LAPORAN PKP
UPAYA
MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI SISWA MELALUI
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES
PADA MATA
PELAJARAN IPA DAN IPS
(Laporan)
Oleh
AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIM : 814 745
829

UNIVERSITAS
TERBUKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN
UPBJJ-UT BANDAR
LAMPUNG
2009.2
LEMBAR
PENGESAHAN
1.
|
Judul Laporan
|
:
|
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN
IPA DAN IPS DI SD NEGERI 1 MEDASARI KEC. RAWAJITU SELATAN TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A : AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIM :
814 745 829
PROGRAM STUDI : S-1 PGSD
MASA UJIAN : 2009.2
KELOMPOK BELAJAR : BUMI DIPASENA
3. Lokasi Penelitian :
NAMA SEKOLAH : SD NEGERI 1 MEDASARI
KELAS :
IV (EMPAT)
MATA PELAJARAN : IPA DAN IPS
ALAMAT :
Medasari Kec. Rawajitu Selatan
Kab. Tulang Bawang
4.
Lama Penelitian :
1 Bulan (3 Siklus Pembelajaran)
Bumi Dipasena, Nopember 2009
Mengetahui Mahasiswa
Supervisor
RODIANTO, S.Pd.
M.Pd. AMIN SRITEGUH
WAHYUNI
NIP. 19730515199903 1 004 NIM. 814 745 829
ii
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian Alam, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang setia mengagungkan asma-Nya. Atas
Rahmat tersebut kami dapat menyelesaikan penelitian dan laporannya dari awal
hingga akhir alhamdulillah berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.
read more.........>>>>>>>>>>>
read more.........>>>>>>>>>>>
Laporan
yang amat sederhana ini disusun sebagai tugas akhir perkuliahan Universitas
Terbuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program S-1 PGSD pada mata kuliah
Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Dengan
selesainya laporan ini, kami menyampaikan rasa terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1.
Bapak P A D R I, S.Pd.SD. selaku Pengelola S-1 PGSD Kelompok Belajar
(Pokjar) Bumi Dipasena yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan untuk
melaksanakan perkuliahan dan penelitian untuk laporan ini.
2.
Bapak
Suharto, selaku Kepala SD negeri 1
Medasari yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada kami untuk
melaksanakan penelitian.
3.
Ibu Rukiyati selaku
teman sejawat yang dengan setia mendampingi, mengamati dan memberikan
masukan-masukan yang amat berarti untuk kelancaran proses penelitian ini.
4.
Bapak Ibu
guru SD Negeri 1 Medasri yang telah membantu pelaksanaan observasi dalam
perbaikan pembelajaran ini.
5.
Rekan-rekan
Mahasiswa S-1 PGSD Pokjar Bumi Dipasena sebagai rekan diskusi dalam pelaksanaan
pembelajaran dan penyusunan laporan ini.
iii
Kepada
semua pihak (tidak dapat kami sebutkan satu persatu) yang memberikan bantuan
baik moril naupun materiil hingga terselesaikannya penyusunan dan penulisan
laporan ini, kami tidak bisa memberikan apa-apa kecuali hanya bisa berdoa
semoga akan mendapat imbalan yang setimpal dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari pembaca dan kami berharap
kiranya laporan ini ada manfaatnya, khususnya bagi kami pribadi dan umumnya
kepada segenap pembaca sekalian. Amin.
Bumi
Depasena, Nopember 2009
Penulis,
AMIN
SRITEGUH WAHYUNI
NIM. 814 745 829
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
BAB I :
PENDAHULUN
A.
Latar
Belakang Masalah ..................................... 1
B.
Rumusan Masalah
............................................... 3
C.
Tujuan
Penelitian ................................................ 4
D.
Manfaat dan
Kegunaan Penelitian ..................... 4
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Kreativitas ........................................ 5
B.
Pengertian Prestasi
/Hasil Belajar ........................ 5
C.
Pengertian
Pembelajaran Keterampilan Proses .... 8
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian .......................................................... 10
B. Deskripsi Per Siklus ............................................. 11
v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................... 15
1.
Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa ................. 15
2. Peningkatan Hasil Belajar
Siswa ....................... 16
B. Pembahasan ........................................................... 16
1.
Siklus I ............................................................... 16
2.
Siklus II ............................................................. 19
3. Siklus III ............................................................ 22
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................... 25
B. Saran...................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
LEMBAR KONSULTASI LAPORAN PKP
1.
|
Judul
Laporan
|
:
|
UPAYA MENINGKATKAN
KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA DAN IPS DI SD
NEGERI 1 MEDASARI KEC. RAWAJITU SELATAN TAHUN
PELAJARAN 2009/2010
|
2. Identitas Peneliti :
N A M A :
AMIN SRITEGUH WAHYUNI
NIM :
814 745 829
PROGRAM STUDI :
S-1 PGSD
MASA UJIAN :
2009.2
KELOMPOK BELAJAR :
BUMI DIPASENA
NO
|
HARI /
TANGGAL
|
HAL-HAL YANG DIBICARAKAN
|
PARAF
|
Bumi Dipasena, Oktober 2009
Pembimbing,
RODIANTO, S.Pd. M.Pd.
NIP.
19730515199903 1 004
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Menyikapi kondisi yang semakin kompleks seperti
sekarang ini, guru dituntut mampu
membekali para siswa berbagai keterampilan yang dipandang urgent dalam
kehidupan. Hal yang paling utama dipersiapkan adalah adanya keterampilan
bernalar dan bersikap menempatkan sesuatu yang tepat pada tempatnya. Maka dalam
hal ini guru lah yang dipandang paling berperan untuk mengarahkan siswanya pada
tataran persiapan menyongsong kehidupan sebenarnya kelak. Kegagalan guru dalam
mengarahkan dan mengembangkan ilmu dan keterampilannya di sekolah akan
mengakibatkan hancurnya masa depan anak-anak dewasa kelak.
Kegagalan dan merosotnya
penghayatan masyarakat terhadap nilai-nilai sosial dan etike, kenakalan
remaja dan sebagainya yang terjadi selama ini sering dianggap sebagai
miseducation (salah asuhan) dan faktor
penentu yang diharapkan mampu memperbaikinya adalah guru. Oleh sebab itu salah
satu upaya untuk mengantisipasi kemerosotan nilai-nilai sosial dan etike di
tengah masyarakat terutama di kalangan generasi muda adalah dengan cara
membenahi proses pendidikan. Di sinilah relevansinya untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran dan pendidikan secara terpadu dan simultan, baik secara formal,
non-formal, maupun in-formal.
Salah satu komponen pembelajaran yang perlu terus
dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya adalah komponen guru, dalam
hal ini adalah
1
2
kompetensinya. Komponen guru merupakan salah satu komponen
terpenting dalam pendidikan nilai, karena posisinya sebagai sumber belajar dan
sumber identifikasi nilai moral dan
sumber keteladanan bagi peserta didik. Keberadaan guru adalah sangat penting
dan tidak bisa digantikan oleh sumber-sumber lain, karena peran guru tidak
hanya semata-mata sebagai transfer of
knowledge saja, tetapi guru masih berperan sangat penting dan dominan,
sehingga apabila guru tidak berkompeten terutama dalam pembentukan kepribadian
pada siswa, maka tidak akan menghasilkan apa-apa. Peran guru yang sebenarnya
adalah sebagai fasilitator, namun yang perlu mendapat penekanan itu adalah
kemampuan guru mensupport para siswanya untuk mampu mengembangkan
kreativitasnya dan membangun sendiri pengetahuan yang datang dari luar,
sehingga terbangunlah pengetahuan dan keterampilan mengkonstruksi kognitif yang
ada terhadap objek, pengalaman, maupun lingkungan.
Menurut pendapat paham konstruktivisme bahwa pengetahuan
itu merupakan konstruksi dari kita yang sedang belajar. Sebagai guru yang
merupakan jabatan fungsional di bidang pendidikan dengan sendirinya juga
dituntut dalam keahlian, pengetahuan dan keterampilan tertentu atau yang
disebut sebagai sebuah kompetensi guru. Secara minimal guru memiliki kompetensi
kepribadian (personal) dan kompetensi kemasyarakatan (sosial).
Guru bukan hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri
tetapi lebih dari itu yaitu tanggung jawab kepada masyarakat luas, bukan
bertanggungjawab untuk satu generasi melainkan sampai ke generasi
selanjutnya.Untuk menimbuhkan sikap aktif, kreatif, inovatif dari siswa
tidaklah mudah. Fakta yang terjadi adalah guru dianggap sebagai sumber belajar
yang paling benar.
3
Di sisi lain rendahnya kreatifitas dan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPA merupakan salah
satu indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan guru perlu untuk dicermati
lebih serius lagi. Hal yang lazim
dijumpai dalam suatu pembelajaran yang mengakibatkan
rendahnya prestasi siswa di antaranya :
(1) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru; (2) rendahnya
semangat belajar siswa; (3) banyaknya siswa yang tidak berani bertanya atau
mengemukakan pendapat; (4) metode pembelajaran yang digunakan kurang
bervariatif (monoton); (5) media pembelajaran yang terbatas; (6) Tidak
berorientasi pada kebutuhan masyarakat setempat.
Salah satu bentuk kepedulian dan sebagai kontribusi
pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi rendahnya prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS di SD Negeri 1 Medasari Kec. Rawajitu
Selatan adalah dengan melalui pembelajaran Keterampilan Proses, merupakan keterampilan belajar sepanjang
hayat yang didasarkan pada serangkaian langkah-langkah kegiatan untuk
mendapatkan atau menguji sesuatu pengetahuan yang dapat berupa konsep atau
prinsip, yaitu meliputi observasi, inferensi, merumuskan masalah, melakukan
prediksi dan membuat hipotesis, merancang penyelidikan, melakukan interpretasi
dan komunikasi ilmiah. Tujuannya untuk mempelajari berbagai macam ilmu serta
dapat pula digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana
meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar IPA dan IPS kelas IV SD Negeri 1
Medasari melalui pendekatan pembelajaran keterampilan proses ?”.
4
C. Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah : mendeskripsikan
pelaksanaan pembelajaran keterampilan proses dalam upaya meningkatkan kreativitas
dan prestasi belajar siswa kelas IV pada
mata pelajaran IPA
dan IPS di SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan Kabupaten Tulang
Bawang Propinsi Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat dan
Kegunaan Penelitian
Manfaat
dan kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
- Dapat memberikan sumbangan dan kontribusi terhadap peranan guru Mata Pelajaran IPA dan IPS sebagai perwujudan profesionalisme guru dalam pembelajaran keterampilan proses.
- Dapat memberikan informasi yang memadai mengenai peranan guru yang berkaitan dengan kreativitas dan prestasi belajar baik dari aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang diwujudkan dalam perilaku, kepribadian dan kemandirian siswa.
- Memberikan informasi yang berharga untuk kalangan akademisi atau para peneliti yang akan mengkaji bahwa peranan guru merupakan komponen yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam sistem pendidikan secara umum (universal).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian
Kreativitas Belajar
Kreativitas
menurut Utami Munandar, 1990 dalam Hera Lestari Mikarsa (2007 : 3.25) bahwa
kreativitas merupakan kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data,
informasi dan unsur-unsur yang ada. Pendapatnya lagi ia menyebutkan bahwa
secara operasional kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuannya untuk
mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan memerinci) suatu gagasan.
Kebanyakan orang mengartikan kreativitas sebagai daya cipta, khususnya hal-hal
yang baru, walaupun tidak selalu harus baru.
Kreativitas
menurut konsep atau pendekatan 4 P, meruapakan suatu pendekatan yang melihat
dari segi pribadi, pendorong (press), proses, dan produk kreativitas. Jadi
dapat disimpulkan bahwa kreativitas itu merupakan kemampuan untuk membuat,
mencipta, memadukan, mengembangkan dari sesuatu atas dasar kecerdasan
berfikirnya, dari yang belum ada menjadi ada dan dari yang sudah ada
dimodifikasi menjadi sesuatu yang baru yang lebih bermakna.
B. Pengertian Prestasi
/ Hasil Belajar
Berikut ini akan paparan
definisi tentang prestsi menurut pendapat para ahli :
a. Menurut Kamus Umum
W.J.S Poerwadarminta, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan
dan sebagainya).
5
6
b. Dalam Kamus Edisi
Ketiga (2000) didefinisikan bahwa prestasi adalah hasil yang telah diperoleh
(dicapai dan lain-lain) ataupun pencapaian terhadap sesuatu.
c. L.W.Rue (1993)
berpendapat bahwa prestasi adalah hasil pencapaian tugas yang merujuk kepada
kerja bagi setiap individu.
d. Philip Ricciardi
(1996) menyatakan pula bahwa prestasi merupakan hasil yang berhasil dicapai
dengan kuantitas tertentu atau nilai kerja yang dilakukan terhadap pelajaran
atau hasil belajar. Menurut beliau juga, prestasi merupakan suatu kebolehan
untuk menghasilkan sesuatu yang benar dengan cara yang benar dan dilakukan pada
saat yang tepat dalam suatu usaha yang bersesuaian.
Menurut Tuty Haryati
definisi dari prestasi adalah suatu hasil luar biasa/dahsyat yang telah
dicapai. Menurutnya pula prestasi merupakan sebuah keberhasilan berstandar
tinggi yang citranya hanya diperoleh segelintir orang. Dengan kemampuan berfikir dan menilai,
prestasi
diasumsikan sebagai kesuksesan
dengan ukuran yang ditentukan
sendiri berdasrakan hasil penilaian yang eksternal. Dengan nilai yang tinggi,
beliau juga memaknai prestasi sebagai barang mewah dimana hanya sedikit orang
saja yang sanggup menyandangnya.
Dari
beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Prestasi adalah
hasil pencapaian terhadap tugas yang diberikan kepada individu maupun
organisasi.
b. Prestasi tidak
mengandung konotasi negatif, artinya keberhasilan dalam kebaikan, karena semua
orang selalu mngharapkannya.
7
Jadi istilah prestasi lebih
terkesan pada sebuah hasil yang dicapai setelah melalui upaya yang
sungguh-sungguh. Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai
sesuatu yang telah dicapai seseorang setelah ia mengalami proses belajar,
dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan
atau yang dilaluinya. Penilaian hasil belajar perlu dilakukan oleh guru untuk
mengetahui sejauh mana tujuan untuk instruksional yang telah diajarkan dalam
kegiatan pembelajaran yang telah dikuasai siswa. Dalam istilah
yang lebih umum hasil belajar disamakan dengan sebuah prestasi. Baik hasil/prestasi yang dimaksudkan
merupakan hasil yang bersifat kuantitatif daupun kualitatif.
Sedangkan kata belajar
berasal dari kata dasar “ajar” yang mendapat awalan ber- menjadi belajar, yang
berarti “berusha supaya memperoleh kepandaian, ilmu dan sebagainya.” Agoes
Soejanto mendefinisikan belajar adalah sebagai berikut: “Belajar adalah suatu proses perubahan yang
terus menerus pada diri manusia karena usaha untuk mencapai ke arah kehidupan
atas bimbingan tentang cita-citanya dan sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya”.
Berbeda dengan Agoes
Soejanto, Prof. Dr. Nasution dalam bukunya mengemukakan bahwa:
“Belajar adalah
perubahan-perubahan dalam sistem urat syaraf ….. Definisi lain belajar adalah
penambahan atau pengetahuan …… Definisi ketiga merumuskan bahwa belajar adalah
sebagi perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan”.
Berdasarkan pendapat para
ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan sebuah
prestasi yang diraih oleh seseorang
atas usahanya
8
mengalami proses perubahan
secara terus menerus dalam hidupnya sesuai dengan cita-cita dan falsafahnya.
B.
Pengertian
Pembelajaran Keterampilan Proses
Carin (1992) dalam Nono Sutarno (2007) menyampaikan
pentingnya keterampilan proses yaitu : 1) dalam praktiknya apa yang dikenal
dalam IPA merupakan hal yang tidak terpisahkan dari metode penyelidikan; 2)
keterampilan proses IPA merupakan keterampilan belajar sepanjang hayat yang
dapat digunakan bukan saja untuk mempelajari berbagai macam ilmu tetapi juga
dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bahasan berikut akan dibahas
tentang beberapa keterampilan proses sains yang meliputi :
1.
Observasi dan
Inferensi
Keterampilan mengobservasi merupakan keterampilan yang
dikembangkan dengan menggunakan panca indera untuk memperoleh informasi serta
mengidentifikasi dan memberi nama karakteristik dari objek atau kejadian.
Sedangkan keterampilan mengiferensi menurut Esler dan Esler (1984) dapat
dikatakan sebagai keterampilan untuk membuat kesimpulan sementara.
2.
Merumuskan
Masalah
Rumusan masalah yang tepat akan sangat menentukan jalannya
penyelidikan dengan baik. Bila masalah yang dibuat tidak jelas maka akan
menyulitkan kita dalam membuat prediksi, membuat hipotesis, maupun dalam
melakukan penyelidikan.
9
3.
Melakukan
Prediksi dan Membuat Hipotesis
Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk menduga
memperkirakan, meramalkan beberapa kejadian/keadaan yang akan datang
berdasarkan dari kejadian/keadaan yang terjadi sekarang. Keterampilan untuk
membuat hipotesis melibatkan keterampilan untuk menduga sesuatu yang
menunjukkan hubungan sebab akibat atara dua variabel.
4.
Merancang
Penyelidikan
Melakukan eksperimen (percobaan) biasanya dilakukan untuk
menguji kebenaran dari teori yang telah dipelajari atau untuk membuktikan bahwa
hipotesis yang telah dibuat sebelumnya benar atau tidak.
5.
Membuat
Interpretasi
Membuat hasil pengamatan atau hasil observasi menjadi
bermakna disebut dengan interpretasi data. Interpretasi data ini penting karena
makna dan pengertian yang diperoleh dapat dikomunikasikan dengan baik. Bila
kita melihat keterampilan proses dalam IPA, perlu kita ingat bahwa IPA dimulai
dengan mengajukan pertanyaan.
6.
Komunikasi
Ilmiah
Keterampilan mengkomunikasikan menurut Abruscato (1988)
adalah keterampilan untuk menyampaikan hasil pengamatan atau menyampaikan hasil
penyelidikan. Definisi operasional adalah metode untuk memberi definisi,
mengukur, atau mendeteksi adanya variabel. Misalnya untuk membuat definisi
operasional dari mencelupkan mengangkat dan menuang.
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
E.
Subjek Penelitian
1.
Lokasi
Penelitian
Penelitian sebagai perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan
di kelas V semester satu SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan
Kabupaten Tulang Bawang Lampung.
2.
Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu
bulan yaitu mulai tanggal 01 Oktober
sampai dengan 31 Oktober 2009, dengan 12 jam
pelajaran (6 kali pertemuan). Siswa yang menjadi subjek penelitian ini
berjumlah 27 orang siswa, yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang
perempuan. Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti (guru bidang
study), seorang obsever, dan kepala Sekolah sebagai penanggung jawab.
Sebagai gambaran kongkret jadwal penelitian ini adalah :
Tanggal 05 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus I
Tanggal 12 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus II
Tanggal 19 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPA siklus III
Tanggal 07 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus I
Tanggal 14 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus II
Tanggal 21 Oktober 2009 untuk mata pelajaran IPS siklus III
3.
Mata
Pelajaran
Adapun mata pelajaran yang di teliti adalah Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
10
11
4.
Kelas
Kelas yang dijadikan tempat penelitian ini adalah Kelas IV
SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan KabupatenTulang Bawang.
5.
Karakteristik
Siswa
Keberadaan siswa kelas IV SD Negeri 1 Medasari secara umum tergolong
anak yang biasa-biasa, baik ditinjau dari segi kecerdasan (intellegensia)
maupun kepribadian dan moralitasnya. Namun dari segi latar belakang
keluarganya, mereka cukup beragam. Secara ekonomi keluarga mereka cukup
beragam, mulai dari ekonomi klas rendah (yang mayoritas), ekonomi menengah, dan
ekonomi klas tinggi (walaupun tidak terlalu banyak namun juga ada beberapa anak
yang berasal dari keluarga mampu). Demikian juga latar belakang pendidikan
keluarga (orang tua murid) amat beragam, mulai dari SD sampai yang Sarjana.
Sedangkan ditinjau dari sisi kondisi sosial dan lingkungan, nampaknya banyak
potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal, maka dengan pendekatan pembelajaran
keterampilan proses ini diharapkan menambah pengalaman dan keterampilan anak
dalam kehidupan sehari-hari bersama keluarga, sekaligus bekal pokok bagi mereka
kelak sudah dewasa.
F.
Deskripsi Per Siklus
Adapun pelaksanaan penelitian ini melalui langkah siklus
sebanyak tiga siklus, dan masing-masing
siklus terdiri dari empat tahap, yaitu :
Perencanaan (planning), Pelaksanaan (acting), Pengamatan
(observing) dan Refleksi (reflecting) (Suharsini Arikunto, 2006).
12
1.
Perencanaan
b.
Menyusun
jadwal mengajar
c.
Membuat
perangkat pembelajaran
d.
Menyusun
skenario pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan
e.
Mempersiapkan
media pembelajaran yang akan dipergunakan dalam kegiatan pembelajaran
f.
Mempersiapkan
lembar observasi dan catatan lapangan
2.
Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari
tahap perencanaan, yang meliputi :
a.
Guru membuka
kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai dan membagi kelompok belajar;
b.
Guru
memotivasi siswa agar belajar bersama dalam kelompok dan bertanggung jawab pada
kelompoknya;
c.
Guru
menyampaikan materi yang telah ditentukan dan mengefektifkan diskusi kelompok,
bertanya jawab dan demonstrasi;
d.
Guru bersama
teman sejawat mengamati proses kegiatan diskusi kelompok yang sedang
berlangsung dan guru memberikan bimbingan pada siswa;
e.
Setiap
kelompok menulis hasil kerja kelompoknya di papan tulis, diwakili oleh salah
satu siswa dari kelompoknya dan memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk
menanggapinya;
f.
Guru bersama
siswa menyimpulkan hasil diskusi;
g.
Guru
memberikan tes tertulis secara individu di akhir siklus;
13
h.
Siswa yang
mendapat nilai kurang dari 60 dan rata-rata nilai yang kurang dari ketentuan
mnimal, maka dilakukan perbaikan.
3.
Pengamatan/Pengumpulan
Data
Dalam pengamatan penelitian tindakan kelas ini peneliti bekerja sama dengan guru
(teman sejawat) yaitu seorang
guru dari SD
Negeri 1
Medasari, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan ini dituangkan dalam catatan
lapangan yang telah dipersiapkan.
a)
Lembar
Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
b)
Lembar
pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek) yang
digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
c)
Lembar
Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai aktivitas belajar
siswa pada setiap siklus.
4.
Refleksi
Refleksi ini merupakan kegiatan dalam menganalisis,
memahami dan membuat kesimpulam berdasarkan hasil pengamatan dan catatan
lapangan. Refleksi dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan observasi, serta
menentukan perkembangan kemajuan dan kelemahan yang terjadi, sebagai dasar
perbaikan pada siklus berikutnya.
14
Pada siklus II, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus I dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus II ini telah banyak ditemukan
kelemahan-kelemahan apada siklus I dan di sini diadalan perbaikan.
Pada siklus III, pelaksaannya berdasarkan refleksi dari
siklus II dan pelaksanaannya pun sama, yaitu terdiri dari empat tahap
pelaksanaan : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Namun dalam
proses kegiatan pembelajaran siklus III ini telah banyak dilakukan
penyempurnaan-penyempurnaan dari kelemahan-kelemahan pada siklus II. Jadi pada
silkus ini merupakan siklus pamungkas dalan perbaikan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Hasil Penelitian
- Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa
Kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan IPS melalui
pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses pada siswa kelas IV semester I SD
Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan yang berjumlah 27 siswa, selalu
diamati di setiap pertemuan pada masing-masing siklus. Secara lengkap data
kreativitas belajar siswa dari siklus I sampai III adalah :
Tabel 1 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran
IPA
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang Kreatif
|
Prosentase
Siswa yang kreatif
|
I
|
1
|
11
|
40,74 %
|
II
|
2
|
18
|
66,66 %
|
III
|
3
|
25
|
92,59 %
|
Tabel 2 : Prosentase Kreativitas Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Pertemuan
ke
|
Jumlah
Siswa yang kreatif
|
Prosentase
Siswa yang kreatif
|
I
|
1
|
10
|
37,03 %
|
II
|
2
|
16
|
59,25 %
|
III
|
3
|
24
|
88,88 %
|
15
16
- Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA dan
IPS melalui pendekatan pembelajaran Keterampilan Proses pada siswa kelas IV
semester I SD Negeri 1 Medasari Kecamatan Rawajitu Selatan dapat dilihat dari
hasil ulangan yang dilaksanakan dalam pembelajaran pada siklus I sampai siklus
III dapat disajikan pada tabel berikut ini :
Tabel 3 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
27
|
10
|
37,03 %
|
1499
|
55,51
|
II
|
27
|
18
|
66,66 %
|
1760
|
65,18
|
III
|
27
|
26
|
96,66 %
|
2131
|
78,92
|
Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Jumlah
|
Nilai
|
Jumlah
Nilai
|
Rata-rata
|
|
Jumlah
Siswa
|
Prosentase
|
||||
I
|
27
|
9
|
33,33 %
|
1549
|
57,37
|
II
|
27
|
17
|
62,96 %
|
1746
|
64,66
|
III
|
27
|
25
|
92,59 %
|
2032
|
75,25
|
B. Pembahasan
1. Siklus I
Pelaksanaan siklus I mata pelajaran IPA pada hari Senin
tanggal 05 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari 15 laki-laki dan 11 anak perempuan. Pertemuan
ini berlangsung selama 1 x pertemuan (2 x
35 menit).
17
Mengawali pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu
dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan
kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok di kelas, guru memotivasi
siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan
dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati kepompong yang disiapkan.
Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran
guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus I ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus I dimulai hari
Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang aneka sumber daya alam yang ada di sekitar. Tugas
kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka sumber daya alam yang ada dan diskusikan
manfaatnya. Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Kreativitas Siswa
Setiap pertemuan siklus I, selalu dilakukan pengamatan
terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh seorang pengamat
yaitu teman sejawat. Pada siklus I ini
kreativitas siswa dalam belajar
tercatat 40,74 % untuk mata pelajaran IPA, dan 37,03 % pada mata
pelajaran IPS. Dengan melihat hasil pada siklus I ini menunjukkan bahwa
aktivitas belajar siswa masih sangat rendah.
18
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus I menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 10 siswa dari
jumlah siswa 27 siswa atau 37,03 %. Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak
9 anak atau 33,33 %. Ini berarti kriteria pada siklus I ini baik mata pelajaran
IPA maupun Bahasa Indonesia keduanya belum memenuhi target bahkan masih jauh
dari yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 %
atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
a.
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
b.
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
c.
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
d.
Guru kurang
teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.
e.
Guru belum
optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi sebuah objekdan
cara menyimpulkan.
19
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1)
Sebagian
siswa belum memahami hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan pengamatan terhadap
objek yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan yang
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus II.
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II mata pelajaran IPA dimulai hari Senin tanggal 12 Oktober 2009 diikuti oleh 27 siswa
kelas IV yang terdiri dari 15 laki-laki
dan 12 anak perempuan. Pertemuan ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali
pertemuan ini guru melakukan apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang
tujuannya untuk menjajagi kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya.
Dengan terbentuknya kelompok belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan
bercerita tentang makhluk hidup dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan
belajar berkelompok dan diskusi kelas mengamati kupu-kupu yang berasal dari kepompong
yang disiapkan. Kemudian guru bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir
proses pembelajaran guru mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada
siklus II ini.
20
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus II dimulai hari
Rabu tanggal 07 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang aneka sumber daya alam yang ada di sekitar. Tugas
kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka sumber daya alam yang ada dan
diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Mengakhiri
pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam mengikuti pembelajaran.
a. Hasil Observasi
Aktivitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus II ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus II ini kreativitas
siswa dalam belajar tercatat 66,66 %
untuk mata pelajaran IPA, dan 62,96 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini
menunjukkan bahwa kreatifitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh
hasil yang cukup, walaupun belum tuntas.
b.
Hasil Belajar Siswa
Data dari tes akhir pada siklus II menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran sebanyak 18 siswa dari 27 siswa
atau 66,66 %. Sedangkan untuk mata IPS sebanyak 17 anak dari 27 anak atau 62,96 %.
Ini berarti kriteria pada siklus II ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS
keduanya sudah banyak mengalami kemajuan dan hampir memenuhi target walaupun
masih harus dan bisa ditingkatkan lagi sesuai
21
dengan yang diharapkan, yaitu siswa yang mendapat nilai 65
keatas sebesar 85 % atau lebih.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus II diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dari
keseluruhan yang diamati yaitu :
1)
Guru belum
optimal dalam memotivasi siswa untuk belajar;
2)
Guru kurang
tegas dalam pembagian kelompok belajar;
3)
Guru kurang
memperhatikan pemahaman pada siswa tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok
untuk menyelesaikan suatu masalah.
4)
Guru kurang
teliti dalam mengamati keseriusan siswa mengamati suatu objek yang ditentukan.
5)
Guru belum
optimal dalam menanamkan prinsip cara mengobservasi dan menginferensi sebuah
objekdan cara menyimpulkan.
Pembelajaran yang kurang memuaskan hasilnya itu juga
disebabkan oleh siswa itu sendiri, yaitu :
1) Sebagian siswa belum memahami
hakikat dari pembelajaran yang diikuti;
2)
Dalam
kegiatan pembelajaran, siswa banyak yang ribut dan tidak memperhatikan
penjelasan guru;
22
3)
Siswa kurang
aktif dalam diskusi kelompok, tanya jawab, maupun kegiatan pengamatan terhadap
objek yang seharusnya dilakukan siswa.
Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan-perbaikan lagi
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, yakni pada siklus III.
3. Siklus III
Pelaksanaan siklus III mata pelajaran IPA dilaksanakan
pada hari Senin tanggal 19 Oktober 2009
diikuti oleh 27 siswa kelas IV yang terdiri dari 15 laki-laki dan 12 anak perempuan. Pertemuan
ini berlangsung selama 2 x 35 menit. Mengawali pertemuan ini guru melakukan
apersepsi yaitu dengan mengadakan tes awal yang tujuannya untuk menjajagi
kesiapan siswa dan menentukan kelompok belajarnya. Dengan terbentuknya kelompok
belajar di kelas, guru memotivasi siswa dengan bercerita tentang makhluk hidup
dan pertumbuhannya dan dilanjutkan dengan belajar berkelompok dan diskusi kelas
mengamati kupu-kupu yang berasal dari kepompong yang disiapkan. Kemudian guru
bersama siswa menyimpulkan materi. Pada akhir proses pembelajaran guru
mengadakan evaluasi untuk melihat keberhasilan pada siklus II ini.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS siklus III dimulai hari
Rabu tanggal 21 Oktober 2009. Mengawali pertemuan guru melakukan apersepsi
dengan bertanya jawab tentang aneka sumber daya alam yang ada di sekitar. Tugas
kalian mengamati dan mengidentifikasi aneka sumber daya alam yang ada dan
diskusikan apakah manfaatnya bagi kegiatan ekonomi masyarakat.
23
Mengakhiri pertemuan guru mengadakan evaluasi, yaitu untuk
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran
a.
Hasil
Observasi Kreativitas Siswa
Berdasarkan komentar guru teman sejawat yang mendampingi
bahwa pada siklus III ini sudah ada peningkatan yang cukup baik. Pengamatan
terhadap kreativitas siswa dalam proses pembelajaran oleh teman sejawat dapat
dijadikan pertimbangan dalam merefleksi diri. Pada siklus III ini kreatifitas siswa
dalam belajar tercatat 92,59 % untuk
mata pelajaran IPA, dan 88,88 % pada mata pelajaran IPS. Hal ini menunjukkan
bahwa aktivitas belajar siswa sudah ada kemajuan dan memperoleh hasil yang
cukup signifikan, yaitu telah tuntas mencapai target yang ditentukan.
b.
Hasil Belajar
Siswa
Data dari tes akhir pada siklus III menunjukkan bahwa siswa
memperoleh nilai 65 ke atas pada mata pelajaran IPA sebanyak 26 siswa atau 96,26
%.
Sedangkan untuk mata pelajaran IPS sebanyak 25 anak atau 92,59
%. Ini berarti kriteria pada siklus III ini baik mata pelajaran IPA maupun IPS keduanya
sudah banyak mengalami kemajuan dan sudah memenuhi target yang diharapkan,
yaitu siswa yang
mendapat nilai 65 keatas sebesar 85 % atau lebih, dan hasil
yang diperolehnya telah sesuai dengan target yang diharapkan.
c.
Refleksi
Pada akhir siklus III diperoleh hasil belajar siswa belum
memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan
guru teman sejawat terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu :
24
Pengelolaan pembelajaran IPA dan IPS dengan pendekatan
pembelajaran Keterampilan proses pada siklus III sudah lebih
baik dari siklus II, dan terjadi peningkatan hasil
belajar siswa yakni sudah memenuhi apa yang diharapkan, karena terbukti hasil
yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA dengan nilai lebih dari 65 sebanyak
26 siswa dari jumlah siswa keseluruhan yaitu 27 anak atau
mencapai 96,26 %. Sedangkan mata
pelajaran IPS sebanyak 25 anak dari jumlah keseluruhan 27 anak atau sebesar 92,59 %.
Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam proses
pembelajaran bukan hanya sebagai pengajar, tetapi lebih ditekankan sebagai
fasilitator. Guru memfasilitasi siswa untuk berhasil dengan memberikan
motivasi, dorongan dan pendampingan dalam kegiatan pembelajaran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian tindakan kelas beserta pembahasannya yang
dilakukan guru di kelas IV SDN 1 Medasari dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan melalui pendekatan pembelajaran Keterampilam proses telah dapat
meningkatkan kreativitas dan hasil belajar siswa dan siswa telah termotivasi
untuk meraih prestasi, maka peranan guru menjadi sangat penting yaitu sebagai
motivator dan fasilitator.
Hal ini ditunjukkan oleh hasil observasi kreativitas dan
hasil belajar siswa pada penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
Tabel 5 : Prosentase Kreativitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran
IPA
Siklus
|
Prosentase
Kreativitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
40,74 %
|
37,03 %
|
1499
|
55,51
|
II
|
66,66 %
|
66,66 %
|
1760
|
65,18
|
III
|
92,59 %
|
96,26 %
|
2131
|
78,92
|
Tabel 6 : Prosentase Kreativitas dan
Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Prosentase
Kreativitas
|
Prosentase Siswa yang nilainya
|
Hasil Belajar Siswa
|
|
Jumlah Nilai
|
Rata-rata
|
|||
I
|
37,03 %
|
33,33 %
|
1549
|
57,37
|
II
|
59,25 %
|
62,96 %
|
1746
|
64,66
|
III
|
88,88 %
|
92,59 %
|
2032
|
75,25
|
25
26
Tabel 7 : Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA
Siklus
|
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
25,92 %
|
29,63 %
|
9,67
|
Siklus II ke Siklus III
|
25,93 %
|
29,60 %
|
13,74
|
Tabel 8 : Peningkatan Prosentase Kreativitas dan Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS
Siklus
|
Peningkatan Krea-tivitas Siswa (%)
|
Peningkatan Nilai Siswa
|
Peningkatan Hasil Belajar Siswa
|
Siklus I ke Siklus II
|
25,93 %
|
22,22 %
|
7,29
|
Siklus II ke Siklus III
|
25,93 %
|
29,63 %
|
10,59
|
Dari tabel tersebut dapat diketahui
bahwa aktivitas dan hasil belajar meningkat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
disarankan bahwa dengan menggunakan pendekatan pebelajaran konstruktivisme
dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di
sekolah guna meningkatkan hasil belajar
siswa. Serta hendaknya guru selalu dapat mengembangkan metode pembelajaran yang
menarik dan kreatif yang banyak melibatkan siswa sebagai upaya pengekspresian
dari diri siswa. Dan seyoyanya guru
lebih dapat mamainkan peran guru sebagai motivator dan fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsini, Penelitian Tindakan Kelas, PT Bumi
Aksara, Jakarta
Bahri Djamhari Syaiful, 2002, Psikologi Belajar, PT Asdi
Mahasatya, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka
Cipta, Jaklarta
Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan
Belajar, Tarsito Bandung
Mikarsa Hera Lestari, dkk., 2007, Pendidikan Anak di SD, Universitas
Terbuka
Slameto, 1995, Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi,
PT Rineka Cipta, Jakarta
Sardiman, Am, 2006, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,
Rajawali, Jakarta
Sugiono, 2005, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfa
Beta, Bandung
Sutarno Nono, 2007, Materi dan Pembelajaran IPA SD,
Universitas Terbuka
The Liang Gie, 1981, Proses Belajar Mengajar, Tarsito
Bandung
Widodo, dkk. 2004, Alamku Sains 5 Untuk SD Kelas V, PT
Bumi Aksara, Jakarta
Wilis Dahar Ratna, 1989, Teori-teori Belajar, PT
Gelora Aksara Pratama
Winataputra Udin S., 2005, Strategi Belajar Mengajar,
Universitas Terbuka
Lampiran 1 :
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Basuki
|
65
|
76
|
87
|
2
|
Ahmad fatoni
|
60
|
73
|
85
|
3
|
Andian
|
50
|
60
|
71
|
4
|
Doni S.
|
43
|
55
|
65
|
5
|
Denni Firmanto
|
70
|
80
|
92
|
6
|
Ferdi
|
62
|
71
|
85
|
7
|
Sumita
|
66
|
75
|
88
|
8
|
Bagus susi;o
|
35
|
45
|
56
|
9
|
Tri Widodo
|
46
|
55
|
65
|
10
|
Saiful anam
|
55
|
60
|
71
|
11
|
Firmansyah
|
70
|
81
|
93
|
12
|
Aji Supardi
|
56
|
64
|
74
|
13
|
Dian Saputa
|
50
|
60
|
69
|
14
|
Bayu Saputram
|
52
|
61
|
73
|
15
|
Khairul Anam
|
75
|
83
|
95
|
16
|
Aristantiningsih
|
60
|
73
|
87
|
17
|
Puji Lestari ‘
|
67
|
75
|
89
|
18
|
Fauziah
|
35
|
45
|
56
|
19
|
Anikmah
|
37
|
49
|
65
|
20
|
Rosidah
|
47
|
57
|
67
|
21
|
Evi Rianti
|
63
|
73
|
83
|
22
|
Tiara Mukti
|
61
|
70
|
81
|
23
|
Ernawati
|
45
|
55
|
66
|
24
|
Susi Susanti
|
66
|
76
|
85
|
25
|
Sumiati
|
55
|
65
|
77
|
26
|
Sindi auliah
|
55
|
66
|
78
|
27
|
Anis Safitri
|
74
|
83
|
95
|
Jumlah
|
1499
|
1760
|
2131
|
|
Rata-rata
|
55,5146
|
65,96
|
78,92
|
|
Lampiran 2 :
DAFTAR NILAI HASIL ULANGAN HARIAN KELAS VI
MATA PELAJARAN IPS
NO.
|
NAMA SISWA
|
SIKLUS
|
||
I
|
II
|
III
|
||
1
|
Basuki
|
60
|
67
|
79
|
2
|
Ahmad fatoni
|
62
|
70
|
80
|
3
|
Andian
|
52
|
60
|
70
|
4
|
Doni S.
|
40
|
55
|
65
|
5
|
Denni Firmanto
|
70
|
79
|
85
|
6
|
Ferdi
|
63
|
72
|
84
|
7
|
Sumita
|
65
|
74
|
86
|
8
|
Bagus susi;o
|
34
|
45
|
56
|
9
|
Tri Widodo
|
45
|
55
|
66
|
10
|
Saiful anam
|
50
|
60
|
71
|
11
|
Firmansyah
|
71
|
74
|
84
|
12
|
Aji Supardi
|
55
|
65
|
74
|
13
|
Dian Saputa
|
52
|
60
|
71
|
14
|
Bayu Saputram
|
50
|
60
|
70
|
15
|
Khairul Anam
|
74
|
81
|
92
|
16
|
Aristantiningsih
|
61
|
71
|
84
|
17
|
Puji Lestari ‘
|
65
|
74
|
87
|
18
|
Fauziah
|
36
|
46
|
55
|
19
|
Anikmah
|
35
|
44
|
54
|
20
|
Rosidah
|
48
|
55
|
65
|
21
|
Evi Rianti
|
60
|
70
|
81
|
22
|
Tiara Mukti
|
61
|
72
|
84
|
23
|
Ernawati
|
46
|
55
|
65
|
24
|
Susi Susanti
|
65
|
74
|
84
|
25
|
Sumiati
|
56
|
66
|
76
|
26
|
Sindi auliah
|
55
|
61
|
72
|
27
|
Anis Safitri
|
75
|
84
|
95
|
Jumlah
|
1549
|
1746
|
2032
|
|
Rata-rata
|
5737
|
64,66
|
75,25
|
|