MENGGAPAI
KETENANGAN JIWA
2012
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْمَلِكِ الْحَقِّ
الْمُبِيْنِ، الَّذِي حَبَانَا بِالْإِيْمَانِ واليقينِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
جَاءَنَا بِالإِسْلاَمِ القَوِيْمِ وَبِالْهُدَي، لِنَكُوْنَ بِهِ مِنَ
الأَبْرَارِ السُّعَدَاءِ، وَنَصُوْنُ بِهِ أَنْفُسَنَا مِنَ الشَّقَاءِ
وَالرَّدَي.اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد،ٍ خاتم الأنبياء والمرسلين،
وعلي آله الطيبين، وأصحابه الأخيار أجمعين، وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ .فـيا عـبا د الله ، اوصيكم ونفس بتقواالله ,
ا تقـواالله حق تقا ته ولا تمو تن الا
وانتم مسلمون
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan
Allah SWT...
Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah
Swt. Seraya mengagungkan dan memuji asma-Nya, yang telah mengkaruniakan rahmat
dan kasih sayang-nya kepada kita, sehingga kita masih diberi umur panjang dan
diberi kekuatan untuk beribadah dan mengabdi kepada-Nya.
Dalam perkembangan hidupnya, manusia seringkali berhadapan
dengan berbagai masalah yang terasa berat untuk mengatasinya. Akibatnya timbul
kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan,
bahkan tidak sedikit manusia yang
akhirnya kalap sehingga melakukan tindakan-tindakan yang semula dianggap tidak
mungkin dilakukannya, baik melakukan kejahatan terhadap orang lain maupun
melakukan kejahatan terhadap diri sendiri seperti meminum minuman keras dan
obat-obat terlarang hingga tindakan bunuh diri.
Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam hidup
ini yang terasa kian berat dihadapinya. Itu sebabnya, setiap orang ingin
memiliki ketenangan jiwa. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani
secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.
Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, banyak orang yang mencapainya dengan
cara-cara yang tidak Islami, sehingga bukan ketengan jiwa yang didapat tapi
malah membawa kesemrautan dalam jiwanya itu. Untuk itu, secara tersurat,
Al-Qur’an menyebutkan beberapa kiat praktis, yaitu:
1. Dzikrullah.
Dzikir kepada Allah Swt merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa, yakni dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan.
1. Dzikrullah.
Dzikir kepada Allah Swt merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa, yakni dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan nama-Nya di dalam hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan.
Bila seseorang menyebut nama Allah,
memang ketenangan jiwa akan diperolehnya. Ketika berada dalam ketakutan lalu
berdzikir dalam bentuk menyebut ta’awudz (mohon perlindungan Allah), dia
menjadi tenang. Ketika berbuat dosa lalu berdzikir dalam bentuk menyebut
kalimat istighfar atau taubat, dia menjadi tenang kembali karena merasa telah
diampuni dosa-dosanya itu. Ketika mendapatkan kenikmatan yang berlimpah lalu dia
berdzikir dengan menyebut hamdalah, maka dia akan meraih ketenangan karena
dapat memanfaatkannya dengan baik dan begitulah seterusnya sehingga dengan
dzikir, ketenangan jiwa akan diperoleh seorang muslim, Allah berfirman dalam Surat Ar Ra,du 28::
tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä ûÈõuKôÜs?ur Oßgç/qè=è% Ìø.ÉÎ/ «!$# 3
wr& Ìò2ÉÎ/ «!$# ûÈõyJôÜs? Ü>qè=à)ø9$# ÇËÑÈ
(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat
Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allahlah hati menjadi tentram (13:28).
Untuk mencapai ketenangan jiwa,
dzikir tidak hanya dilakukan dalam bentuk menyebut nama Allah, tapi juga dzikir
dengan hati dan perbuatan. Karena itu, seorang mu’min selalu berdzikir kepada
Allah dalam berbagai kesempatan, baik duduk, berdiri maupun berbaring.
1.
Yakin Akan Pertolongan Allah
Dalam hidup dan perjuangan, seringkali banyak kendala,
tantangan dan hambatan yang harus dihadapi, adanya hal-hal itu seringkali
membuat manusia menjadi tidak tenang yang membawa pada perasaan takut yang
selalu menghantuinya. Ketidaktenangan seperti ini seringkali membuat orang yang
menjalani kehidupan menjadi berputus asa dan bagi yang berjuang menjadi takluk
bahkan berkhianat.
Oleh karena itu, agar hati tetap tenang dalam perjuangan menegakkan agama Allah dan dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang muslim harus yakin dengan adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang terdahulu, tapi juga untuk orang sekarang dan pada masa mendatang. Allah berfirman :
Oleh karena itu, agar hati tetap tenang dalam perjuangan menegakkan agama Allah dan dalam menjalani kehidupan yang sesulit apapun, seorang muslim harus yakin dengan adanya pertolongan Allah dan dia juga harus yakin bahwa pertolongan Allah itu tidak hanya diberikan kepada orang-orang yang terdahulu, tapi juga untuk orang sekarang dan pada masa mendatang. Allah berfirman :
$tBur ã&s#yèy_ ª!$# wÎ) 3tô±ç/ ¨ûÈõyJôÜtFÏ9ur ¾ÏmÎ/ öNä3ç/qè=è% 4
$tBur çóǨZ9$# wÎ) ô`ÏB ÏYÏã «!$# 4
cÎ) ©!$# îÍtã íOÅ3ym ÇÊÉÈ 10. dan Allah
tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar
gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. dan kemenangan itu hanyalah
dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(QS. Al Anfal 10)
Dengan memperhatikan betapa banyak
bentuk pertolongan yang diberikan Allah kepada para Nabi dan generasi sahabat
dimasa Rasulullah Saw, maka sekarangpun kita harus yakin akan kemungkinan
memperoleh pertolongan Allah itu dan ini membuat kita menjadi tenang dalam
hidup ini. Namun harus kita ingat bahwa pertolongan Allah itu seringkali baru
datang apabila seorang muslim telah mencapai kesulitan yang sangat atau
dipuncak kesulitan sehingga kalau diumpamakan seperti jalan, maka jalan itu sudah
buntu dan mentok. Dengan keyakinan seperti ini, seorang muslim tidak akan
pernah cemas dalam menghadapi kesulitan karena memang pada hakikatnya
pertolongan Allah itu dekat,
Allah berfirman yang artinya: Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu
(cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?. Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman: "bilakah
datangnya pertolongan Allah?". Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah
itu amat dekat (QS Al Baqarah:214)
3. Memperhatikan Bukti Kekuasaan Allah
Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut
3. Memperhatikan Bukti Kekuasaan Allah
Kecemasan dan ketidaktenangan jiwa adalah karena manusia seringkali terlalu merasa yakin dengan kemampuan dirinya, akibatnya kalau ternyata dia merasakan kelemahan pada dirinya, dia menjadi takut
dan tidak tenang, tapi kalau dia
selalu memperhatikan bukti-bukti kekuasaan Allah dia akan menjadi yakin
sehingga membuat hatinya menjadi tentram, hal ini karena dia sadari akan
besarnya kekuasaan Allah yang tidak perlu dicemasi, tapi malah untuk dikagumi.
Allah berfirman yang artinya:
Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata:
"Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang
mati". Allah berfirman: "Belum yakinkah kamu?". Ibrahim
menjawab: "Aku telah meyakininya, akan tetapi agar hatiku tenang (tetap
mantap dengan imanku)". Allah berfirman: ("kalau begitu) ambillah
empat ekor burung, lalu cincanglah, kemudian letakkan di atas tiap-tiap satu
bukit satu satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka,
niscaya mereka datang kepadamu dengan segera". Dan ketahuilah bahwa Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Al Baqarah : 260).
4. Bersyukur
Allah Swt memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah banyak, baik banyak dari segi jumlah ataupun minimal terasa banyaknya.
4. Bersyukur
Allah Swt memberikan kenikmatan kepada kita dalam jumlah yang amat banyak. Kenikmatan itu harus kita syukuri karena dengan bersyukur kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, hal ini karena dengan bersyukur, kenikmatan itu akan bertambah banyak, baik banyak dari segi jumlah ataupun minimal terasa banyaknya.
Tapi kalau tidak bersyukur,
kenikmatan yang Allah berikan itu kita anggap sebagai sesuatu yang tidak ada
artinya dan meskipun jumlahnya banyak kita merasakan sebagai sesuatu yang
sedikit.
Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat mereka menjadi tidak tenang, Allah berfirman yang artinya:
Apabila manusia tidak bersyukur, maka Allah memberikan azab yang membuat mereka menjadi tidak tenang, Allah berfirman yang artinya:
Dan Allah telah membuat suatu
perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tentram, rizkinya
melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk) nya mengingkari
nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan
dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat(QS An Nahl:112).
5. Tilawah, Tasmi’ dan tadabbur Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab yang berisi sebaik-baik perkataan, diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, karenanya orang yang membaca (tilawah), mendengar bacaan (tasmi’) dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-Qur’an niscaya menjadi tenang hatinya, manakala dia betul-betul beriman kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Allah telah menurunkan perkataan yang baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhanya,
5. Tilawah, Tasmi’ dan tadabbur Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab yang berisi sebaik-baik perkataan, diturunkan pada bulan suci Ramadhan yang penuh dengan keberkahan, karenanya orang yang membaca (tilawah), mendengar bacaan (tasmi’) dan mengkaji (tadabbur) ayat-ayat suci Al-Qur’an niscaya menjadi tenang hatinya, manakala dia betul-betul beriman kepada Allah Swt, Allah berfirman yang artinya: Allah telah menurunkan perkataan yang baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhanya,
kemudian menjadi tenang kulit dan
hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu
Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan
Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya (QS Az Zumar:23).
Oleh karena itu, sebagai mu’min, interaksi kita dengan al-Qur’an haruslah sebaik mungkin, baik dalam bentuk membaca, mendengar bacaan, mengkaji dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Manakala interaksi kita terhadap Al-Qur’an sudah baik, maka mendengar bacaan Al-Qur’an saja sudah membuat keimanan kita bertambah kuat yang berarti lebih dari sekedar ketenangan jiwa, Allah berfirman yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka
dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka
(karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (QS Al Anfal:2).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.