UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PEMBELAJARAN HEURISTIK PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS
(Laporan)
Oleh
J
A I T U N
NIM
: 814 645 658

UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR
LAMPUNG
2009
LEMBAR
PENGESAHAN
2. Identitas Peneliti :
N A M A : JAITUN
NIM :
814 645 658
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
MASA UJIAN : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA
3. Lokasi Penelitian :
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 PANGGUNG JAYA
KELAS :
IV (EMPAT)
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA DAN
IPS
ALAMAT :
Panggung Jaya Kec. Rawajitu Utara
Kab. Mesuji
4.
Lama Penelitian :
1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
Drs. ERI
SETIAWAN, M.Si. J A I T U
N
NIP 1958111019883 1 002 NIM. 814 645 658
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
|
Judul
Laporan
|
:
|
UPAYA
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN HEURISTIK
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS SD NEGERI 1 PANGGUNG
JAYA KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A :
J A I T U N
NIM :
814 645 658
PROGRAM STUDI :
S-1 PGSD
MASA UJIAN :
2009.2
KELOMPOK BELAJAR :
BUMI DIPASENA
NO
|
HARI /
TANGGAL
|
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
|
PARAF
|
Bumi
Dipasena, Nopember 2009
Pembimbing,
Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.
NIP 1958111019883
1 002
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas
Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal
hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan
yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas
Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan
selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak
P A D R I, S.Pd.SD. selaku
Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah
memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan
penelitian untuk laporan ini.
2. Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penelitian ini sehingga penelitian dan penulisannya ini dapat
terselesaikan sesuai dengan targetnya.
3. Ibu Eni Puryanti selaku Kepala SD negeri 1 Panggung Jaya yang
telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4. Bapak Susanto selaku teman sejawat yang
dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat
berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
5. Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Panggung Jaya yang
telah membantu pelaksanaan observasi dalam penelitian atau perbaikan
pembelajaran ini.
iii
6. Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi
Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan
laporan ini.
Kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil hingga
terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa
memberikan imbalan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat imbalan
yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap
kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya
kepada segenap pembaca sekalian. Amin.
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Penulis,
J A I T U N
NIM 814 645 658
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUN
A.
Latar
Belakang Masalah ........................................ 1
B.
Rumusan
Masalah .................................................. 5
C.
Tujuan
Penelitian ................................................... 6
D.
Manfaat
Penelitian ................................................. 6
BAB II :
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Motivasi Pembelajaran ......................... 8
B.
Pengertian
Hasil Belajar ........................................ 9
C.
Pembelajaran Strategi
Heuristik ............................ 11
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .......................................................... 13
B. Deskripsi Per Siklus ............................................. 14
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 18
1. Hasil / Temuan yang Diperoleh ........................ 18
2. Peningkatan Motivasi Belajar
Siswa ................ 22
3.
Peningkatan Hasil Belajas Siswa ....................... 23
B. Pembahasan ........................................................... 24
1.
Siklus I ............................................................... 24
2.
Siklus II ............................................................. 26
3. Siklus III ............................................................ 29
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................... 32
B. Saran...................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan perkembangan
pengetahuan manusia peran guru dalam pembelajaran semakin kompleks. Tindakan
pembelajaran yang diperankan guru, tidak hanya sekedar penyebar informasi
dengan tanpa mempertimbangan apakah bahan pelajaran yang diberikan itu sesuai
atau tidak dengan kesanggupan, kebutuhan, minat dan tingkat kesanggupan atau
perkembangan serta pemahaman siswa. Tidak perlu diperhatikan apakah bahan-bahan
yang diberikan itu dasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada siswa.
Sejak ada penemuan-penemuan dan
psikologi tentang kepribadian dan tingkah laku manusia, serta perkembangan
dalam ilmu pendidikan maka pandangan tersebut kemudian berubah. Faktor siswa
didik justru yang menentukan berhasil atau tidaknya pengajaran yang disampaikan
oleh guru. Perbuatan belajar akan berhasil apabila didasarkan pada motivasi
yang ada pada murid.
Salah satu bentuk kondisi
belajar adalah adanya kondisi belajar
yang kuat baik yang datangnya dari dalam (motivation
intrinsic), maupun dari luar (motivation
ekstrinsik). Pentingnya menimbulkan motivasi belajar ini, tampak pada
langkah-langkah pertama dan intruksional
event, yaitu langkah menimbulkan motivasi (motiviton vase). Tanpa motivasi, maka perubahan tingkah laku tidak
akan terjadi pada diri siswa. Sebab adanya motivasi yang kuat, menunjukkan
adanya minat untuk mencapai tujuan tertentu.
2
Berbagai macam tingkah laku tehnik
yang telah diupayakan pendidik misalnya dengan menaikkan tingkat, penghargaan,
peranan-peranan kehormatan, piagam, prestasi, pujian bahkan celaan telah
digunakan untuk mendorong peserta didik agar mau belajar. Namun ada kalanya
guru tersebut tidak tepat dalam menggunakan tehnik-tehnik, sehingga tujuan yang
diharapkan tidak tercapai.
Sebagai langkah awal yang perlu
dilakukan adalah merubah dan memvariasikan metode atau strategi pembelajaran
yang selama ini diterapkan. Guru diharapkan mampu untuk memperkenalkan
sekaligus mengimplementasikan dan dapat merangsang dan memotivasi siswa untuk
lebih memperdalam ilmu pengetahuan. Dengan demikian muncul gairah siswa untuk
belajar, berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman, guru dan lingkungannya
juga.
Dengan tumbuhnya motivasi pada diri
siswa akan dapat mengurangi dan menepis anggapan bagi siswa dalam teori tabularasa,
bahw telah dikenal bahwa siswa dianggap seperti kertas putih bersih atau otak
siswa itu seperti botol kosong yang diap ditulisi atau dicorat-coret atau diisi
apa saja oleh kepiawaian guru dalam “memasukkan” ilmunya ke dalam otak siswa.
Tugas guru bukanlah mengajar semata, namun menjembatani siswa agar lebih mudah
dalam menerima pelajaran.
Pembelajaran merupakan aktivitas
guru yang berupa kegiatan menciptakan sistem lingkungan yang dimaksudkan agar
mental dan pikiran anak terdorong dan terangsang untuk melaksanakan aktivitas
belajar. Dimana dalam pembelajaran adalah perbuatan yang kompleks,
artinya kegiatan pembelajaran
3
yang melibatkan banyak komponen dan
toleransi serta faktor yang perlu dipertimbangkan.
Oleh karena itu perencanaan maupun
kegiatannya membutuhkan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan bijak. (Gagne :
1975 : 30). Dalam pembelajaran guru dapat melakukan berbagai jenis tindakan
yang menggambarkan peranannya dalam pembelajaran. Dimasa lampau peran guru yang
utama adalah menyebar informasi. Tindakan pembelajaran guru antara lain
berceramah kepada sejumlah anak dalam kelas, memelihara disiplin kelas dan
mengevaluasi tiap-tiap siswa secara hati-hati melalui tanya jawab dan melalui
tes.
Kurikulum sekolah seyogyanya
mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan ilmu,
tuntutan dan kondisi kehidupan yang terus menerus berubah. Seiring dengan
perubahan ini pula dalam pendidikan Indonesia jenjang dasar. Bahwa
pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar lebih mengedepankan pelaksanaan
pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa baik secara fisik
dan mental (pemikiran dan perasaan), sosial serta sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa secara sistematis. Untuk itu perlu motivasi dalam belajar
mutlak diperlukan dalam proses KBM. Ada
berbagai alasan yang menyebabkan turunnya motivasi belajar siswa diantaranya :
siswa yang memiliki kemampuan atau keinginan untuk belajar, siswa kurang
memiliki ketrampilan keberanian untuk menyampaikan pendapat dan gagasan
sendiri, pembelajaran yang sifat monoton, kurang variatif strategi atau metode
pembelajaran yang diterapkan. Bercermin dan realitas maka guru harus peka
4
dalam mengambil tindakan yang
konkrit untuk lebih mengaktifkan kembali proses kegiatan belajar mengajar. Dimana seorang
guru harus dapat menerapkan
metode yang bervariasi dalam sebuah
pengajaran sehingga suasana pembelajaran tidak membosankan, dan sebaliknya
semua siswa di kelas itu dapat dilayani dengan baik. Ada siswa yang bertipe auditif (mudah mendengar informasi yang didengarnya), dan ada yang
bersifat visual (yang mudah memahami
sesuatu yang diamati dengan penglihatannya), ataupun yang bertipe motorik (segala sesuatu mudah
dipahaminya asalkan ia dapat menggunakan kemampuan motoriknya dalam proses
pembelajaran). Sebaliknya guru dapat menciptakan suasana pembelajaran.
Setidaknya guru dapat menciptakan suasana pembelajaran yang variatif yang
memungkinkan semua tipe siswa dapat menangkap informasi pembelajaran yang
diberikannya. Penerapan multi metode memungkinkan siswa mengalami pembelajaran
yang efektif. Bisa dikatakan apabila siswa strategi pembelajaran merupakan
jembatan tercapainya transfer ilmu pada siswa.
Salah satu strategi pembelajaran
tersebut adalah Strategi Belajar Mengajar Heuristik. Pembelajaran heuristik merupakan
model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pengolah pesan, sementara
guru berperan sebagai pembimbing kegiatan belajar siswa. Strategi ini
melandaskan pada berfikir atau filosofi pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan
dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui
konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan
bukanlah seperangkat fakta-fakta konsep atau kaidah yang siap untuk diambil
atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna
melalui pengalaman nyata. (Nurhadi : 2003:03).
5
Belajar adalah proses pemaksaan
informasi yang telah dimiliki. Belajar lebih banyak ditentukan karena karsa
individu. Penataan kondisi bukan penyebabterjadinya belajar, tetapi sekedar
memudahkan belajar. Keaktifan siswa menjadi unsur dominan dalam menentukan
kesuksesan belajar. Siswa menjadi pusat kegiatan, bukanlah guru (Solichan
Abudullah : 2003 : 10).
Objek kajian dalam penelitian ini
adalah mata pelajaran matematika. Dimana pembelajaran matematika akan dikatakan
efektif jika siswa berperan aktif dalam menerima setiap informasi baru dan
selalu kritis dengan tambangan-tambangan soal. Sumber belajar tidak hanya hadir
dari guru, tetapi juga diupayakan oleh siswa itu sendiri melalui media yang
ada. Belajar matematika sebaiknya memanfaatkan media dan lingkungan serta
ketelitian dan rajin berlatih memecahkan masalah matematika dengan berbagai strastegi penyelesaian.
Oleh karena itu peneliti menawarkan
sebuah solusi dengan mengambil pendekatan pembelajaran heuristik. Penelitian
ini diberi judul “Peningkatan Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa Melalui Strateg Pembelajaran Heuristik pada Mata Pelajaran
Matematika dan IPS Kelas IV SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara
Tahun Pelajaran 2009/2010”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas penulis menentukan rumusan masalah sebagai
berikut :
6
“Bagaimana peningkatan motivasi dan
hasil belajar siswa melalui strategi Pemebelajaran Heuristik pada mata
pelajaran Matematika dan IPS Kelas IV SD Negeri I Panggung Jaya?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1.
Ingin mengetahui peningkatan motivasi belajar
siswa kelas IV Semester
I pada mata pelajaran Matematika dan IPS di SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu
Utara Kabupaten Mesuji tahun pelajaran 2009/2010.
2.
Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV Semester I pada mata pelajaran
Matematika dan IPS di SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Tahun
Pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya
diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi Guru
Membantu
guru dalam usaha menemukan bentuk pembelajaran dan sebagai bahan masukan untuk
mengetahui bahwa strategi pembelajaran heuristik merupakan
salah satu bentuk upaya dalam kegiatan pembelajaran yang memungkinkan dapat
menambah atau meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
7
2. Bagi Lembaga yang Diteliti
Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak
ukur serta inovasi dalam pengelolaan Pendidikan di sekolah, serta sebagai
motivasi untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di sekolah, selain itu juga
sebagai suatu usaha dalam rangka mencapai
tujuan kurikulum seperti yang telah dirumuskan dalam kurikulum sekolah.
3.
Bagi Siswa
Memotivasi siswa yang dimungkinkan dapat mendorong
penigkatan motivasi dan hasil belajar.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Motivasi Pembelajaran
Berikut
pendangan-pandangan tentang motivasi dari berbagai ahli pendidikan :
a)
Menurut James O. Whittaker
Menurut James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum mengenai penggunaan istilah
“Motivation” dibidang psikologi. Ia mengatakan bahwa motivasi adalah kondisi
atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kapada makhluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan motivasi tersebu t. (Martin
Yamin : 2006 : 83).
b)
Menurut Thorndike
Thorndke yang terkenal dengan
pandangannya tentang belajar sebagai proses “trial and error”. Ia mengatakan
bahwa belajar dengan trial and error itu dimulai dengan adanya beberapa motif
yang mendorong keaktifan. Dengan demikian, untuk mengaktifkan anak dalam
belajar diperlukan motivasi.
c)
Menurut Ghutrie
Pendapat Ghutrie sama halnya dengan
pendapat Thorndike, Ghutrie pun membangun teori asosiasi tentang belajar.
Mengenai motivasi dalam belajar, ternyata
ia mempunyai pandangan yang agak
berbeda dengan pandangan Thorndike. Ghutrie memandang motivasi dan reward
sebagai hal yang kurang penting dalam belajar.
9
Sedangkan dalam pengelolaan kelas, motivasi dapat
berpengaruh dalam mengatur tingkah laku siswa. Hakekat pengelolaan kelas tidak
lain adalah menyediakan kondisi optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam proses
belajar mengajar motivasi berfungsi untuk :
a)
Menyediakan
kondisi yang optimal bagi terjadinya belajar.
b)
Menggiatkan
semangat belajar siswa.
c)
Menimbulkan
atau menggugah minat siswa agar mau belajar.
d)
Membantu
siswa agar mampu dan mau menemukan serta memilih jalan atau tingkah laku yang
sesuai mendukung pencapaian tujuan belajar maupun tujuan hidupnya jangka
panjang. (Kati Soeharto : 1995 : 112).
B. Pengertian Hasil
Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih
dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang
dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran yang telah dikuasai siswa.
Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142)
yang menyatakan bahwa : “Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yaitu : (1) faktor lingkungan
: lingkungan alami dan lingkungan
budaya; (2) faktor instrumental : kurikulum, program, sarana, fasilitas, dan
guru; (3) kondisi fisiologis : kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4)
kondisi psikologis : minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
10
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai
dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001 : 7) yang
menyatakan bahwa : “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap
hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu”.
Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa : “Bagi
seorang siswa nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar. Namun bukan hanya siswa sendiri yang
memerlukan cermin keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun memerlukannya”.
Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut ditinjau dari sudut peristiwa yang terjadi pada sitem
psichophisis seseorang yang melakukan belajar berarti suatu proses bekerjanya
sistem urat saraf dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari
sikap individu dalam menghadapi objek yang dipelajari, belajar dalah suatu
kegiatan menyusun dan mengatur lingkungn dengan sebaik-baiknya, sehingga
lingkungan tersebut terserap oleh individu yang bersangkutan. Jika ditinjau
dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk memmperoleh
kebiasaan-kebiasaan, pegetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi
orang yang melakukannya.
Dari uraian di atas,
belajar mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama bahwa belajar
merupakan perubahan-perubahan dari proses bekerjanya urat syaraf. Kedua belajar
mepunyai arti kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik–baiknya
dan yang ketiga belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengertian dan
pengembangan sikap. Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan, dikerjakan), sedang pengertian prestasi
11
belajar dalam pembahasan ini yang penulis
maksud adalah hasil diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi maupun
rendah, baik dalam bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.
Pelajar atau siswa harus
mempunyai konsekwensi belajar, menekuni pelajarannya demi tercapainya
cita-citanya. Tanpa adanya ketekunan belajar mustahil seorang siswa akan
mencapai prestasi yang tinggi. Belajar adalah merupakan pekerjaan yang berat,
seorang siswa tidak akan sanggup mengeluarkan tenaga yang berat itu dalam satu
hari penuh sekalipun siswa itu mempunyai niatan yang baik, karena pikirannya
akan beralih pada satu topik kepada topik yang lain. Oleh karena itu kegiatan
belajar bukanlah pekerjaan yang terus menerus, tetapi seorang siswa dapat
membagi waktunya pada masa yang pendek dalam kontinuitas belajarnya.
C. Pembelajaran dengan Strategi Heuristik
Strategi pembelajaran heuristik merupakan
model pembelajaran yang mencari dan mengolah pesan (materi pembelajaran) itu
adalah siswa. Dalam model ini peran guru sebagai pembimbing kegiatan belajar
siswa. Jadi yang lebih aktif di sini ialah siswa itu sendiri.
Dengan strategi pembelajaran heuristic
guru tidak harus berada di depan dan menarik-narik siswa untuk mengikutinya,
akan tetapi siswa disuruh berada di depan dan guru yang mengarahkan, memberi
dorongan, membantu siswa bila ia mengalami kesulitan, tetapi guru harus bisa
memberi pancingan atau umpan saja dan siswa itu sendirilah yang harus menemukan
sendiri pesan-pesan tersebut.
12
Strategi pembelajaran heuristic
terbagi menjadi dua bagian yaitu discovery dan Inquiry. Strategi discovery
merupakan strategi siswa melakukan kegiatan dengan berpeoman pada
langkah-langkah yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya, sehingga siswa
tinggal melangkah atas dasar dan pedoman yang suda ada. Sebagai contoh yaitu
siswa diberi tugas untuk mengamati sebuah lingkaran. Hak-hal yang yang harus
diamati siswa serta langkah-langkahnya telah telah dituliskan oleh guru pada
kertas. Dengan berpedoman kepada panduan tersebut siswa melakukan pengamatan,
dan hasil pengamatan tersebut mereka tuliskan pada buku catatan mereka, lalu
siswa diminta mendiskusikannya di depan kelas. Jadi pengetahuan tentang lingkaran
yang diamati tersebut ditemukan sendiri oleh siswa bukan diberitahukan oleh
guru. Sedangkan strategi pembelajaran inquiry merupakan strategi siswa
benar-benar dilepas tanpa disertai dengan panduan yang disiapkan guru.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Subjek Penelitian
2. Lokasi
Penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan
di kelas IV semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara
Kabupaten Mesuji Lampung.
3. Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan
yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 6 jam
pelajaran (3 kali pertemuan) untuk masing-masing pelajaran. Siswa yang menjadi
subjek penelitian ini berjumlah 25 orang siswa, yang terdiri dari 14 orang
laki-laki dan 11 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti
(guru bidang study), seorang obsever, dan kepala Sekolah
sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah
:
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika
siklus I
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika
siklus II
Tanggal 26 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika
siklus III
Tanggal 14Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus I
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus II
Tanggal 28 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
14
4. Mata
Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
5. Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas IV
SD Negeri 1 Panggungjaya Kecamatan Rawajitu Utara KabupatenTulang Bawang.
6. Karakteristik
Siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas IV SD Negeri 1 Panggungjaya
tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan
(intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar
belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka
cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi
menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada
beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang
pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai SLTA.
B.
Deskripsi Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus
sebanyak tiga siklus, dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : Perncanaan (planning), Pelaksanaan
(acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto,
2006).
15
1. Perencanaan
a.
Menyusun
jadwal mengajar
b.
Membuat
perangkat pembelajaran
c.
Menyusun
skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.
Mempersiapkan
media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.
Mempersiapkan
lembar observasi dan catatan lapangan
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari
tahap perencanaan, yang meliputi :
a.
Guru membuka
kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai dan
membagi kelompok belajar;
b.
Guru
memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada
kelompoknya;
c.
Guru
menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok,
serta bertanya jawab;
d.
Guru bersama
teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang berlangsung
dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap
kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah
satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
menanggapinya;
f.
Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.
Guru
memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
16
h.
Siswa yang
mendapat nilai kurang dari 65 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan
minimal, maka dilakukan perbaikan.
3. Pengamatan
dan Pengumpulan Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru
(teman sejawat) yaitu seorang
guru dari SD
Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara, yang bertugas mengamati
selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini
dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)
Lembar
Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)
Lembar
pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)
Lembar
Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar
siswa pada setiap siklus.
4. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis,
memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan
lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan pada siklus berikutnya.
17
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan
kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada
silkus ini merupakan siklus pamungkas dalam perbaikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
1. Hasil/Temuan
yang Diperoleh
Pada setiap akhir pembelajaran siklus I, II, dan III,
selalu diadakan tes evaluasi dan pengamatan. Hasil tersebut akan disajikan
dalam bentuk tabel yang memuat isi keseluruhan hasil / temuan yang diperoleh
selama melaksanakan penelitian. Hasil tersebut diperoleh dari catatan-catatan
peneliti sendiri dan catatan-catatan guru pendamping atau teman sejawat.
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Mata Pelajaran
Matematika
NO
|
NAMA
SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Anggun
Dewi Saputro
|
40
|
55
|
65
|
2
|
Andika
Andi Sanjaya
|
55
|
64
|
70
|
3
|
Anggun
Sari
|
60
|
71
|
79
|
4
|
Eniyanti
|
61
|
73
|
81
|
5
|
Ike
Rahayu Ningsih
|
72
|
81
|
93
|
6
|
Joko
Wibowo
|
43
|
55
|
65
|
7
|
Siti
Khotimatul Hasanah
|
35
|
47
|
55
|
8
|
Malik
fajar
|
67
|
75
|
89
|
9
|
Muhamad
Noer Efendi
|
71
|
82
|
93
|
10
|
Muhammad
Lutfi
|
74
|
86
|
95
|
11
|
Meliana
|
55
|
65
|
75
|
12
|
Musriatun
Hasanah
|
37
|
43
|
56
|
13
|
Nur
Hayati
|
65
|
75
|
86
|
14
|
Nur
Fusiah
|
67
|
77
|
87
|
15
|
Purwantini
|
60
|
71
|
85
|
16
|
Riska
Mujiati
|
73
|
81
|
84
|
19
17
|
Rudi
Irawan
|
41
|
51
|
65
|
18
|
Sumiati
|
43
|
55
|
66
|
19
|
Saiful
Huda
|
70
|
81
|
94
|
20
|
Sigit
Pambudi
|
61
|
74
|
87
|
21
|
Siti
Ratinah
|
55
|
65
|
74
|
22
|
Siti
Rukmana
|
34
|
47
|
53
|
23
|
Samiah
|
65
|
66
|
77
|
24
|
Rijal
|
57
|
68
|
74
|
25
|
Usnul
Khotimah
|
58
|
65
|
85
|
JUMLAH
|
1419
|
1673
|
1933
|
|
RATA-RATA
|
56,76
|
66,92
|
77,32
|
|
Tabel 2 : Hasil Pengamatan Motivasi Siswa Mata Pelajaran
IPS
NO
|
NAMA
SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Anggun
Dewi Saputro
|
45
|
56
|
65
|
2
|
Andika
Andi Sanjaya
|
54
|
60
|
71
|
3
|
Anggun
Sari
|
60
|
69
|
77
|
4
|
Eniyanti
|
62
|
70
|
81
|
5
|
Ike
Rahayu Ningsih
|
74
|
83
|
95
|
6
|
Joko
Wibowo
|
45
|
53
|
65
|
7
|
Siti
Khotimatul Hasanah
|
36
|
45
|
55
|
8
|
Malik
fajar
|
65
|
74
|
83
|
9
|
Muhamad
Noer Efendi
|
70
|
81
|
90
|
10
|
Muhammad
Lutfi
|
75
|
84
|
93
|
11
|
Meliana
|
53
|
63
|
74
|
12
|
Musriatun
Hasanah
|
35
|
45
|
54
|
13
|
Nur
Hayati
|
66
|
74
|
83
|
14
|
Nur
Fusiah
|
65
|
75
|
86
|
15
|
Purwantini
|
61
|
67
|
77
|
20
16
|
Riska
Mujiati
|
72
|
85
|
95
|
17
|
Rudi
Irawan
|
40
|
50
|
65
|
18
|
Sumiati
|
45
|
56
|
66
|
19
|
Saiful
Huda
|
71
|
82
|
91
|
20
|
Sigit
Pambudi
|
66
|
77
|
88
|
21
|
Siti
Ratinah
|
50
|
60
|
70
|
22
|
Siti
Rukmana
|
45
|
56
|
67
|
23
|
Samiah
|
55
|
65
|
74
|
24
|
Rijal
|
56
|
68
|
78
|
25
|
Usnul
Khotimah
|
65
|
75
|
86
|
JUMLAH
|
1431
|
1609
|
1929
|
|
RATA-RATA
|
57,24
|
64,36
|
77,16
|
|
Tabel 3 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran
Matematika
NO
|
NAMA
SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Anggun
Dewi Saputro
|
40
|
55
|
65
|
2
|
Andika
Andi Sanjaya
|
55
|
64
|
70
|
3
|
Anggun
Sari
|
60
|
71
|
79
|
4
|
Eniyanti
|
61
|
73
|
81
|
5
|
Ike
Rahayu Ningsih
|
72
|
81
|
93
|
6
|
Joko
Wibowo
|
43
|
55
|
65
|
7
|
Siti
Khotimatul Hasanah
|
35
|
47
|
55
|
8
|
Malik
fajar
|
67
|
75
|
89
|
9
|
Muhamad
Noer Efendi
|
71
|
82
|
93
|
10
|
Muhammad
Lutfi
|
74
|
86
|
95
|
11
|
Meliana
|
55
|
65
|
75
|
12
|
Musriatun
Hasanah
|
37
|
43
|
56
|
13
|
Nur
Hayati
|
65
|
75
|
86
|
14
|
Nur
Fusiah
|
67
|
77
|
87
|
21
15
|
Purwantini
|
60
|
71
|
85
|
16
|
Riska
Mujiati
|
73
|
81
|
84
|
17
|
Rudi
Irawan
|
41
|
51
|
65
|
18
|
Sumiati
|
43
|
55
|
66
|
19
|
Saiful
Huda
|
70
|
81
|
94
|
20
|
Sigit
Pambudi
|
61
|
74
|
87
|
21
|
Siti
Ratinah
|
55
|
65
|
74
|
22
|
Siti
Rukmana
|
34
|
47
|
53
|
23
|
Samiah
|
65
|
66
|
77
|
24
|
Rijal
|
57
|
68
|
74
|
25
|
Usnul
Khotimah
|
58
|
65
|
85
|
JUMLAH
|
1419
|
1673
|
1933
|
|
RATA-RATA
|
56,76
|
66,92
|
77,32
|
|
Tabel 4 : Hasil Ulangan Harian Siswa Mata Pelajaran IPS
NO
|
NAMA
SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Anggun
Dewi Saputro
|
45
|
56
|
65
|
2
|
Andika
Andi Sanjaya
|
54
|
60
|
71
|
3
|
Anggun
Sari
|
60
|
69
|
77
|
4
|
Eniyanti
|
62
|
70
|
81
|
5
|
Ike
Rahayu Ningsih
|
74
|
83
|
95
|
6
|
Joko
Wibowo
|
45
|
53
|
65
|
7
|
Siti
Khotimatul Hasanah
|
36
|
45
|
55
|
8
|
Malik
fajar
|
65
|
74
|
83
|
9
|
Muhamad
Noer Efendi
|
70
|
81
|
90
|
10
|
Muhammad
Lutfi
|
75
|
84
|
93
|
11
|
Meliana
|
53
|
63
|
74
|
12
|
Musriatun
Hasanah
|
35
|
45
|
54
|
13
|
Nur
Hayati
|
66
|
74
|
83
|
22
14
|
Nur
Fusiah
|
65
|
75
|
86
|
15
|
Purwantini
|
61
|
67
|
77
|
16
|
Riska
Mujiati
|
72
|
85
|
95
|
17
|
Rudi
Irawan
|
40
|
50
|
65
|
18
|
Sumiati
|
45
|
56
|
66
|
19
|
Saiful
Huda
|
71
|
82
|
91
|
20
|
Sigit
Pambudi
|
66
|
77
|
88
|
21
|
Siti
Ratinah
|
50
|
60
|
70
|
22
|
Siti
Rukmana
|
45
|
56
|
67
|
23
|
Samiah
|
55
|
65
|
74
|
24
|
Rijal
|
56
|
68
|
78
|
25
|
Usnul
Khotimah
|
65
|
75
|
86
|
JUMLAH
|
1431
|
1609
|
1929
|
|
RATA-RATA
|
57,24
|
64,36
|
77,16
|
|
2. Peningkatan
Motivasi Belajar Siswa
Peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
matematika dan IPS dengan melalui pendekatan pembelajaran experiential learning
pada siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu
Utara yang berjumlah 25 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada
masing-masing siklus. Secara lengkap data aktivitas belajar siswa dari siklus I
sampai III adalah :
Tabel 5 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang Termotivasi
|
Prosentase
Siswa yang Termotivasi
|
I
|
1
|
9
|
36,00 %
|
II
|
2
|
18
|
72,00%
|
III
|
3
|
22
|
88,00%
|
23
Tabel 6 : Prosentase Motivasi Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang Termotivasi
|
Prosentase
Siswa yang Termotivasi
|
I
|
1
|
8
|
32,00%
|
II
|
2
|
14
|
56,00%
|
III
|
3
|
23
|
92,00%
|
3. Peningkatan
Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika dan IPS dengan melalui pendekatan pembelajaran experiential learning
pada siswa kelas IV semester I SD Negeri 1 Panggung Jaya dapat dilihat dari
hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus
III dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 7 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
25
|
9
|
36,00 %
|
1419
|
56,76
|
II
|
25
|
18
|
72,00%
|
1673
|
66,92
|
III
|
25
|
22
|
88,00%
|
1933
|
77,32
|
Tabel 8 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
25
|
8
|
32,00%
|
1431
|
57,24
|
II
|
25
|
14
|
56,00%
|
1606
|
64,36
|
III
|
25
|
23
|
92,00%
|
1929
|
77,16
|
24
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran matematika dimulai hari
Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti
oleh 25 siswa kelas IV yang terdiri dari
11 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x
35 menit.
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya.
Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bertanya
jawab seputar bilangan dan dilanjutkan dengan penjelasan tentang bilangan prima
kemusian siswa belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal yang
ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses
pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I
ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari Jumat tanggal 14 Oktober 2009. Mengawali pertemuan
guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang suku-suku dan budaya
yang ada di Indonesia. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk
berdiskusi dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru
mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam
mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Setiap pertemuan (siklus I), selalu dilakukan pengamatan
terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu
teman sejawat. Pada siklus I ini motivasi
siswa dalam belajar tercatat
25
36 % untuk mata pelajaran matematika, dan 32 % pada mata
pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa masih sangat
rendah.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 9 siswa atau
36,00 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 8 anak
atau 32,00 %. Ini berarti kriteria berarti pada siklus I ini baik mata
pelajaran matematika maupun IPS keduanya belum memenuhi target bahkan masih
jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85
% atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari keseluruhan
yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
26
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan
guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran matematika dimulai
hari Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 25 siswa kelas IV yang terdiri
dari 11 laki-laki dan 14 anak perempuan.
Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan
apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan
kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu lalu,
serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan terbentuknya kelompok yang dibentuk
pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya
tentang bilangan prima. Guru memotivasi
siswa dengan bercerita tentang pentingnya memahami matematika dalam kehidupan
ini. Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas
soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi.
Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat
keberhasilan pada siklus II ini.
27
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dilaksanakan
hari Rabu tanggal 21 Oktober 2009. Mengawali
pertemuan guru melakukan apersepsi dengan bertanya jawab tentang asal siapa
yang yang bisa menyanyikan lagu lampung? Siapa yang bisa menyanyikan lagu
gundul-gundul pacul?
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward
(penguatan), kemudian dijelaskan bahwa masing-masing daerah itu mempunyai
perbedaan, baik bahasa maupun budayanya, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan.
Itu perbedaan yang harus dihargai. Dengan perbedaan itu kita bangsa Indonesia
semakin lengkap dan menjadi modal dasar pembangunan nasional Indonesia.
Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk bertanya jawab dan mengerjakan
soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu
untuk mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini motivasi siswa
dalam belajar tercatat 72,00 % untuk
mata pelajaran matematika, dan 56,00 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang cukup signifikan, walaupun belum klimaks.
28
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 18 siswa
atau 72 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 14 anak atau 56,00 %. Ini berarti kriteria pada siklus
II ini baik mata pelajaran matematika maupun IPS keduanya sudah banyak
mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih jauh dari yang
diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam kegiatan
pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan guru;
29
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3. Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran matematika
dilaksanakan pada hari Senin tanggal 26
Oktober 2009 diikuti oleh 25 siswa kelas IV yang terdiri dari 11 laki-laki dan 14 anak perempuan. Pertemuan
ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan
apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan
kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu lalu,
serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan terbentuknya kelompok yang dibentuk
pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya
tentang bilangan prima. Guru memotivasi
siswa dengan bercerita tentang pentingnya memahami matematika dalam kehidupan
ini. Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas
soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi.
Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat
keberhasilan pada siklus III ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III dilaksanakan
hari Rabu tanggal 28 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang asal siapa yang yang bisa menyanyikan lagu lampung?
Siapa yang bisa menyanyikan lagu gundul-gundul pacul?
30
Dari penampilan siswa tersebut guru memberikan reward
(penguatan), kemudian dijelaskan bahwa masing-masing daerah itu mempunyai
perbedaan, baik bahasa maupun budayanya, termasuk lagu-lagu yang dinyanyikan.
Itu perbedaan yang harus dihargai. Dengan
perbedaan itu kita
bangsa Indonesia semakin lengkap dan menjadi modal dasar
pembangunan nasional Indonesia. Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk
bertanya jawab dan mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan
guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa
dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini motivasi siswa
dalam belajar tercatat 88,00 % untuk mata
pelajaran matematika, dan 92,00 % pada mata pelajaranIPS. Hal ini menunjukkan
bahwa motivasi belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang cukup
signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 22 siswa
dari 25 siswa keseluruhan atau mencapai 88,00
%. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 23 anak dari 25 siswa
keseluruhan atau 92,00 %.
31
Ini berarti kriteria
pada siklus III ini baik mata pelajaran matematika maupun IPS keduanya sudah
banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan, yaitu
siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil yang
diperolehnya telah sampai pada target yang ditentukan.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
Pengelolaan pembelajaran matematika dan IPS dengan
pendekatan pembelajaran heuristik pada siklus III sudah lebih baik dari siklus
II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang
diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran
matematika dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 22 siswa dari jumlah siswa
keseluruhan yaitu 25 anak atau mencapai
88 %. Sedangkan mata pelajaran IPS sebanyak 23 anak dari jumlah
keseluruhan 25 anak atau sebesar 92 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses
pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, dorongan dan pendampig dalam kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan
pembahasannya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan
pembelajaran heuristik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa jika
siswa benar-benar termotivasi untuk meraih prestasi, peranan guru menjadi
sangat penting sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas dan
hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 9 : Prosentase Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa Mata Pelajaran
Matematika
Siklus
|
Prosentase
Motivasi
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
36 %
|
36,00 %
|
1419
|
56,76
|
II
|
72 %
|
72,00 %
|
1673
|
66,92
|
III
|
88 %
|
88,00 %
|
1933
|
77,32
|
Tabel 10 : Prosentase Motivasi dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Prosentase
Motivasi
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
32 %
|
32,00 %
|
1431
|
57,24
|
II
|
56 %
|
56,00 %
|
1609
|
64,36
|
III
|
92 %
|
92,00 %
|
1929
|
77,16
|
33
Tabel 11 : Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Siklus
|
Peningkatan Motivasi Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
36 %
|
36 %
|
10,16
|
Siklus II ke Siklus III
|
16 %
|
16 %
|
6,61
|
Tabel 12 : Peningkatan Prosentase Motivasi dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Peningkatan Motivasi Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
24 %
|
24 %
|
7,12
|
Siklus II ke Siklus III
|
36 %
|
36 %
|
12,8
|
Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa motivasi dan hasil belajar meningkat
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan pebelajaran heuristik dapat
menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di
sekolah guna meningkatkan hasil belajar
siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang
menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian
dari diri siswa. Dan seyoyanya guru
lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi
Mahasatya, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka
Cipta, Jaklarta
Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan
Belajar, Tarsito Bandung
Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas
Terbuka
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi,
PT Rineka Cipta, Jakarta
Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Rajawali, Jakarta
Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa
Beta, Bandung
Sudjana, 2008, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Soal
Cerita Matematika SD Melalui Penggunaan Bahan Manipulatif, WWW.
Jardiknas. Co.id
Prayoga Bestari dan Ati Sumiati, 2008, Pendidikan Kewrganegaraan SD
Kelas IV; Menjadi Warga Negara yang Baik, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta
Supardjo, 2004, Matematika SD dan MI untuk kelas IV,
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito
Bandung
Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT
Gelora Aksara Pratama
Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar,
Universitas Terbuka