#Attribution1 { height:0px; visibility:hidden; display:none }

Saturday, November 17, 2012

PTK METODE HEURISTIK



UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN HEURISTIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS



(Laporan)








Oleh

J A I T U N
NIM : 814 645 658













UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR LAMPUNG
2009


LEMBAR PENGESAHAN


1.
Judul Laporan
:
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS SD NEGERI  1  PANGGUNG JAYA          KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : JAITUN
NIM                                               : 814 645 658
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA
 

3.   Lokasi Penelitian                         :

NAMA SEKOLAH                      : SD NEGERI 1 PANGGUNG JAYA
KELAS                                         : IV (EMPAT)
MATA PELAJARAN                  : MATEMATIKA DAN  IPS
ALAMAT                                      : Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara
                                                        Kab. Mesuji
 

4.   Lama Penelitian                        : 1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)


Bumi Dipasena,     Nopember 2009
Mengetahui                                            Mahasiswa
Supervisor



Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.                 J A I T U N
NIP 1958111019883 1 002                  NIM.  814 645 658


LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
Judul Laporan
:
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS SD NEGERI  1  PANGGUNG JAYA          KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN 2009/2010

2.   Identitas Peneliti                          :

N A M A                                       : J A I T U N
NIM                                               : 814 645 658
PROGRAM STUDI                    : S-1 PGSD
MASA UJIAN                              : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR                        : BUMI DIPASENA

NO
HARI /
TANGGAL
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
PARAF

























Bumi Dipasena,      Nopember 2009
Pembimbing,


Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.
NIP 1958111019883 1 002
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.

Laporan yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1.   Bapak  P A D R I, S.Pd.SD.   selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.  Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penelitian ini sehingga penelitian dan penulisannya ini dapat terselesaikan sesuai dengan targetnya.
3.  Ibu Eni Puryanti   selaku Kepala SD negeri 1 Panggung Jaya yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4.  Bapak Susanto selaku teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
5.  Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Panggung Jaya yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam penelitian atau perbaikan pembelajaran ini.
iii
6.  Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
Kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa memberikan imbalan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya kepada segenap pembaca sekalian. Amin.



Bumi Dipasena,         Nopember 2009

Penulis,




J A I T U N
NIM  814 645 658














iv


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL  ..............................................................................................  i
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................  ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................          iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................           v
DAFTAR TABEL............................................................................................          vii

BAB   I                    :  PENDAHULUN
                                                                      A.      Latar Belakang Masalah ........................................             1
                                                                       B.      Rumusan Masalah ..................................................             5
                                                                       C.      Tujuan Penelitian ...................................................             6
                                                                      D.      Manfaat Penelitian .................................................             6

BAB  II                    :  KAJIAN PUSTAKA
A.    Pengertian Motivasi Pembelajaran .........................             8
B.     Pengertian Hasil Belajar ........................................             9
C.     Pembelajaran Strategi Heuristik ............................           11

BAB  III                    :  PELAKSANAAN PENELITIAN
                                      A.  Subjek Penelitian .......................................................... 13
                                      B.  Deskripsi Per Siklus .............................................          14

v   

BAB  IV                    :  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN  
                                     A. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................           18
                                          1.  Hasil / Temuan yang Diperoleh ........................           18
                                          2.  Peningkatan Motivasi Belajar Siswa ................           22
                                          3. Peningkatan Hasil Belajas Siswa .......................           23
                                     B. Pembahasan ...........................................................           24
                                          1. Siklus I ...............................................................           24
                                          2. Siklus II .............................................................           26
                                          3. Siklus III ............................................................           29

BAB    V                     : KESIMPULAN DAN SARAN
                                      A.  Kesimpulan ..........................................................           32
                                      B. Saran......................................................................           33

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN







vii

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan pengetahuan manusia peran guru dalam pembelajaran semakin kompleks. Tindakan pembelajaran yang diperankan guru, tidak hanya sekedar penyebar informasi dengan tanpa mempertimbangan apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai atau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat dan tingkat kesanggupan atau perkembangan serta pemahaman siswa. Tidak perlu diperhatikan apakah bahan-bahan yang diberikan itu dasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada siswa.

Sejak ada penemuan-penemuan dan psikologi tentang kepribadian dan tingkah laku manusia, serta perkembangan dalam ilmu pendidikan maka pandangan tersebut kemudian berubah. Faktor siswa didik justru yang menentukan berhasil atau tidaknya pengajaran yang disampaikan oleh guru. Perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi yang ada pada murid.

Salah satu bentuk kondisi belajar  adalah adanya kondisi belajar yang kuat baik yang datangnya dari dalam (motivation intrinsic), maupun dari luar (motivation ekstrinsik). Pentingnya menimbulkan motivasi belajar ini, tampak pada langkah-langkah pertama dan intruksional event, yaitu langkah menimbulkan motivasi (motiviton vase). Tanpa motivasi, maka perubahan tingkah laku tidak akan terjadi pada diri siswa. Sebab adanya motivasi yang kuat, menunjukkan adanya minat untuk mencapai tujuan tertentu.
2
Berbagai macam tingkah laku tehnik yang telah diupayakan pendidik misalnya dengan menaikkan tingkat, penghargaan, peranan-peranan kehormatan, piagam, prestasi, pujian bahkan celaan telah digunakan untuk mendorong peserta didik agar mau belajar. Namun ada kalanya guru tersebut tidak tepat dalam menggunakan tehnik-tehnik, sehingga tujuan yang diharapkan tidak tercapai.

Sebagai langkah awal yang perlu dilakukan adalah merubah dan memvariasikan metode atau strategi pembelajaran yang selama ini diterapkan. Guru diharapkan mampu untuk memperkenalkan sekaligus mengimplementasikan dan dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk lebih memperdalam ilmu pengetahuan. Dengan demikian muncul gairah siswa untuk belajar, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman, guru dan lingkungannya juga.

Dengan tumbuhnya motivasi pada diri siswa akan dapat mengurangi dan menepis anggapan bagi siswa dalam teori tabularasa, bahw telah dikenal bahwa siswa dianggap seperti kertas putih bersih atau otak siswa itu seperti botol kosong yang diap ditulisi atau dicorat-coret atau diisi apa saja oleh kepiawaian guru dalam “memasukkan” ilmunya ke dalam otak siswa. Tugas guru bukanlah mengajar semata, namun menjembatani siswa agar lebih mudah dalam menerima pelajaran.
Pembelajaran merupakan aktivitas guru yang berupa kegiatan menciptakan sistem lingkungan yang dimaksudkan agar mental dan pikiran anak terdorong dan terangsang untuk melaksanakan aktivitas belajar. Dimana dalam pembelajaran adalah perbuatan yang   kompleks,   artinya  kegiatan pembelajaran


3
yang melibatkan banyak komponen dan toleransi serta faktor yang perlu dipertimbangkan.

Oleh karena itu perencanaan maupun kegiatannya membutuhkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijak. (Gagne : 1975 : 30). Dalam pembelajaran guru dapat melakukan berbagai jenis tindakan yang menggambarkan peranannya dalam pembelajaran. Dimasa lampau peran guru yang utama adalah menyebar informasi. Tindakan pembelajaran guru antara lain berceramah kepada sejumlah anak dalam kelas, memelihara disiplin kelas dan mengevaluasi tiap-tiap siswa secara hati-hati melalui tanya jawab dan melalui tes.

Kurikulum sekolah seyogyanya mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan ilmu, tuntutan dan kondisi kehidupan yang terus menerus berubah. Seiring dengan perubahan ini pula dalam pendidikan Indonesia jenjang dasar. Bahwa pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar lebih mengedepankan pelaksanaan pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa baik secara fisik dan mental (pemikiran dan perasaan), sosial serta sesuai dengan tingkat perkembangan siswa secara sistematis. Untuk itu perlu motivasi dalam belajar mutlak diperlukan dalam proses KBM. Ada berbagai alasan yang menyebabkan turunnya motivasi belajar siswa diantaranya : siswa yang memiliki kemampuan atau keinginan untuk belajar, siswa kurang memiliki ketrampilan keberanian untuk menyampaikan pendapat dan gagasan sendiri, pembelajaran yang sifat monoton, kurang variatif strategi atau metode pembelajaran yang diterapkan. Bercermin dan realitas maka guru harus peka

4
dalam mengambil tindakan yang konkrit untuk lebih mengaktifkan kembali proses kegiatan belajar mengajar.  Dimana  seorang guru harus dapat menerapkan
metode yang bervariasi dalam sebuah pengajaran sehingga suasana pembelajaran tidak membosankan, dan sebaliknya semua siswa di kelas itu dapat dilayani dengan baik. Ada siswa yang bertipe auditif (mudah mendengar informasi yang didengarnya), dan ada yang bersifat visual (yang mudah memahami sesuatu yang diamati dengan penglihatannya), ataupun yang bertipe motorik (segala sesuatu mudah dipahaminya asalkan ia dapat menggunakan kemampuan motoriknya dalam proses pembelajaran). Sebaliknya guru dapat menciptakan suasana pembelajaran. Setidaknya guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang variatif yang memungkinkan semua tipe siswa dapat menangkap informasi pembelajaran yang diberikannya. Penerapan multi metode memungkinkan siswa mengalami pembelajaran yang efektif. Bisa dikatakan apabila siswa strategi pembelajaran merupakan jembatan tercapainya transfer ilmu pada siswa.

Salah satu strategi pembelajaran tersebut adalah Strategi Belajar Mengajar Heuristik. Pembelajaran heuristik merupakan model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pengolah pesan, sementara guru berperan sebagai pembimbing kegiatan belajar siswa. Strategi ini melandaskan pada berfikir atau filosofi pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta konsep atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. (Nurhadi : 2003:03).
5
Belajar adalah proses pemaksaan informasi yang telah dimiliki. Belajar lebih banyak ditentukan karena karsa individu. Penataan kondisi bukan penyebabterjadinya belajar, tetapi sekedar memudahkan belajar. Keaktifan siswa menjadi unsur dominan dalam menentukan kesuksesan belajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukanlah guru (Solichan Abudullah : 2003 : 10).

Objek kajian dalam penelitian ini adalah mata pelajaran matematika. Dimana pembelajaran matematika akan dikatakan efektif jika siswa berperan aktif dalam menerima setiap informasi baru dan selalu kritis dengan tambangan-tambangan soal. Sumber belajar tidak hanya hadir dari guru, tetapi juga diupayakan oleh siswa itu sendiri melalui media yang ada. Belajar matematika sebaiknya memanfaatkan media dan lingkungan serta ketelitian dan rajin berlatih memecahkan masalah matematika dengan  berbagai strastegi penyelesaian.

Oleh karena itu peneliti menawarkan sebuah solusi dengan mengambil pendekatan pembelajaran heuristik. Penelitian ini diberi judul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Strateg Pembelajaran Heuristik pada Mata Pelajaran Matematika dan IPS Kelas IV SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara Tahun Pelajaran 2009/2010”.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut :


6
“Bagaimana peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa melalui strategi Pemebelajaran Heuristik pada mata pelajaran Matematika dan IPS Kelas IV SD Negeri I Panggung Jaya?”

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1.  Ingin mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa kelas IV Semester I pada mata pelajaran Matematika dan IPS di SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji tahun pelajaran 2009/2010.
2.   Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Semester I pada mata pelajaran Matematika dan IPS di SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Tahun Pelajaran 2009/2010.

D.    Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
1.  Bagi Guru
Membantu guru dalam usaha menemukan bentuk pembelajaran dan sebagai bahan masukan untuk mengetahui bahwa strategi pembelajaran heuristik merupakan salah satu bentuk upaya dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan dapat menambah atau meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.


7
2.   Bagi Lembaga yang Diteliti
Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak ukur serta inovasi dalam pengelolaan Pendidikan di sekolah, serta sebagai motivasi untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di sekolah, selain itu juga sebagai  suatu usaha dalam rangka mencapai tujuan kurikulum seperti yang telah dirumuskan dalam kurikulum sekolah.
3.   Bagi Siswa
Memotivasi siswa yang dimungkinkan dapat mendorong penigkatan motivasi dan hasil belajar.















 BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.    Pengertian Motivasi Pembelajaran
Berikut pendangan-pandangan tentang motivasi dari berbagai ahli pendidikan :
a)      Menurut James O. Whittaker
Menurut James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah “Motivation” dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kapada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan motivasi tersebu t. (Martin Yamin : 2006 :  83).
b)      Menurut Thorndike
Thorndke yang terkenal dengan pandangannya tentang belajar sebagai proses “trial and error”. Ia mengatakan bahwa belajar dengan trial and error itu dimulai dengan adanya beberapa motif yang mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam belajar diperlukan motivasi.
c)      Menurut Ghutrie
Pendapat Ghutrie sama halnya dengan pendapat Thorndike, Ghutrie pun membangun teori asosiasi tentang belajar. Mengenai motivasi dalam belajar, ternyata  ia  mempunyai  pandangan yang  agak   berbeda dengan pandangan Thorndike. Ghutrie memandang motivasi dan reward sebagai hal yang kurang penting dalam belajar.


9
Sedangkan dalam pengelolaan kelas, motivasi dapat berpengaruh dalam mengatur tingkah laku siswa. Hakekat pengelolaan kelas tidak lain adalah menyediakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar motivasi berfungsi untuk :
a)      Menyediakan kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar.
b)      Menggiatkan semangat belajar siswa.
c)      Menimbulkan atau menggugah minat siswa agar mau belajar.
d)     Membantu siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah laku yang sesuai mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya jangka panjang. (Kati Soeharto : 1995 : 112).

B.     Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan pembelajaran yang telah dikuasai siswa.
Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142) yang menyatakan bahwa :   “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu : (1) faktor lingkungan :  lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor instrumental : kurikulum, program, sarana, fasilitas, dan guru; (3) kondisi fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4) kondisi psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
10
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001 : 7) yang menyatakan bahwa : “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu”.
Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa : “Bagi seorang siswa nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar.  Namun bukan hanya siswa sendiri yang memerlukan cermin keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun memerlukannya”.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut ditinjau dari sudut peristiwa yang terjadi pada sitem psichophisis seseorang yang melakukan belajar berarti suatu proses bekerjanya sistem urat saraf dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari sikap individu dalam menghadapi objek yang dipelajari, belajar dalah suatu kegiatan menyusun dan mengatur lingkungn dengan sebaik-baiknya, sehingga lingkungan tersebut terserap oleh individu yang bersangkutan. Jika ditinjau dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk memmperoleh kebiasaan-kebiasaan, pegetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi orang yang melakukannya.

Dari uraian di atas, belajar mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama bahwa belajar merupakan perubahan-perubahan dari proses bekerjanya urat syaraf. Kedua belajar mepunyai arti kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik–baiknya dan yang ketiga belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengertian dan pengembangan sikap. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan, dikerjakan),  sedang   pengertian   prestasi
11
 belajar dalam pembahasan ini yang penulis maksud adalah hasil diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi maupun rendah, baik dalam bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.

Pelajar atau siswa harus mempunyai konsekwensi belajar, menekuni pelajarannya demi tercapainya cita-citanya. Tanpa adanya ketekunan belajar mustahil seorang siswa akan mencapai prestasi yang tinggi. Belajar adalah merupakan pekerjaan yang berat, seorang siswa tidak akan sanggup mengeluarkan tenaga yang berat itu dalam satu hari penuh sekalipun siswa itu mempunyai niatan yang baik, karena pikirannya akan beralih pada satu topik kepada topik yang lain. Oleh karena itu kegiatan belajar bukanlah pekerjaan yang terus menerus, tetapi seorang siswa dapat membagi waktunya pada masa yang pendek dalam kontinuitas belajarnya.


C.   Pembelajaran dengan Strategi Heuristik
Strategi pembelajaran heuristik merupakan model pembelajaran yang mencari dan mengolah pesan (materi pembelajaran) itu adalah siswa. Dalam model ini peran guru sebagai pembimbing kegiatan belajar siswa. Jadi yang lebih aktif di sini ialah siswa itu sendiri.
Dengan strategi pembelajaran heuristic guru tidak harus berada di depan dan menarik-narik siswa untuk mengikutinya, akan tetapi siswa disuruh berada di depan dan guru yang mengarahkan, memberi dorongan, membantu siswa bila ia mengalami kesulitan, tetapi guru harus bisa memberi pancingan atau umpan saja dan siswa itu sendirilah yang harus menemukan sendiri pesan-pesan tersebut.

12  
Strategi pembelajaran heuristic terbagi menjadi dua bagian yaitu discovery dan Inquiry. Strategi discovery merupakan strategi siswa melakukan kegiatan dengan berpeoman pada langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya, sehingga siswa tinggal melangkah atas dasar dan pedoman yang suda ada. Sebagai contoh yaitu siswa diberi tugas untuk mengamati sebuah lingkaran. Hak-hal yang yang harus diamati siswa serta langkah-langkahnya telah telah dituliskan oleh guru pada kertas. Dengan berpedoman kepada panduan tersebut siswa melakukan pengamatan, dan hasil pengamatan tersebut mereka tuliskan pada buku catatan mereka, lalu siswa diminta mendiskusikannya di depan kelas. Jadi pengetahuan tentang lingkaran yang diamati tersebut ditemukan sendiri oleh siswa bukan diberitahukan oleh guru. Sedangkan strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi siswa benar-benar dilepas tanpa disertai dengan panduan yang disiapkan guru.  











BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.          Subjek Penelitian

2.      Lokasi Penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan di kelas IV semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Lampung.
3.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 6 jam pelajaran (3 kali pertemuan) untuk masing-masing pelajaran. Siswa yang menjadi subjek penelitian ini berjumlah 25 orang siswa, yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru  bidang  study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :

Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika siklus I
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika siklus II
Tanggal 26 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika siklus III

Tanggal 14Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus I
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus II
Tanggal 28 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III


14
4.      Mata Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
5.      Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas IV SD Negeri 1 Panggungjaya Kecamatan Rawajitu Utara KabupatenTulang Bawang.
6.      Karakteristik Siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas IV SD Negeri 1 Panggungjaya tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai SLTA.

B.           Deskripsi Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus sebanyak tiga siklus,  dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : Perncanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006). 


15
1.      Perencanaan
a.             Menyusun jadwal mengajar
b.            Membuat perangkat pembelajaran
c.             Menyusun skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.            Mempersiapkan media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.             Mempersiapkan lembar observasi dan catatan lapangan
2.      Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari tahap perencanaan, yang meliputi :
a.             Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai dan membagi kelompok belajar;
b.            Guru memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada kelompoknya;
c.             Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok, serta bertanya jawab;
d.            Guru bersama teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.             Setiap kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk menanggapinya;
f.             Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.            Guru memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
16
h.            Siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan minimal, maka dilakukan perbaikan.
3.      Pengamatan dan Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas  ini peneliti bekerja sama dengan  guru  (teman sejawat)  yaitu    seorang    guru    dari    SD  Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)      Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)      Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)      Lembar Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar siswa pada setiap siklus.

4.      Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis, memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar perbaikan pada siklus berikutnya.


17
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada silkus ini merupakan siklus pamungkas dalam perbaikan.














BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Hasil Penelitian
1.      Hasil/Temuan yang Diperoleh
Pada setiap akhir pembelajaran siklus I, II, dan III, selalu diadakan tes evaluasi dan pengamatan. Hasil tersebut akan disajikan dalam bentuk tabel yang memuat isi keseluruhan hasil / temuan yang diperoleh selama melaksanakan penelitian. Hasil tersebut diperoleh dari catatan-catatan peneliti sendiri dan catatan-catatan guru pendamping atau teman sejawat.
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Mata Pelajaran Matematika
NO
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Anggun Dewi Saputro
40
55
65
2
Andika Andi Sanjaya
55
64
70
3
Anggun Sari
60
71
79
4
Eniyanti
61
73
81
5
Ike Rahayu Ningsih
72
81
93
6
Joko Wibowo
43
55
65
7
Siti Khotimatul Hasanah
35
47
55
8
Malik fajar
67
75
89
9
Muhamad Noer Efendi
71
82
93
10
Muhammad Lutfi
74
86
95
11
Meliana
55
65
75
12
Musriatun Hasanah
37
43
56
13
Nur Hayati
65
75
86
14
Nur Fusiah
67
77
87
15
Purwantini
60
71
85
16
Riska Mujiati
73
81
84

19
17
Rudi Irawan
41
51
65
18
Sumiati
43
55
66
19
Saiful Huda
70
81
94
20
Sigit Pambudi
61
74
87
21
Siti Ratinah
55
65
74
22
Siti Rukmana
34
47
53
23
Samiah
65
66
77
24
Rijal
57
68
74
25
Usnul Khotimah
58
65
85
JUMLAH
1419
1673
1933
RATA-RATA
56,76
66,92
77,32

Tabel 2 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Mata Pelajaran IPS
NO
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Anggun Dewi Saputro
45
56
65
2
Andika Andi Sanjaya
54
60
71
3
Anggun Sari
60
69
77
4
Eniyanti
62
70
81
5
Ike Rahayu Ningsih
74
83
95
6
Joko Wibowo
45
53
65
7
Siti Khotimatul Hasanah
36
45
55
8
Malik fajar
65
74
83
9
Muhamad Noer Efendi
70
81
90
10
Muhammad Lutfi
75
84
93
11
Meliana
53
63
74
12
Musriatun Hasanah
35
45
54
13
Nur Hayati
66
74
83
14
Nur Fusiah
65
75
86
15
Purwantini
61
67
77

20
16
Riska Mujiati
72
85
95
17
Rudi Irawan
40
50
65
18
Sumiati
45
56
66
19
Saiful Huda
71
82
91
20
Sigit Pambudi
66
77
88
21
Siti Ratinah
50
60
70
22
Siti Rukmana
45
56
67
23
Samiah
55
65
74
24
Rijal
56
68
78
25
Usnul Khotimah
65
75
86
JUMLAH
1431
1609
1929
RATA-RATA
57,24
64,36
77,16

Tabel 3 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran Matematika
NO
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Anggun Dewi Saputro
40
55
65
2
Andika Andi Sanjaya
55
64
70
3
Anggun Sari
60
71
79
4
Eniyanti
61
73
81
5
Ike Rahayu Ningsih
72
81
93
6
Joko Wibowo
43
55
65
7
Siti Khotimatul Hasanah
35
47
55
8
Malik fajar
67
75
89
9
Muhamad Noer Efendi
71
82
93
10
Muhammad Lutfi
74
86
95
11
Meliana
55
65
75
12
Musriatun Hasanah
37
43
56
13
Nur Hayati
65
75
86
14
Nur Fusiah
67
77
87

21
15
Purwantini
60
71
85
16
Riska Mujiati
73
81
84
17
Rudi Irawan
41
51
65
18
Sumiati
43
55
66
19
Saiful Huda
70
81
94
20
Sigit Pambudi
61
74
87
21
Siti Ratinah
55
65
74
22
Siti Rukmana
34
47
53
23
Samiah
65
66
77
24
Rijal
57
68
74
25
Usnul Khotimah
58
65
85
JUMLAH
1419
1673
1933
RATA-RATA
56,76
66,92
77,32

Tabel 4 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran IPS
NO
NAMA SISWA
SIKLUS
I
II
III
1
Anggun Dewi Saputro
45
56
65
2
Andika Andi Sanjaya
54
60
71
3
Anggun Sari
60
69
77
4
Eniyanti
62
70
81
5
Ike Rahayu Ningsih
74
83
95
6
Joko Wibowo
45
53
65
7
Siti Khotimatul Hasanah
36
45
55
8
Malik fajar
65
74
83
9
Muhamad Noer Efendi
70
81
90
10
Muhammad Lutfi
75
84
93
11
Meliana
53
63
74
12
Musriatun Hasanah
35
45
54
13
Nur Hayati
66
74
83

22
14
Nur Fusiah
65
75
86
15
Purwantini
61
67
77
16
Riska Mujiati
72
85
95
17
Rudi Irawan
40
50
65
18
Sumiati
45
56
66
19
Saiful Huda
71
82
91
20
Sigit Pambudi
66
77
88
21
Siti Ratinah
50
60
70
22
Siti Rukmana
45
56
67
23
Samiah
55
65
74
24
Rijal
56
68
78
25
Usnul Khotimah
65
75
86
JUMLAH
1431
1609
1929
RATA-RATA
57,24
64,36
77,16

2.      Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan IPS dengan melalui pendekatan pembelajaran experiential learning pada siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara yang berjumlah 25 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai III adalah :
Tabel 5 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang Termotivasi
Prosentase Siswa yang Termotivasi
I
1
9
36,00 %
II
2
18
72,00%
III
3
22
88,00%

23
Tabel 6 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Pertemuan ke
Jumlah Siswa yang Termotivasi
Prosentase Siswa yang Termotivasi
I
1
8
32,00%
II
2
14
56,00%
III
3
23
92,00%

3.      Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan IPS dengan melalui pendekatan pembelajaran experiential learning pada siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya dapat dilihat dari hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 7 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
25
9
36,00 %
1419
56,76
II
25
18
72,00%
1673
66,92
III
25
22
88,00%
1933
77,32

Tabel 8 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Jumlah
Nilai   65
Jumlah Nilai
Rata-rata
Jumlah Siswa
Prosentase
I
25
8
32,00%
1431
57,24
II
25
14
56,00%
1606
64,36
III
25
23
92,00%
1929
77,16

24
B.     Pembahasan
1.      Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran matematika dimulai hari Senin  tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 25 siswa kelas IV yang terdiri dari  11 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit.
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bertanya jawab seputar bilangan dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang bilangan prima kemusian siswa belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS  siklus I dimulai   hari Jumat   tanggal 14 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang suku-suku dan budaya yang ada di Indonesia. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Setiap pertemuan (siklus I), selalu dilakukan pengamatan terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu teman sejawat. Pada     siklus I   ini  motivasi siswa dalam belajar  tercatat    
25
36 % untuk mata pelajaran matematika, dan 32 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih sangat rendah.
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 9 siswa    atau
36,00 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 8 anak atau 32,00 %. Ini berarti kriteria berarti pada siklus I ini baik mata pelajaran matematika maupun IPS keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)      Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :

26
1)      Sebagian siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2.      Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran matematika dimulai hari Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 25 siswa kelas IV yang terdiri dari  11 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu lalu, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Dengan terbentuknya kelompok yang dibentuk pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya tentang bilangan prima.  Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya memahami matematika dalam kehidupan ini. Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini.
27
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dilaksanakan hari Rabu tanggal 21 Oktober 2009.     Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang asal siapa yang yang bisa menyanyikan lagu lampung? Siapa yang bisa menyanyikan lagu gundul-gundul pacul?
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward (penguatan), kemudian dijelaskan bahwa masing-masing daerah itu mempunyai perbedaan, baik bahasa maupun budayanya, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan. Itu perbedaan yang harus dihargai. Dengan perbedaan itu kita bangsa Indonesia semakin lengkap dan menjadi modal dasar pembangunan nasional Indonesia. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk bertanya jawab dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini motivasi siswa dalam belajar  tercatat 72,00 % untuk mata pelajaran matematika, dan 56,00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, walaupun belum klimaks.


28
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 18 siswa atau 72 %. Sedangkan untuk mata pelajaran    IPS sebanyak   14   anak  atau 56,00 %. Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran matematika maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan yang diamati yaitu :
1)      Guru belum optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)      Guru kurang tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)      Guru kurang memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)      Sebagian siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;
2)      Dalam kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
29
3)      Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3.      Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran matematika dilaksanakan pada  hari Senin tanggal 26 Oktober 2009 diikuti oleh 25 siswa kelas IV yang terdiri dari  11 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu lalu, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.  Dengan terbentuknya kelompok yang dibentuk pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya tentang bilangan prima.  Guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang pentingnya memahami matematika dalam kehidupan ini. Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus III ini.

Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III dilaksanakan hari Rabu tanggal 28 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang asal siapa yang yang bisa menyanyikan lagu lampung? Siapa yang bisa menyanyikan lagu gundul-gundul pacul?
30
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward (penguatan), kemudian dijelaskan bahwa masing-masing daerah itu mempunyai perbedaan, baik bahasa maupun budayanya, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan. Itu perbedaan yang harus dihargai.   Dengan   perbedaan itu kita
bangsa Indonesia semakin lengkap dan menjadi modal dasar pembangunan nasional Indonesia. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk bertanya jawab dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a.   Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini motivasi siswa dalam belajar  tercatat 88,00 % untuk mata pelajaran matematika, dan 92,00 % pada mata pelajaranIPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.      Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 22 siswa dari 25 siswa keseluruhan atau mencapai  88,00 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 23 anak dari 25 siswa keseluruhan  atau  92,00 %.

31
 Ini berarti kriteria pada siklus III ini baik mata pelajaran matematika maupun IPS keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang diperolehnya telah sampai pada target yang ditentukan.
c.       Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Pengelolaan pembelajaran matematika dan IPS dengan pendekatan pembelajaran heuristik pada siklus III sudah lebih baik dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran matematika dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 22 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 25 anak  atau  mencapai    88 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 23 anak dari jumlah keseluruhan 25 anak atau sebesar 92  %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan motivasi, dorongan dan pendampig dalam kegiatan pembelajaran.



BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasannya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan pembelajaran heuristik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa jika siswa benar-benar termotivasi untuk meraih prestasi, peranan guru menjadi sangat penting sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas dan hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 9 : Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran      Matematika
Siklus
Prosentase
Motivasi
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
36 %
36,00 %
1419
56,76
II
72 %
72,00 %
1673
66,92
III
88 %
88,00 %
1933
77,32

Tabel 10 : Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS   
Siklus
Prosentase
Motivasi
Prosentase Siswa yang nilainya 65
Hasil Belajar Siswa
Jumlah Nilai
Rata-rata
I
32 %
32,00 %
1431
57,24
II
56 %
56,00 %
1609
64,36
III
92 %
92,00 %
1929
77,16



33
Tabel 11 :  Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Siklus
Peningkatan Motivasi Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
36 %
36 %
10,16
Siklus II ke Siklus III
16 %
16 %
6,61

Tabel 12 :  Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
Peningkatan Motivasi Siswa (%)
Peningkatan Nilai Siswa  65 (%)
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Siklus I ke Siklus II
24 %
24 %
7,12
Siklus II ke Siklus III
36 %
36 %
12,8

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa motivasi dan hasil belajar meningkat

B.     Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan pebelajaran heuristik dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah guna meningkatkan  hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian dari diri siswa.  Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi Aksara, Jakarta

Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi Mahasatya, Jakarta

Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta, Jaklarta

Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Tarsito Bandung

Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas Terbuka

Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi, PT Rineka Cipta, Jakarta

Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rajawali, Jakarta

Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa Beta, Bandung

Sudjana, 2008, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Soal Cerita Matematika SD Melalui Penggunaan Bahan Manipulatif, WWW. Jardiknas. Co.id

Prayoga Bestari dan Ati Sumiati, 2008, Pendidikan Kewrganegaraan SD Kelas IV; Menjadi Warga Negara yang Baik, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

Supardjo, 2004, Matematika SD dan MI untuk kelas IV, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito Bandung

Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT Gelora Aksara Pratama

Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar, Universitas Terbuka