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 26 siswa dari 28
siswa keseluruhan atau pencapai 92,85 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS
sebanyak 25 anak dari 28 siswa
keseluruah atau 89,28 %. Ini berarti
kriteria pada siklus III ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya sudah
banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu
siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang
diperolehnya telah sampai pada target yang ditentukan.
c. Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan metode
demonstrasi eksperimen pada siklus III sudah lebih baik dari siklus II, dan
terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang
diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada
mata
28
pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 26 siswa dari
jumlah siswa keseluruhan yaitu 28 anak
atau mencapai 92,85 %. Sedangkan mata pelajaran IPS
sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 28 anak atau sebesar 89,28 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses
pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, sugesti, penguatan dorongan dan pendamping dalam kegiatan
pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan
pembahasannya dapat disimpulan bahwa pembelajaran dengan metode demonstrasi
eksperimen dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa jika siswa
benar benar termotifasi untu meraih prestasi, peranan guru menjadi sangat
penting sebagai motifator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas dan
hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu:
Tabel 9 : Prosentase Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Prosentase
Aktivitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
|
I
|
42,85 %
|
32,24 %
|
1611
|
57,53
|
|
II
|
71,42 %
|
64,28 %
|
1917
|
68,46
|
|
III
|
89,28 %
|
92,85 %
|
2201
|
78,60
|
Tabel 10 : prosentase Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
|
Siklus
|
Prosentase
Aktivitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
|
I
|
50%
|
35,71%
|
1632
|
58,28
|
|
II
|
75%
|
57,14%
|
1886
|
67,35
|
|
III
|
91,28 %
|
89,28%
|
2190
|
78,21
|
30
Tabel 11 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
|
Siklus
|
Peningkatan Aktiv-itas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
|
Siklus I ke Siklus II
|
28,57%
|
32,14%
|
10,93
|
|
Siklus II ke Siklus III
|
17,86%
|
28,57%
|
10,14
|
Tabel 12 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
|
Siklus
|
Peningkatan Aktiv-itas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
|
Siklus I ke Siklus II
|
25,00 %
|
24,00 %
|
9,07
|
|
Siklus II ke Siklus III
|
21,42 %
|
32,14 %
|
10,86
|
Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa motivasi dan hasil belajar meningkat.
A. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
disarankan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi eksperimen dapat menjadi
salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna
meningkatkan hasil belajar siswa. Serta
hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan
kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri
siswa. Dan seyogyanya guru lebih dapat
mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
|
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
PENINGKATAN
AKTIVITAS DAN AHSIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE DEMONSTRASI EKSPERIMEN PADA
MATA PELAJARAN IPA DAN IPS SD NEGERI 1 PANGGUNG REJO KEC.. RAWAJITU UTARA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A :
SUPRIYATIN
NIM :
814 646 058
PROGRAM STUDI :
S-1 PGSD
MASA UJIAN :
2009.2
KELOMPOK BELAJAR :
BUMI DIPASENA
|
NO
|
HARI/ TANGGAL
|
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
|
PARAF
|
|
|
|
|
|
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Pembimbing