UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DAN PKn
(Laporan)
Oleh
AMINAH
NIM : 814 646
137

UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR
LAMPUNG
LEMBAR
PENGESAHAN
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATA
PELAJARAN MATEMATIKA DAN PKn SD
NEGERI 1 PANGGUNG REJO KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN
2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A : A M I N A H
NIM :
814 646 137
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
MASA UJIAN : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA
3. Lokasi Penelitian :
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 PANGGUNG REJO
KELAS :
V (LIMA)
MATA PELAJARAN : MATEMATIKA DAN
PKn
ALAMAT :
Panggung Rejo Kec. Rawajitu Utara
Kab. Mesuji
4.
Lama Penelitian :
1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
ERI SETIAWAN,
S.Pd.SD A M I N A H
NIP. 19581110198831 002 NIM. 814 646 137
ii
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas
Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal
hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.
Laporan
yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas
Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan
selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak
P A D R I, S.Pd.SD. selaku
Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar (Pokjar) Bumi Dipasena yang telah
memberikan fasilitas dan kesempatan untuk melaksanakan perkuliahan dan penelitian
untuk laporan ini.
2. Bapak Drs. Eri Setiawan, M.Si. selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahannya sehingga
penelitian dan penulisannya ini dapat terselesaikan sesuai dengan targetnya.
3. Bapak Gono, A.Ma.Pd. selaku Kepala SD negeri 1 Panggung Rejo yang
telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan penelitian.
4. Ibu Suprihatin selaku teman sejawat yang
dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan masukan-masukan yang amat
berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
5. Bapak Ibu guru SD Negeri 1 Panggung Rejo yang
telah membantu pelaksanaan observasi dalam penelitian atau perbaikan
pembelajaran ini.
iii
5. Rekan-rekan Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi
Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan pembelajaran dan penyusunan
laporan ini.
Kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil hingga
terselesaikannya penyusunan dan penulisan laporan ini, kami tidak bisa
memberikan imbalan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa semoga akan mendapat
imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap
kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya
kepada segenap pembaca sekalian. Amin.
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Penulis,
A M I N A H
NIM. 814 646 137
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ........ ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUN
A.
Latar
Belakang Masalah ........................................ 1
B.
Rumusan
Masalah .................................................. 4
C.
Tujuan
Penelitian ................................................... 4
D.
Manfaat dan
Kegunaan Penelitian ........................ 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Aktivitas ............................................ 6
B.
Pengertian
Hasil Belajar ...................................... 6
C.
Pengertian
Pembelajaran Experiential Learning... 8
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .......................................................... 10
B. Deskripsi Per Siklus ............................................. 11
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 15
1.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ................. 15
2.
Peningkatan Hasil Belajas Siswa ....................... 16
B. Pembahasan ........................................................... 16
1. Siklus I ............................................................... 16
2.
Siklus II ............................................................. 19
3. Siklus III ............................................................ 21
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................... 25
B. Saran...................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vii
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
|
Judul
Laporan
|
:
|
UPAYA
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN
EXPERIENTIAL LEARNING PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN PKn SD
NEGERI 1 PANGGUNG REJO KEC. RAWAJITU UTARA TAHUN PELAJARAN
2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A :
A M I N A H
NIM :
814 646 137
PROGRAM STUDI :
S-1 PGSD
MASA UJIAN :
2009.2
KELOMPOK BELAJAR :
BUMI DIPASENA
NO
|
HARI /
TANGGAL
|
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
|
PARAF
|
Bumi
Dipasena, Nopember 2009
Pembimbing,
Drs. ERI SETIAWAN, M.Si.
NIP. 1958111019883
1 002
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan variabel yang tidak
dapat diabaikan dalam mentransformasikan pengetahuan, nilai-nilai dan
keterampilan yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Pendidikan
memiliki dua fungsi utama yaitu fungsi konservatif dan fungsi progresif. Fungsi
konservatif pendidikan adalah bagaimana untuk mempertahankan dan mewariskan
identitas dan cita-cita suatu masyarakat. Sedangkan fungsi progresif pendidikan
adalah sebagaimana aktifitas pendidikan adalah yang dapat memberikan pembekalan
dan pengembangan pengetahuan serta nilai-nilai keterampilan kepada generasi
penerus sehingga memiliki kemampuan dan kesanggupan dalam menghadapi tantangan
kehidupan di masa depan yang semakin kompleks.
Pendidikan pada hakekatnya adalah proses
yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan potensi pada seseorang yang
meliputi tiga aspek kehidupan, yaitu pandangan
hidup, sikap hidup dan keterampilan. Dimana ketiganya merupakan kesatuan secara
totalitas yang sangat melekat pada diri seseorang. Selain itu dalam rangka untuk meningkatkan mutu
pendidikan ini pemerintah telah banyak melaksanakan usaha – usaha yang positif
antara lain: Melaksanakan pembaharuan dalam bidang kurikulum, pengadaan buku –
buku pelajaran yang bermutu dan disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
1
2
Upaya dalam
meningkatkan mutu pembelajaran terutama pada mata pelajaran matematika telah
dirasakan oleh semua kalangan, sehingga begitu besar dan kuatnya gaung sugesti
matematika di kalangan masyarakat, seolah matematika menjadi tolok ukur
keberhasilan seorang siswa di bangku sekolahnya.
Dengan
popularitasnya matematika sebagai mata pelajaran andalan di semua jenjang,
sudah selayaknya semua komponen pendidikan mengapresiasi dan meresponnya secara
positif. Dengan respon positif ini paling tidak akan menjadikan tambahan spirit
bagi pengelola pendidikan termasuk guru matematika untuk benar-benar
membelajarkan para siswanya secara optimal. Namun keberhasilan pembelajaran
tidak hanya ditentukan oleh pihak guru saja, tapi harus ada kesepahaman antara
semua komponen pendidikan, baik orang tua, siswa maupun lingkungan.
Dalam praktek
di lapangan ternyata telah terjadi sedikit ketimpangan antara harapan dan
kenyataan. Harapan masyarakat yang cenderung menempatkan mata pelajaran
matematika ditambah lagi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
sebagai mata pelajaran yang istimewa namun dalam pelaksanaan pembelajaran di
kelas, untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Kewarganegaraan tersebut
justru terbilang sebagai mata pelajaran yang sulit dan rumit bagi anak. Sulit
dan rumitnya itu karena banyaknya rumus-rumus dan konsep yang harus dikuasi
siswa, demikian juga untuk PKn yang di dalamnya memuat pengetahuan-pengetahuan
dan fakta-fakta yang banyak dan harus dihapalkan. Dalam hal ini seolah siswa
merasa banyak terbebani dengan dengan berbagai konsep, fakta dan rumus-rumus
tersebut, sehingga tidak jarang
3
pembelajaran yang dilakukan
guru dalam kelas itu cenderung asal-asalan, karena bagi seorang guru merasa
tidak direspon siswa secara baik.
Problema
semacam itu sudah umum terjadi, sehingga dalam hal ini guru yang dikatakan
sebagai pembimbing dan pendidik dituntut mampu mencari jalan keluar untuk
mengangkat dan mengantarkan anak didiknya dari yang tidak suka dengan mata
pelajaran menjadi lebih suka, dari yang tidak punya gairah belajar menjadi
lebih bergairah. Oleh karena itu seorang guru dituntut bisa menciptakan suasana
belajar yang kondusif , menarik dan nyaman. Kalau selama ini mata pelajaran
matematika dan PKn dianggap membosankan, guru harus bisa menemukan strategi dan
metode pembelajaran yang lebih disenangi siswa.
Di antara
sekian banyak strategi dan metode pembelajaran itu guru harus bisa memilih dan
menentukannya sesuai dengan karakter materi pembelajaran yang dipelajari. Tidak
ada metode atau strategi pembelajaran yang paling baik, dan sebaliknya tidak
ada yang paling jelek. Tapi guru harus bisa memilih dan memadukan metode dan
strategi pembelajaran itu secara tepat, dan logis.
Berdasarkan uraian diatas penulis dalam
penelitian mengambil judul : “Upaya
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran
Experiential Learning pada Mata Pelajaran Matematika dan Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas V SD Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan Rawajitu Utara Kabupaten Mesuji Tahun Pelajaran 2009/2010.
4
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
“Bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Matematika dan PKn melalui pendekatan
pembelajaran Experiential Learning?”.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1.
Ingin mengetahui peningkatan aktivitas belajar
siswa kelas V Semester I
Tahun Pelajaran 2009/2010 pada mata pelajaran Matematika dan PKn di SD Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan
Rawajitu Utara Kabupaten Tulang Bawang tahun pelajaran 2009/2010.
2. Ingin
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V Semester I Tahun Pelajaran 2009/2010 pada
mata pelajaran Matematika dan PKn di SD Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan Rawajitu
Utara Kabupaten Tulang Bawang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian
Suatu penelitian tentunya
diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat bagi berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi Guru
Membantu
guru dalam usaha menemukan bentuk pembelajaran dan sebagai bahan masukan untuk
mengetahui bahwa pendekatan pembelajaran Experiential Learning merupakan salah satu bentuk upaya dalam kegiatan pembelajaran yang
memngkinkan dapat menambah atau meningkatkan aktivitas belajar siswa.
5
2. Bagi Lembaga yang Diteliti
Penelitian dapat dijadikan sebagai tolak
ukur serta inovasi dalam pengelolaan Pendidikan di sekolah, serta sebagai
motivasi untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan di sekolah, selain itu juga
sebagai suatu usaha dalam rangka
mencapai tujuan kurikulum seperti yang telah dirumuskan dalam kurikulum
sekolah.
3.
Bagi Siswa
Memotivasi siswa yang dimungkinkan dapat mendorong
penigkatan aktivitas dan hasil belajar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Aktivitas Belajar
Pada
prinsipnya belajar itu adalah berbuat “Learning by doing” dan memegang peranan
penting dalam menunjang prestasi belajar. The Liang Gie (1981 : 6) mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah segenap rangkaian atau
aktivitas belajar yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang mengakibatkan
perubahan dalam dirinya berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang
sifatnya sedikit banyak permanen”.
Sardiman
(2006 : 100) menyatakan aktivitas belajar dibagi menjadi aktivitas fisik dan
aktivitas mental. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan
anggota badan, membuat sesuatu, bermain atau bekerja, tidak hanya duduk
mendengarkan, melihat atau pasif. Peserta didik yang memiliki mental adalah
jika daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau berfungsi dalam rangka
pembelajaran.
B. Pengertian Hasil
Belajar
Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar, dengan terlebih
dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan atau yang
dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam kegiatan
pembelajaran yang telah dikuasai siswa.
6
7
Hal ini sejalan dengan Syaiful Bahri Djamarah (2002:142)
yang menyatakan bahwa : “Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar yaitu : (1) faktor lingkungan :
lingkungan alami dan lingkungan budaya; (2) faktor instrumental :
kurikulum, program, sarana, fasilitas, dan guru; (3) kondisi fisiologis :
kondisi fisiologis, kondisi panca indra; (4) kondisi psikologis : minat,
kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif.
Keberhasilan dalam belajar perlu dinilai, hal ini sesuai
dengan pendapat Nana Sudjana dan Hetwijis Vera Visana (2001 : 7) yang
menyatakan bahwa : “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai
terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu”.
Suharsini Arikunto (1997:282) ia menyatakan bahwa : “Bagi
seorang siswa nilai merupakan cermin dari keberhasilan belajar. Namun bukan hanya siswa sendiri yang
memerlukan cermin keberhasilan belajar, guru dan orang lainpun memerlukannya”.
Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut ditinjau dari sudut peristiwa yang terjadi pada sitem
psichophisis seseorang yang melakukan belajar berarti suatu proses bekerjanya
sistem urat saraf dimana berbagai perubahan terjadi didalamnya. Ditinjau dari
sikap individu dalam menghadapi objek yang dipelajari, belajar dalah suatu
kegiatan menyusun dan mengatur lingkungn dengan sebaik-baiknya, sehingga
lingkungan tersebut terserap oleh individu yang bersangkutan. Jika ditinjau
dari segi kegiatannya, belajar adalah suatu kegiatan untuk memmperoleh kebiasaan-kebiasaan,
pegetahuan dan pengembangan tertentu dari sikap-sikap bagi orang yang
melakukannya.
8
Dari uraian di atas,
belajar mempunyai beberapa pengertian yaitu yang pertama bahwa belajar
merupakan perubahan-perubahan dari proses bekerjanya urat syaraf. Kedua belajar
mepunyai arti kemampuan menyusun dan mengatur lingkungan dengan sebaik–baiknya
dan yang ketiga belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengertian dan
pengembangan sikap. Prestasi
adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan, dikerjakan), sedang pengertian
prestasi belajar dalam pembahasan ini yang penulis maksud adalah hasil
diperoleh dari proses belajar dengan nilai tinggi maupun rendah, baik dalam
bentuk nilai kualitatif maupun kuantitatif.
Pelajar atau siswa harus
mempunyai konsekwensi belajar, menekuni pelajarannya demi tercapainya
cita-citanya. Tanpa adanya ketekunan belajar mustahil seorang siswa akan
mencapai prestasi yang tinggi. Belajar adalah merupakan pekerjaan yang berat,
seorang siswa tidak akan sanggup mengeluarkan tenaga yang berat itu dalam satu
hari penuh sekalipun siswa itu mempunyai niatan yang baik, karena pikirannya
akan beralih pada satu topik kepada topik yang lain. Oleh karena itu kegiatan
belajar bukanlah pekerjaan yang terus menerus, tetapi seorang siswa dapat
membagi waktunya pada masa yang pendek dalam kontinuitas belajarnya.
C. Pengertian
Pendekatan Pembelajaran Experiential Learning
- Pengertian Pendekatan
Pendekatan yaitu suatu rangkaian tindakan yang terpola /
terorganisir berdasarkan prinsip tertentu (filosofis, psikhologis, didaktis,
ekologis) yang terarah secara sistematis pada tujuan yang hendak dicapai
(Depdiknas, 2003).
9
- Experiential Learning
Experiential Learning berarti belajar melalui penghayatan langsung atas
pengalaman yang dialami. Walter dan Marks (1981) dalam Wisnubrata (1990)
mengemukakan definisi Experiential Learning sebagai berikut : “Experiential
Learning merupakan suatu urutan peristiwa satu atau lebih tujuan belajar yang
ditetapkan, yang mensyaratkan keterlibatan siswa secara aktif pada salah satu
hal yang dipelajari dalam urutan itu. Pelajaran disajikan, diilustrasikan,
disoroti dan didukung melalui keterlibatan siswa. Prinsip utama experiential learning
adalah seseorang belajar paling baik apabila ia melakukannya.
Dengan demikian ciri experiential
learning adalah :
- Keterlibatan siswa di mana mereka aktif melakukan sesuatu;
- Terjadi relevansi terhadap topik pada experiential;
- Tangung jawab siswa harus dingatkan;
- Penggunaan expereiential learning bersifat luwes, baik settingnya, siswa maupun tipe pengalaman belajarnya.
Adapun dalam
pelaksanaannya experiential learning meliputi 5 tahapan, yaitu tahap pengantar,
tahap kegiatan, tahap debriefing, tahap rangkuman, dan tahap evaluasi. Salah
satu perubahan yang paling sederhana dan paling jelas dalam experiential
learning adalah melalui umpan balik (feedback).
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Subjek Penelitian
2. Lokasi
Penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan
di kelas V semester satu SD Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan Rawajitu Utara
Kabupaten Tulang Bawang Lampung.
3. Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan
yaitu mulai tanggal 01 Oktober sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 6 jam
pelajaran (3 kali pertemuan) untuk masing-masing pelajaran. Siswa yang menjadi
subjek penelitian ini berjumlah 35 orang siswa, yang terdiri dari 19 orang
laki-laki dan 16 orang perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti
(guru bidang study), seorang obsever, dan kepala Sekolah
sebagai penanggung jawab. Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini
adalah :
Tanggal 07 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika siklus
I
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika siklus
II
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran Matematika
siklus III
Tanggal 09 Oktober 2009 untuk mata pelajaran PKn siklus I
Tanggal 16 Oktober 2009 untuk mata pelajaran PKn siklus II
Tanggal 23 Oktober 2009 untuk mata pelajaran PKn siklus III
10
11
4. Mata
Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Matematika dan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
5. Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas V
SD Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan Rawajitu Utara KabupatenTulang Bawang.
6. Karakteristik
Siswa
Secara umum keberadaan siswa kelas V SD Negeri 1 Panggungrejo
tergolong anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan
(intellegensia) maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar
belakang keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka
cukup beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi
menengah, dan ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada
beberapa anak yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang
pendidikan keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai SLTA.
B.
Deskripsi Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus
sebanyak tiga siklus, dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : Perncanaan (planning), Pelaksanaan
(acting), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto,
2006).
12
1. Perencanaan
a.
Menyusun
jadwal mengajar
b.
Membuat
perangkat pembelajaran
c.
Menyusun
skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
d.
Mempersiapkan
media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
e.
Mempersiapkan
lembar observasi dan catatan lapangan
2. Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari
tahap perencanaan, yang meliputi :
a.
Guru membuka
kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang dicapai dan
membagi kelompok belajar;
b.
Guru
memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada
kelompoknya;
c.
Guru
menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok,
serta bertanya jawab;
d.
Guru bersama
teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang
berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap
kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah
satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
menanggapinya;
f.
Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.
Guru
memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
13
h.
Siswa yang
mendapat nilai kurang dari 65 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan minimal,
maka dilakukan perbaikan.
3. Pengamatan/Pengumpulan
Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru
(teman sejawat) yaitu seorang
guru dari SD
Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan Rawajitu Utara, yang bertugas mengamati
selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini
dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
1)
Lembar
Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
2)
Lembar
pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
3)
Lembar
Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar
siswa pada setiap siklus.
4. Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis,
memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan
lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan pada siklus berikutnya.
14
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan
kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada
silkus ini merupakan siklus pamungkas dalam perbaikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
- Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika
dan PKn dengan melalui pendekatan pembelajaran experiential learning pada siswa
kelas V semester I SD Negeri 1 Panggungrejo Kecamatan Rawajitu Utara yang
berjumlah 35 siswa, selalu diamati di setiap pertemuan pada masing-masing
siklus. Secara lengkap data aktivitas belajar siswa dari siklus I sampai III
adalah :
Tabel 1 : Prosentase Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang aktif
|
Prosentase
Siswa yang aktif
|
I
|
1
|
11
|
31%
|
II
|
2
|
23
|
66%
|
III
|
3
|
31
|
89%
|
Tabel 2 : Prosentase Aktivitas Siswa pada Mata Pelajaran
PKn
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang aktif
|
Prosentase
Siswa yang aktif
|
I
|
1
|
12
|
34%
|
II
|
2
|
25
|
71%
|
III
|
3
|
32
|
91%
|
15
16
- Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
matematika dan PKn dengan melalui pendekatan pembelajaran experiential learning
pada siswa kelas V semester I SD Negeri 1 Panggungrejo dapat dilihat dari hasil
ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus III
dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
35
|
11
|
31,42 %
|
1700
|
48,57
|
II
|
35
|
21
|
60%
|
2230
|
63,71
|
III
|
35
|
30
|
85,71%
|
2480
|
70,85
|
Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
35
|
12
|
34,28%
|
1720
|
49,14
|
II
|
35
|
24
|
68,57%
|
2300
|
65,71
|
III
|
35
|
31
|
88,57%
|
2510
|
71,71
|
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran matematika dimulai hari
Rabu tanggal 07 Oktober 2009 diikuti oleh 35 siswa kelas V yang terdiri
dari 19 laki-laki dan 16 anak perempuan.
Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit.
17
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menentukan kelompok belajarnya.
Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita
dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal
yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir
proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada
siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran PKn siklus I dimulai hari
Jumat tanggal 09 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang desa tempat tinggal masing-masing. Jika beberapa
desa digabung membentuk pemerintah di atas desa yaitu kecamatan. Kemudian
dilanjut dengan diskusi kelompok untuk berdiskusi dan mengerjakan soal-soal
yang ada di LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk
mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat yaitu
teman sejawat. Pada siklus I ini aktivitas siswa dalam belajar tercatat 31 % untuk mata pelajaran
matematika, dan 34 % pada mata pelajaran PKn. Hal ini menunjukkan bahwa
aktivitas belajar siswa masih sangat rendah.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 11 siswa atau
18
31,34 %. Sedangkan untuk mata pelajaran PKn sebanyak 12
anak atau 34,28 %. Ini berarti kriteria berarti pada siklus I ini baik mata
pelajaran matematika maupun PKn keduanya belum memenuhi target bahkan masih
jauh dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85
% atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untukmenyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan penjelasan
guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
19
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran matematika dimulai
hari Rabu tanggal 14 Oktober 2009 diikuti oleh 35 siswa kelas V yang terdiri
dari 19 laki-laki dan 16 anak perempuan.
Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru
melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk
menentukan kelompok belajarnya dan menginformasikan hasil tes pada pertemuan
minggu lalu, serta menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Dengan terbentuknya kelompok yang dibentuk
pada minggu yang lalu guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya
tentang kelipatan suatu bilangan. Guru
memotivasi siswa dengan bercerita tentang sapi perempuan jumlahnya 5, lalu sapi
itu beranak semua, berapa sekarang jumlah sapi tersebut ? itulah kelipatan.
Lalu dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas
soal-soal yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi.
Pada akhir proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat
keberhasilan pada siklus II ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran PKn siklus II dilaksanakan
hari Jumat tanggal 16 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan
apersepsi dengan bertanya jawab tentang desa tempat tinggal masing-masing. Jika
beberapa desa digabung membentuk pemerintah di atas desa yaitu kecamatan.
Wilayah Kecamatan juga ada yang memimpin yaitu Camat.
20
Dalam menyelenggarakan tugasnya camat dibantu oleh
Sekretaris Kecamatan (Sekcam) dan perangkat lainnya. Kemudian dilanjut dengan
diskusi kelompok untuk bertanya jawab dan mengerjakan soal-soal yang ada di
LKS. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk
mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini aktivitas
siswa dalam belajar tercatat 66 % untuk
mata pelajaran matematika, dan 71 % pada mata pelajaran PKn. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang cukup signifikan, walaupun belum klimaks..
d.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 21 siswa
atau 60 %. Sedangkan untuk mata pelajaran PKn sebanyak 24 anak atau 68,57 %. Ini berarti kriteria pada siklus II
ini baik mata pelajaran matematika maupun PKn keduanya sudah banyak mengalami
kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun masih jauh dari yang diharapkan,
yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih.
21
e.
Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dan strategi dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan lain yang seharusnya
dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3. Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran matematika
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21
Oktober 2009 diikuti oleh 35 siswa kelas V yang terdiri dari 19 laki-laki dan 16 anak perempuan.
22
Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali
pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal dan
menginformasikan hasil tes pada pertemuan minggu lalu, serta menyampaikan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Dengan terbentuknya kelompok yang sudah dibentuk pada minggu yang lalu
guru mencoba mengoptimalkan untuk menggali pengalamannya tentang kelipatan suatu
bilangan. Guru memotivasi siswa dengan
bercerita tentang sapi perempuan jumlahnya 5, lalu sapi itu beranak semua,
berapa sekarang jumlah sapi tersebut ? itulah kelipatan. Dibantu dengan alat
peraga dari batu atau lidi salah satu anak diminta menjajarnya diatas meja
kemudian masing-masing diberi tambahan satu sebagai kelipatannya. Lalu
dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas membahas soal-soal
yang ada di LKS. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir
proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada
siklus III ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran PKn siklus III dilaksanakan
hari Jumat tanggal 23 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan
apersepsi dengan bertanya jawab tentang desa tempat tinggal masing-masing. Jika
beberapa desa digabung membentuk pemerintah di atas desa yaitu kecamatan.
Wilayah Kecamatan juga ada yang memimpin yaitu Camat. Dalam menyelenggarakan
tugasnya camat dibantu oleh Sekretaris Kecamatan (Sekcam) dan perangkat lainnya.
Kemudian dilanjut dengan diskusi kelompok untuk bertanya jawab dan mengerjakan
soal-soal yang ada di LKS.
23
Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk
mengetahuitingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini aktivitas
siswa dalam belajar tercatat 89 % untuk
mata pelajaran matematika, dan 91 % pada mata pelajaran PKn. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
f.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran matematika sebanyak 30 siswa
atau 85,71 %. Sedangkan untuk mata pelajaran PKn sebanyak 31 anak atau 88,57
%. Ini berarti kriteria pada siklus III ini baik mata pelajaran matematika
maupun PKn keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target
yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau
lebih, dan hasil yang diperolehnya telah melampauinya.
g.
Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
24
Pengelolaan pembelajaran matematika dan PKn dengan
pendekatan pembelajaran experiential learning pada siklus III sudah lebih baik
dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil belajar siswa yakni sudah
memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil yang dicapai siswa pada
mata pelajaran matematika dengan nilai lebih dari 65 sebanyak 30 siswa dari
jumlah siswa keseluruhan yaitu 35 anak
atau mencapai 85,71 %. Sedangkan mata pelajaran PKn
sebanyak 31 anak dari jumlah keseluruhan 35 anak atau sebesar 88,57 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses
pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, dorongan dan pendampig dalam kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan
pembahasannya dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan melalui pendekatan
pembelajaran experiential learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa jika siswa benar-benar termotivasi untuk meraih prestasi, peranan
guru menjadi sangat penting sebagai motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi aktivitas dan
hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 5 : Prosentase Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Matematika
Siklus
|
Prosentase
Aktivitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
31 %
|
31,42 %
|
1700
|
48,57
|
II
|
66 %
|
60 %
|
2230
|
63,71
|
III
|
89 %
|
85,71 %
|
2480
|
70,85
|
Tabel 6 : Prosentase Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
PKn
Siklus
|
Prosentase
Aktivitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
34 %
|
34,28 %
|
1720
|
49,14
|
II
|
71 %
|
68,57 %
|
2300
|
65,71
|
III
|
91 %
|
88,57 %
|
2510
|
71,71
|
25
26
Tabel 7 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika
Siklus
|
Peningkatan Aktiv-itas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
35 %
|
28,58 %
|
15,14
|
Siklus II ke Siklus III
|
23 %
|
25,71 %
|
7,14
|
Tabel 8 : Peningkatan Prosentase Aktivitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran PKn
Siklus
|
Peningkatan Aktiv-itas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
37 %
|
34,29 %
|
16,57
|
Siklus II ke Siklus III
|
20 %
|
20 %
|
6
|
Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa aktivitas dan hasil belajar
meningkat
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan pebelajaran experiential
learning dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat
diterapkan di sekolah guna meningkatkan
hasil belajar siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan
metode pembelajaran yang menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa
sebagai upaya pengekspresian dari diri siswa. Dan seyoyanya guru lebih dapat mamainkan peran
guru sebagai motivator dan fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi
Mahasatya, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka
Cipta, Jaklarta
Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan
Belajar, Tarsito Bandung
Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas
Terbuka
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi,
PT Rineka Cipta, Jakarta
Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Rajawali, Jakarta
Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa
Beta, Bandung
Sudjana, 2008, Peningkatan Kualitas Pembelajaran Soal
Cerita Matematika SD Melalui Penggunaan Bahan Manipulatif, WWW.
Jardiknas. Co.id
Prayoga Bestari dan Ati Sumiati, 2008, Pendidikan Kewrganegaraan SD
Kelas IV; Menjadi Warga Negara yang Baik, Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional, Jakarta
Supardjo, 2004, Matematika SD dan MI untuk kelas IV,
PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito
Bandung
Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT
Gelora Aksara Pratama
Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar,
Universitas Terbuka
Lampiran 1 :
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS V
MATA PELAJARAN MATEMATIKA
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Siti Nurhasanah
|
66
|
75
|
80
|
2
|
Agus Saputra
|
35
|
47
|
51
|
3
|
Ayu Anggraini
|
33
|
44
|
50
|
4
|
Ayu Azhari
|
61
|
79
|
86
|
5
|
Darwin
|
61
|
78
|
81
|
6
|
Dewi Ambarwati
|
34
|
50
|
65
|
7
|
Eko Maryadi
|
34
|
66
|
71
|
8
|
Jamba Ria
|
41
|
63
|
70
|
9
|
Jepri
|
41
|
67
|
72
|
10
|
Lailatul Hikmah
|
56
|
66
|
70
|
11
|
Muhamad Wahyudi
|
66
|
75
|
82
|
12
|
Muhamad Muslim Al Arif
|
40
|
55
|
65
|
13
|
Nurkholis
|
61
|
70
|
81
|
14
|
Nurhayati
|
40
|
55
|
66
|
15
|
Febrian Wahyu Saputra
|
41
|
58
|
65
|
16
|
Roby Sugara
|
66
|
79
|
88
|
17
|
Ralin
|
62
|
75
|
80
|
18
|
Siti Fadilah
|
50
|
61
|
70
|
19
|
Siti Fatimah
|
45
|
60
|
70
|
20
|
Siti Aisah
|
33
|
44
|
50
|
21
|
Susi Nurjanah
|
45
|
58
|
65
|
22
|
Wandi Saputra
|
50
|
68
|
70
|
23
|
Endang Agustina
|
62
|
76
|
8l
|
24
|
Riska
|
65
|
73
|
81
|
25
|
Shinta Pronika
|
35
|
46
|
50
|
26
|
Ulfa Solihatun
|
46
|
66
|
72
|
27
|
Dedi Prayogi
|
62
|
78
|
83
|
28
|
Indra Gandi
|
62
|
76
|
80
|
29
|
Naimah
|
46
|
67
|
71
|
30
|
Delta
|
44
|
58
|
66
|
31
|
Monika
|
40
|
56
|
66
|
32
|
Rani
|
44
|
66
|
65
|
33
|
Keken
|
42
|
58
|
65
|
34
|
Edi Randa
|
35
|
49
|
55
|
35
|
Sandi
|
46
|
58
|
65
|
JUMLAH
|
1700
|
2230
|
2480
|
|
RATA-RATA
|
48,57
|
63,71
|
70,85
|
|
Lampiran 2 :
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS V
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Siti Nurhasanah
|
62
|
79
|
88
|
2
|
Agus Saputra
|
41
|
66
|
73
|
3
|
Ayu Anggraini
|
35
|
48
|
52
|
4
|
Ayu Azhari
|
62
|
78
|
86
|
5
|
Darwin
|
60
|
77
|
88
|
6
|
Dewi Ambarwati
|
42
|
60
|
72
|
7
|
Eko Maryadi
|
41
|
57
|
62
|
8
|
Jamba Ria
|
40
|
58
|
66
|
9
|
Jepri
|
36
|
44
|
51
|
10
|
Lailatul Hikmah
|
51
|
68
|
75
|
11
|
Muhamad Wahyudi
|
62
|
76
|
86
|
12
|
Muhamad Muslim Al Arif
|
41
|
57
|
65
|
13
|
Nurkholis
|
60
|
78
|
88
|
14
|
Nurhayati
|
40
|
54
|
65
|
15
|
Febrian Wahyu Saputra
|
50
|
65
|
70
|
16
|
Roby Sugara
|
65
|
79
|
90
|
17
|
Ralin
|
60
|
79
|
91
|
18
|
Siti Fadilah
|
60
|
78
|
87
|
19
|
Siti Fatimah
|
50
|
67
|
73
|
20
|
Siti Aisah
|
38
|
42
|
50
|
21
|
Susi Nurjanah
|
44
|
68
|
75
|
22
|
Wandi Saputra
|
40
|
66
|
74
|
23
|
Endang Agustina
|
62
|
77
|
80
|
24
|
Riska
|
61
|
78
|
89
|
25
|
Shinta Pronika
|
40
|
60
|
70
|
26
|
Ulfa Solihatun
|
41
|
56
|
66
|
27
|
Dedi Prayogi
|
61
|
75
|
80
|
28
|
Indra Gandi
|
60
|
74
|
84
|
29
|
Naimah
|
42
|
66
|
77
|
30
|
Delta
|
60
|
75
|
75
|
31
|
Monika
|
40
|
51
|
52
|
32
|
Rani
|
40
|
58
|
65
|
33
|
Keken
|
50
|
60
|
66
|
34
|
Edi Randa
|
40
|
58
|
65
|
35
|
Sandi
|
42
|
68
|
70
|
JUMLAH
|
1720
|
2300
|
2510
|
|
RATA-RATA
|
49,14
|
65,71
|
71,71
|
|